Senin, 29 September 2025

Gempa di Pangandaran

Gempa Guncang Pangandaran Tadi Malam, Ini Analisis BMKG

Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Pantai Tenggara Kota Pangandaran, Jawa Barat, Senin (9/6/2025) pukul 23.55.05 WIB.

Generated by AI
ILUSTRASI GEMPA BUMI - Foto ilustrasi tembok mengalami retak karena gempa bumi, diolah dengan artificial intelligence (AI), Senin (24/3/2025). Berikut analisis BMKG terkait gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 yang mengguncang wilayah Pantai Tenggara Kota Pangandaran, Jawa Barat, Senin (9/6/2025) pukul 23.55.05 WIB. 

TRIBUNNEWS.COM - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,0 mengguncang wilayah Pantai Tenggara Kota Pangandaran, Jawa Barat, Senin (9/6/2025) pukul 23.55.05 WIB.

Gempa Pangandaran semalam berpusat pada koordinat 8,09 derajat LS dan 108,71 derajat BT.

Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 49 Km arah Tenggara Pangandaran, pada kedalaman 70 km.

Direktur Gempabumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Daryono memberikan analisisnya.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng. 

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan geser naik (oblique thrust)," jelas Daryono, Selasa (10/6/2025).

Dampak Gempa Bumi

Berdasarkan peta guncangan (shakemap), gempa Pangandaran ini menimbulkan guncangan di daerah Pangandaran dengan skala intensitas III MMI.

Pada skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Kemudian, gempa juga dirasakan di Cilacap, Garut, Banyumas, Kebumen, dan Tasikmalaya dengan skala intensitas II - III MMI.

Pada skala ini, getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan akan truk berlalu.

Baca juga: Prospek Cuaca Mingguan Periode 10-16 Juni 2025, BMKG: Terdapat Bibit Siklon Tropis 92W

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami," ungkapnya.

Hingga pukul 00.20 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

Rekomendasi

BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

"Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa."

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," imbaunya.

(Tribunnews.com/Gilang P)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan