Tangis Kuli Angkut Sabun Pecah, Akhirnya Sang Anak Lolos Kuliah di UI Lewat Beasiswa
Imam, anak kuli angkut sabun, lolos kuliah di UI lewat beasiswa. Kisahnya menginspirasi banyak orang soal semangat dan harapan.
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Seorang ibu di Medan, Sumatera Utara, menangis haru saat melepas kepergian anaknya, Imam untuk menempuh pendidikan di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI) Jurusan Teknik Perkapalan.
Dalam video yang beredar luas di media sosial, ibu berbaju, celana dan jilbab ungu itu membersihkan air mata menggunakan jilbab.
Dia tidak kuasa menahan haru atas kabar gembira yang baru saja diterimanya.
Dia bersama dengan suaminya melepaskan kepergian anak kebangannya ke Depok, Jawa Barat.
"Saya ikut anterin ya Pak sampai depan," ucap sang ibunda dalam video tersebut.
Ibu itu merasa perjuangan anaknya untuk menempuh pendidikan akhirnya tercapai.
Sebab, di detik-detik terakhir, Imam kebingungan mengenai biaya keberangkatannya dari Medan menuju Depok, Jawa Barat.
Pasalnya Imam berasal dari keluarga yang sangat sederhana.
Tak mau menyerah, Imam dan ibunya selalu mengisi hari-hari mereka dengan berdoa dan bekerja keras.
Pada Senin (21/7/2025), doa Imam dan ibunya terkabul.
Dosen sekaligus Influencer ternama, Imam Santoso mendatangi rumah Imam.
Tak hanya sendiri, Imam Santoso juga datang bersama dengan pihak Bank Syariah Indonesia (BSI).
Kedatangan mereka ke rumah Imam yang sederhana bukan tanpa alasan.
Mereka ingin memberikan beasiswa untuk remaja tersebut.
"Gak nyangka Pak Imam bisa kemari," ujar ibunda Imam sambil berurai air mata.
Di depan Imam Santoso dan pihak BSI, ibunda Imam mengungkapkan rasa syukurnya sang putra bisa diterima Jurusan Teknik Perkapalan.
Jurusan Teknik Perkapalan adalah bidang ilmu dan praktik yang berkaitan dengan desain, konstruksi, dan pemeliharaan kapal.
Jurusan ini sangat bergengsi karena mencakup berbagai aspek, termasuk perencanaan struktural, sistem propulsi, peralatan maritim, dan teknologi navigasi.
"Saya kurang yakin dengan keadaan saya, tapi saya bersyukur anak saya bisa masuk UI, bisa dapat beasiswa karena kegigihan belajar dia," kata Ibunda Imam.
Selain masalah ongkos dari Medan ke Depok, Imam juga mengalami karena tak memiliki laptop.
"Dia ngomong 'gimana nih mak laptop enggak ada', 'yaudah nak kita nabung dulu'," ucap Ibunda Imam.
Tak mau menyerah dengan keadaan, sehari setelah tahu dirinya diterima di UI, Imam langsung mendaftarkan diri ke pabrik sabun dekat rumahnya.
"Jadi pas keterima UI Imam kerja di pabrik sabun?" tanya Imam Santoso.
"Iya langsung telepon Gironya, ingin kerja," jawab Imam.
Imam bercerita di pabrik sabun, dirinya dibayar per hari.
Ia bekerja sebagai kuli angkut.
Jam kerja di pabrik sabun tersebut juga tak biasa, remaja berotak encer itu mengaku bekerja mulai dari jam 12 malam hingga jam 8 pagi.
"Dibayarnya harian, rupanya kayanya gini saya ambil malam, dari jam 12 malam sampai jam 8 pagi," jelas Imam.
"Buat ngumpulin ongkos?" tanya Imam Santoso.
"Iya," jawab Imam.
"Sakit kali badan, kerjanya mikul, angkat sabun, packing sabun," imbuhnya.
Namun meski Imam sudah bekerja hingga badannya sakit, uang yang terkumpul belum cukup untuk membeli laptop.
Imam Santoso lalu menjelaskan pihak BSI tak hanya memberikan beasiswa untuk Imam tapi juga menanggung biaya hidup remaja tersebut, termasuk laptop.
"InsyAllah Imam nanti kuliah sama di UI gratis, ditanggung biayanya," jelas Imam Santoso.
"Selain itu untuk biaya hidup juga ditanggung, jadi tugasmu hanya belajar,"
"Laptop juga dikasih," imbuhnya.
Mendengar hal tersebut tangis Imam dan ibunya sontak pecah.
Imam langsung memeluk ibunya erat.
"Terima kasih ya Allah, dia rajin Pak, dia rajin," kata ibunda Imam.
Setelah mengemas barang, Imam lalu berangkat menuju Depok didampingi Imam Santoso dan pihak BSI.
Di akhir video, Imam Santoso lalu mengatakan ekonomi bukan halagan untuk seseorang meraih pendidikan tinggi.
Pasalnya saat ini banyak perusahaan yang bersedia memberikan beasiswa bagi anak-anak beprestasi dari kalangan tak mampu.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Lolos Teknik Perkapalan UI, Remaja di Medan Jadi Kuli Demi Ongkos, Kerja dari Dini Hari hingga Pagi,
Sumber: TribunJakarta
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya
A member of

Follow our mission at www.esgpositiveimpactconsortium.asia
Mahasiswa dari 27 Kampus Adu Inovasi Logistik, ITB Raih Juara Pertama |
![]() |
---|
Pendaftaran Beasiswa BPI GTK 2025 untuk Calon Guru dan Guru Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya |
![]() |
---|
Tanoto Foundation Buka Beasiswa Liputan Pendidikan 2025 untuk Jurnalis Indonesia, Ini Syaratnya |
![]() |
---|
Jembatani Donatur dan Panti Asuhan, Krisan Valerie Sangari Inisiasi Baku Bantu Sulut |
![]() |
---|
Sekolah Ilmu Lingkungan UI Paparkan Soal Pengelolaan Limbah hingga Mitigasi Banjir Rob di Bekasi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.