Parahnya Kelangkaan BBM di Bondowoso, Sampai Buat Guru Tak Bisa ke Sekolah, Siswa Terpaksa WFH
Parahnya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dilaporkan melanda Bondowoso, Jawa Timur. Guru dan siswa tidak bisa ke sekolah.
Penulis:
Endra Kurniawan
Editor:
Bobby Wiratama
TRIBUNNEWS.COM - Parahnya kelangkaan Bahan Bakar Minyak (BBM) dilaporkan melanda Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur.
Wilayah yang memiliki 23 kecamatan ini dilanda kelangkaan BBM terjadi sejak 26 Juli 2025, akibat tersendatnya rantai pasokan dari Pertamina.
Antrean panjang baik roda dua maupun roda empat mewarnai SPBU di Desa Kembang, SPBU Tamansari, SPBU Kotakulon, SPBU Tenggarang, hingga SPBU Grujugan, pada hari ini, Selasa (29/7/2025).
Kelangkaan BBM di SPBU juga berbuntut melonjaknya harga BBM eceran.
Para pedagang membanderol BBM dari harga Rp 20 ribu sampai Rp 25 ribu per botol.
Kelangkaan BBM membuat masyarakat sulit beraktivitas, terutama para guru dan siswa.
Mereka kesulitan pergi ke sekolah lantaran kendaraannya tidak terisi BBM.
Baca juga: Distribusi BBM ke Jember Dipercepat, Pertamina Tambah Armada Usai Penutupan Jalur Gumitir
Diminta Work From Home
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur, Aries Agung Paewai mengakui, kelangkaan BBM membuat aktivitas belajar mengajar terganggu.
“Karena dengan kondisi BBM yang langka, ada beberapa guru yang tidak bisa berangkat ke sekolah, begitu juga dengan siswanya,” katanya, dikutip dari TribunJatim.com, Selasa.
Aries melanjutkan, pihaknya sudah mengambil langkah diskresi berupa penerapan Work From Home (WFH).
Kebijakan ini berlaku baik untuk guru maupun para siswa.
"Kita minta mereka WFH dan bisa melakukan pembelajaran daring," tambahnya.
Aries menguraikan pembelajaran daring masih dikhususkan di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), yang masuk wilayah dilanda kelangkaan BBM.
Dindik Jatim belum bisa memastikan penerapan WFH akan berlaku sampai kapan.
Aries menegaskan, pihaknya masih menunggu arahan dari Pemprov Jatim.
"Kalau ditanya sampai kapan sambil kita evaluasi. Karena penanganan kelangkaan BBM ini juga menjadi atensi banyak pihak, termasuk Pemprov Jatim,” ujarnya.
Guru honorer menjerit
Siti Maltufa, Ketua Forum Persatuan Honorer Bondowoso mengatakan, rekan-rekannya sesama honorer menjerit karena kelangkaan BBM.
Guru honorer dalam situasi sulit, satu sisi harus mengajar, di sisi lain tidak ada uang beli BBM eceran yang mahal.
"Kalau beli ecer harga mahal apalagi gaji yang sudah minim malah memberatkan teman ini," ujar Siti, seperti yang dikutip dari TribunJatim.com.
Siti juga menyebut, kelangkaan BBM membuat orang tua kesulitan mengantar anaknya ke sekolah.
Di SMP tempatnya mengajar, SMP Negeri 1 Tlogosari, ada saja siswa izin tidak masuk sekolah di setiap kelasnya.
"Ada yang izin, ada yang tidak izin. Kalau yang izin itu orang tuanya mesti bensinnya tidak ada."
"Ada yang izin group itu orang tua tak bisa mengantar bensinnya tak ada," terangnya.
Oleh karenanya, Siti meminta kebijakan WFH diberlakukan secara merata di seluruh jenjang pendidikan.
"Kebijakan pemerintah mungkin bisa WFH," tegasnya.
Baca juga: Cerita Warga Jember yang Alami Kelangkaan BBM, Pendapatan Driver Ojol Berkurang
Langkah Pertamina

Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Jatimbalinus, Ahad Rahedi mengungkap penyebab kelangkaan BBM di wilayah Bondowoso.
Semua karena pengalihan arus rantai pasokan BBM di Jalur Gumitir karena perbaikan jalan dan jembatan, mulai 24 Juli 2025 hingga 24 September 2025 mendatang.
Pertamina mencatat ada 8 SPBU di wilayah Bondowoso yang terdampak.
"Terdapat 8 SPBU Bondowoso dan 41 SPBU wilayah Jember yang berdampak terkait penutupan Jalur Gumitir," katanya, dikutip dari TribunJatim.com.
Rahedi melanjutkan, pihaknya sudah mengambil langkah solusi dengan mengalihkan pasokan BBM ke jalan alternatif.
Rute alternatif yakni Banyuwangi – Situbondo – Arak-Arak – Bondowoso – Jember yang mana sebelumnya dari Banyuwangi - Gumitir langsung disalurkan ke Jember.
Selain itu, Pertamina juga mengerahkan puluhan mobil BBM bantuan.
"Terdapat 79 mobil tangki bantuan yang sudah kami sediakan, masing-masing berasal dari suplai Banyuwangi, Surabaya dan Malang dengan tetap mempertimbangkan jalur yang dilalui yang hanya bisa dilintasi maksimal kapasitas 24 KL," tandas Ahad.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kelangkaan BBM di Bondowoso Kian Parah, Guru Honorer Teriak Minta WFH dan Sekolah Daring
(Tribunnews.com/Endra)(TribunJatim.com/Sinca Ari Pangistu/Sri Handi Lestari)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.