Guru MAN 1 Lamongan Gebrak Meja saat Siswa Protes soal SNBP, Kepsek: Eligible Tak Menjamin Masuk PTN
Viral oknum guru MAN 1 Lamongan yang terekam membentak menggebrak meja saat menghadapi protes siswa terkait status eligible SNBP, Selasa (4/1/2025).
TRIBUNNEWS.COM - Sebuah video yang memperlihatkan oknum guru menggebrak meja dan membentak siswa di sebuah ruangan menjadi viral di media sosial.
Video berdurasi 25 detik itu merekam aksi guru yang emosional saat memberikan penjelasan terkait siswa yang mempertanyakan data eligible mereka untuk pendaftaran Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) ke Perguruan Tinggi Negeri (PTN).
Bahkan, terekam pula suara tangis siswa yang saat itu melayangkan aksi protes tersebut.
Video ini kemudian tersebar luas dan menjadi viral di media sosial.
Satu di antaranya diunggah kembali oleh akun Instagram @kabarelamongan pada Selasa (4/1/2025).
Diketahui, peristiwa itu terjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Lamongan pada Jumat (31/1/2025).
Sebanyak 22 siswa di sekolah itu tidak terdaftar sebagai siswa eligible untuk SNBP 2025.
Sebab, nilai mereka tidak terbaca dalam sistem e-Rapor.
Menyikapi hal tersebut, Kepala MAN 1 Lamongan, Nur Endah Mahmudah memberikan klarifikasi.
Dia menyebutkan, insiden emosional itu terjadi antara seorang Wakil Kepala Kurikulum dan siswa.
Oknum guru itu sempat menggebrak meja dan bernada tinggi saat membahas masalah pendaftaran SNBP.
Baca juga: Akhirnya 106 Siswa SMAN 1 Mempawah Bisa Ikut SNBP, Pj Gubernur Kalbar: 7 Lainnya Masih Diperjuangkan
Endah pun mengatakan, peristiwa ini akan menjadi bahan evaluasi untuk pihak MAN 1 Lamongan.
“Kejadian ini akan menjadi bahan evaluasi bagi pihak MAN 1 Lamongan agar kami bisa lebih baik dalam memberikan layanan pendidikan yang berkualitas,” ujarnya pada awak media, Selasa (4/2/2025).
Endah melanjutkan, permasalahan itu bermula ketika nilai rapor dari 22 siswa tersebut tidak terbaca oleh sistem e-rapor.
Akibatnya, mereka tidak terdaftar sebagai siswa eligible untuk mengikuti seleksi SNBP.
Meski demikian, kata Endah, beberapa siswa itu masih memiliki banyak alternatif untuk masuk PTN melalui jalur lain, seperti SPAN PTKIN atau jalur mandiri.
"Kami memahami kekecewaan siswa, tetapi ini bukan akhir dari segalanya. Masih ada banyak peluang lain yang bisa mereka tempuh," jelas Endah.
“Status Eligible tidak menjamin masuk PTN, tetapi memberikan hak untuk mendaftar. Siswa tetap harus bersaing di tingkat nasional sesuai dengan pilihan kampusnya,” lanjutnya.
Baca juga: Viral Siswa SMAN 1 Mempawah Demo Guru Buntut Gagal Ikut SNBP, Desak Waka Kurikulum Disanksi Berat
Terkait dengan solusi bagi siswa yang terdampak, lanjutnya, pihak sekolah menerima kabar bahwa ada kesempatan bagi siswa untuk mendaftar kembali, meskipun masih menunggu kepastian teknis.
"Jika memungkinkan, pihak sekolah akan memastikan data diisi ulang dengan benar melalui jalur manual,” ungkapnya.
Dalam rangka memastikan komunikasi yang jelas, pihak sekolah telah menjelaskan situasi ini kepada wali murid.
Pada Senin (3/2/2025), perwakilan wali murid bertemu dengan pihak sekolah, dan pada hari ini seluruh wali murid dari 22 siswa yang terdampak juga telah menerima penjelasan secara menyeluruh.
“Alhamdulillah, kami sudah mencapai kesepahaman. Semua pihak, baik wali murid, siswa, maupun sekolah, berkomitmen untuk saling memperbaiki dan mengevaluasi demi kebaikan bersama,” pungkas Endah.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Heboh Oknum Guru MAN 1 Lamongan Gebrak Meja Gegara Protes Tak Terinput Data SNBP, Kepsek Buka Suara
(Tribunnews.com/Isti Prasetya, TribunJatim.com/Hanif Manshuri)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.