Gempa di Rusia
Tsunami Ancam Gorontalo hingga Sorong Usai Gempa M8,8 Kamchatka, Warga Cemas dan Mengungsi
Tsunami berpotensi terjadi di Indonesia usai gempa M8,7 di Kamchatka. Warga di Sorong hingga Gorontalo siaga dan mulai mengungsi.
TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini suasana di sejumlah Kota/Kabupaten di Indonesia yang berpotensi terdampak tsunami dampak gempa Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025).
Pada Rabu sekitar pukul 06.24.50 WIB, terjadi gempa Magnitudo 8.8. Kedalaman 18 km di Kamchatka Rusia.
Gempa memicu peringatan tsunami lintas samudra, termasuk ke wilayah Indonesia.
Gempa terjadi di Palung Kurile-Kamchatka, zona subduksi antara Lempeng Pasifik dan Lempeng Eurasia.
Ini masuk dalam kategori jenis gempa dangkal dengan kedalaman 18 km.
Gempa seperti ini sangat berpotensi menggeser dasar laut, memicu pergerakan massa air laut yang menjadi tsunami.
Tsunami bukan hanya gelombang laut biasa, melainkan massa air yang bergerak cepat dan jauh. Karena terjadi di laut terbuka, gelombang bisa menjalar hingga ribuan kilometer ke wilayah lain, termasuk Indonesia. Indonesia bagian timur, seperti Gorontalo, Talaud, dan Raja Ampat, berada di jalur pantulan gelombang tsunami dari Pasifik.
Baca juga: Gempa M 8,8 Guncang Rusia Picu Tsunami, Jepang Tutup Fasilitas Nuklir Fukushima
Terdapat 10 daerah di Indonesia yang berpotensi tsunami, yaitu:
1. Talaud, Sulawesi Utara (ETA 14:52:24 Wita)
2. Kota Gorontalo (ETA 16:39:54 Wita)
3. Halmahera Utara (ETA 16:04:24 WIT)
4. Manokwari (ETA (16:08:54 WIT)
5. Rajaampat (ETA 16:18:54 WIT)
6. Biaknumfor (ETA 16:21:54 WIT)
7. Supiori (ETA 16:21:54 WIT)
8. Sorong bagian Utara (ETA 16:24:54 WIT)
9. Jayapura (ETA 16:30:24 WIT)
10. Sarmi (ETA 16:30:24 WIT)
(ETA : estimated tsunami arrival time : perkiraan waktu tibanya tsunami)
Suasana di Sejumlah Daerah Berpotensi Tsunami
Kota Sorong
Sejumlah warga Kota Sorong, Papua Barat Daya tampak mendatangi kawasan reklamasi Sorong Modern City atau kerab disebut Tembok Berlin, Rabu (30/7/2025).
Mereka penasaran usai beredarnya imbauan waspada tsunami dari BMKG dan juga Kepala BPBD Kota Sorong Herlin Sasabone.
Tsunami akibat gempa bumi 8,8 magnitudo di pesisir timur Kamchatka, Rusia pukul 06.24 WIB tersebut diperkirakan tiba pukul 16.24 WIT.
Maria, warga Rufei, mengaku datang ke reklamasi guna memastikan kondisi laut secara langsung.
“Saya sudah tahu berita BMKG, jadi saya datang mau lihat, ini air pasang atau surut. Di rumah sudah siap-siap, berkas-berkas penting saya amankan,” katanya kepada TribunSorong.com.
Hal senada juga disampaikan Ghio, warga lainnya yang tinggal di seputaran kawasan reklamasi.
Ia mengaku belum membaca berita secara langsung, namun mendengar kabar dari para tetangganya mengenai tsunami.
“Air kelihatannya masih tenang, belum ada pergerakan signifikan,” ujarnya.
Tak hanya orang dewasa, anak-anak juga berdatangan melihat situasi.
Pantauan TribunSorong.com, ombak laut tampak tenang, beberapa beberapa perahu masih tampak melintas.
Baca juga: Warga Pesisir Pantai Gorontalo Mulai Mengungsi, Gubernur Minta Warga Tak Panik dan Tetap Waspada
Gorontalo
Warga Kelurahan Leato Selatan, Kecamatan Dumbo Raya, Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo mencari tempat perlindungan atau pengungsian setelah mendengar kabar tsunami pada Rabu (2025/07/30).
BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami akibat dampak dari gempa bumi magnituso 8,8 di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia
Warga Leato memilih sejulmah tempat mengungsi di kawasan Markas Komando (Mako) Pangkalan TNI AL atau Lanal Gorontalo
Sejak informasi itu tersebar, sejumlah warga mulai terlihat berdatangan ke markas militer tersebut.
Wajah-wajah cemas menghiasi suasana di Mako Pangkalan TNI AL, salah satu yang terlihat adalah Enti Biki, warga setempat yang datang bersama seorang anaknya.
Enti duduk dengan gelisah di depan markas TNI, sambil membawa tas kuning berisi barang-barang penting.
Ia tampak panik, terutama karena memikirkan keselamatan anak-anaknya.
"Panik pak masalahnya ada anak-anak, kalau kita orang tua kan cepat sekali mengungsi," ujar Enti dengan napas tersengal
Ia menyebut bahwa baru sekitar lima kepala keluarga yang mengungsi ke lokasi tersebut, meski sebagian dari mereka masih bolak-balik ke rumah.
Markas TNI itu seakan menjadi titik yang dianggap cukup aman oleh masyarakat, khususnya yang tinggal dekat pesisir.
"Kalau saat ini, mungkin baru lima kepala keluarga yang mengungsi ke sini, tapi mereka masih balik ke rumahnya," katanya.
Situasi serupa juga diungkapkan warga lainnya, Ismail Ulyasi. Ia membenarkan bahwa sebagian masyarakat mulai panik dan memilih untuk menjauh dari bibir pantai.
"Memang masyarakat ada yang sudah panik dan mengungsi," ujar Ismail, yang juga berasal dari Kelurahan Leato Selatan.
Pantauan lebih luas menunjukkan bahwa bukan hanya warga di Leato Selatan yang bersiaga.
Di Kelurahan Leato Utara, kondisi yang sama terjadi, kepanikan juga dialami warga lanjut usia.
Para lansia menjadi kelompok rentan yang paling merasakan dampak psikologis dari peringatan tsunami ini.
Beberapa dari mereka bahkan kesulitan bergerak dan membutuhkan bantuan keluarga untuk mengungsi.
Warga Desa Ilodulunga Kecamatan Anggrek, pesisir Gorontalo Utara, Provinsi Gorontalo sempat panik adanya informasi peringatan dini tsunami dari BMKG.
Peringatan tsunami ini muncul akibat dampak dari gempa bumi magnituso 8,7 di dekat pesisir timur Kamchatka, Rusia
Amatan TribunGorontalo.com warga mulai panik bahkan mulai menghubungi keluarga untuk bersiap-siap pergi mengungsi.
Sementara itu, air laut dalam kondisi tenang dan surut, sementara angin mulai berhembus.
Utun Dai Warga Desa Ilodulunga mengatakan bahwa warga yang berada di pesisir pantai sudah mengetahui adanya informasi peringatan tsunami.
"Saat ini kami waspada, saya juga baru dari melaut, sementara warga yang lain masih berada di laut," ujar Utun kepada TribunGorontalo.com, Rabu (30/7/2025).
Sejumlah Warga lain sudah mulai berencana untuk mengungsi mencari tempat-tempat yang aman.
Anak-anak yang yang baru pulang dari sekolah pun terasa panik, bertanya ke para orangtuan soal rencana akan datang tsunami.
"Kami tadi sekolah, guru sudah infokan adanya peringatan tsunami, sehingga yang berada di pesisir pantai untuk berhati-hati," ucap Arianti Dai siswa SD.
Sejumlah warga mengaku sangat khawatir mendengar adanya potensi tsunami.
Namun ada juga warga mengaku belum mendengar informasi peringatan dini tsunami
Utun mengatakan sudah ada nelayan kembali ke darat tapi masih ada yan melaut.
Anisa Abdul warga lainnya mengaku telah menghubungi suaminya berada di pulau untuk segera pulang karena adanya peringatan tsunami.
Jemi Rajak mengaku meski cemas dia masih akan memantau kondisi ait laut di bibir pantai kondisi.
Silva Tomanto warga lainnya mengungkapkan bahwa dulu pernah ada peringatan tsunami seperti saat ini.
"Waktu beberapa tahun lalu ada juga peringatan tsunami, kami sampai mengungsi, alhamdulillah tidak terjadi," ucapnya.
Warga pun berharap tidak terjadi gempa dan tsunami di pesisir pantai Gorontalo Utara.
Kota Manado
Sebagian warga Kota Manado, Sulawesi Utara ikut waspada setelah gempa bumi di Rusia yang memicu potensi terjadinya tsunami di Kabupaten Talaud.
Selain Talaud, sejumlah daerah di Indonesia juga berpotensi kena dampak tsunami Rusia.
Para nelayan memutuskan tak akan pergi melaut untuk mencari ikan.
"Kita tidak berani untuk mencari ikan di laut karena sudah ada peringatan dari BMKG," ujar Rusli salah satu nelayan, Rabu (30/7/2025)
Menurutnya, ada beberapa nelayan yang sempat melaut akhirnya kembali ke daratan.
"Tadi ada pihak keluarga sudah telefon makanya nelayan yang di laut langsung pulang. Saat ini kami tetap pantau kondisi air laut untuk antisipasi, semoga tidak terjadi tsunami,"ungkapanya.
Sementara itu, sebagian warga di Talaud mengaku sudah mendengar adanya peringatan potensi tsunami.
"Masyarakat Talaud masih beraktivitas seperti biasa," ujar Yanstiko, salah satu warga Desa Rainis.
Yanstiko menambahkan bahwa situasi di daratan masih dalam kondisi normal, meski kabar terkait potensi tsunami telah sampai ke telinga warga.
Di ujung utara Sulawesi Utara, warga Pulau Miangas juga mengaku tetap tenang.
Desi Alfrida Talu, warga setempat, mengatakan dirinya dan keluarga baru mengetahui informasi potensi tsunami pagi tadi, namun belum ada tanda-tanda ancaman nyata.
"Kami tetap waspada dan bertukar informasi antarwarga," ucap Desi.
Lanjut Desi menambahkan, mereka juga masih memantau kondisi laut dan siap mengevakuasi diri jika ada instruksi dari pemerintah.
Artikel ini telah tayang di TribunManado.co.id dengan judul Warga Kota Manado Ikut Waspada dengan Potensi Tsunami di Talaud Sulut, Nelayan Enggan Melaut,
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Warga Ilodulunga Gorontalo Utara Sempat Panik Usai Peringatan Tsunami,
Artikel ini telah tayang di Tribungorontalo.com dengan judul Warga Leato Gorontalo Mengungsi di Lanal Gorontalo Saat Peringatan Dini Tsunami,
Artikel ini telah tayang di Tribunsorong.com dengan judul Reaksi Warga Kota Sorong Usai Imbauan Waspada Tsunami Dirilis, Dampak Gempa Bumi Rusia,
Gempa di Rusia
Mengenal Cincin Api Pasifik: Zona Rawan Gempa dan Letusan Gunung Api Paling Aktif di Dunia |
---|
Daftar 10 Gempa Terbesar yang Tercatat Sejak 1900, Seberapa Besar Gempa Rusia Dibanding Aceh 2004? |
---|
BMKG: Peringatan Tsunami di Indonesia Imbas Gempa M 8,7 Rusia Dicabut |
---|
Gempa 8,7 Magnitudo di Rusia, Netizen Jepang Heboh Ramalan Manga Karya Ryo Tatsuki |
---|
Gempa Bumi yang Terjadi di Kamchatka Rusia Masuk dalam Kawasan Cincin Api Pasifik, Ini Penjelasannya |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.