Senin, 29 September 2025

Siklon Tropis Taliah, Peringatan BMKG: Hujan Lebat dan Gelombang Tinggi di Seluruh Indonesia

BMKG mengumumkan peringatan dini berupa hujan lebat dan gelombang tinggi di seluruh Indonesia

Editor: Glery Lazuardi
TRIBUN TIMUR/SYAMSUL BAHRI
HUJAN LEBAT BMKG mengumumkan peringatan dini berupa hujan lebat dan gelombang tinggi di seluruh Indonesia pada Kamis (6/2/2025). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan prakiraan cuaca terkini di seluruh daerah di Indonesia.

Informasi itu disampaikan melalui laman www.bmkg.go.id.

BMKG melalui Tropical Cyclone Warning Center atau TCWC memantau perkembangan Siklon Tropis Vince dan Taliah yang terbentuk di Samudra Hindia Selatan Indonesia. 

Baca juga: 5 Korban Banjir Bandang Bima Belum Ditemukan, Polda NTB Kerahkan Anjing Pelacak

Berdasarkan analisis terbaru, Siklon Tropis Vince kini telah bergerak menjauhi wilayah Indonesia, dan tidak berpengaruh terhadap dinamika cuaca di tanah air. 

Sementara itu, Siklon Tropis Taliah masih terdeteksi berada di Samudra Hindia Selatan, sekitar 920 km di barat daya Cilacap, Jawa Tengah. Siklon ini diperkirakan tetap aktif dalam 24-72 jam ke depan dengan pergerakan ke arah barat semakin menjauhi wilayah Indonesia.

Di sisi lain BMKG juga mengidentifikasi adanya potensi bibit siklon baru di Samudra Pasifik Barat, tepatnya di sebelah utara Papua Barat. 

Sistem ini, yang diberi nama Bibit Siklon 92W, diperkirakan bergerak ke arah barat hingga barat laut menuju wilayah selatan Kepulauan Filipina.

“Dalam periode 2 hingga 3 hari mendatang, Bibit Siklon Tropis 92W diprediksikan masih konsisten dan berpotensi menyebabkan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” kata Deputi Bidang Meteorologi, Guswanto, seperti dilansir Tribunnews.com dari laman resmi BMKG pada Kamis (6/2/2025).

Baca juga: DPR Banjir Kritik usai Revisi Tatib Bisa Copot Pejabat Negara, Dianggap Tak Paham Tata Negara

Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat bakal terjadi di wilayah: 

Papua Barat Daya

Papua Barat

Papua

Maluku Utara

Sulawesi Utara

Gelombang laut hingga mencapai 2,5 meter bakal terjadi di wilayah: 

Laut Maluku

Perairan Kepulauan Sangihe-Talaud Perairan Halmahera

Laut Halmahera

Perairan utara Papua Barat Daya Papua

Hujan dengan intensitas sedang yang dapat disertai angin kencang bakal terjadi di wilayah:

Pesisir selatan Banten 

Jawa Timur 

Gelombang tinggi dengan ketinggian 2,5 – 4 meter bakal terjadi di wilayah:

Perairan barat Lampung

Samudra Hindia barat 

Bengkulu 

Lampung

Selat Sunda bagian selatan

Perairan selatan Jawa

Pulau Rote

Samudra Hindia selatan Banten

Jawa Tengah

NTT 

Gelombang dengan ketinggian lebih dari 4 meter hingga 6 meter bakal terjadi di wilayah:

Samudra Hindia selatan Jawa Barat 

Baca juga: Peringatan Dini Cuaca BMKG Besok Selasa, 4 Februari 2025, 9 Wilayah Ini Potensi Hujan Sangat Lebat

“Oleh karena itu, BMKG mengingatkan masyarakat pesisir, nelayan dan operator transportasi laut untuk memperhatikan peringatan dini cuaca ekstrem, mengingat gelombang tinggi di beberapa perairan selatan Indonesia berisiko terhadap keselamatan pelayaran,” tambahnya.

Sementara itu, Direktur Meteorologi Publik Andri Ramdhani mengungkapkan bahwa peningkatan curah hujan dalam sepekan ke depan tidak hanya dipicu oleh keberadaan Bibit Siklon 92W dan Siklon Tropis Taliah. 

Faktor lain yang turut berkontribusi adalah meningkatnya aktivitas monsun serta adanya seruakan dingin, yang dapat memperkuat intensitas hujan di berbagai wilayah selama beberapa hari ke depan.

“Monsun dan seruakan dingin dari Asia turut berkontribusi pada peningkatan curah hujan di wilayah Indonesia, khususnya di bagian barat dan tengah” ungkap Andri Ramdhani. Kondisi ini semakin diperkuat dengan aktivitas gelombang Rossby Ekuatorial dan gelombang Kelvin yang diprakirakan tetap aktif hingga pekan depan, khususnya di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi.

“Kami meminta masyarakat, terutama yang berada di daerah rawan longsor, untuk lebih waspada. Saat hujan deras terjadi, perhatikan tanda-tanda awal longsor seperti munculnya retakan tanah atau rembesan air. Hindari aktivitas di area berlereng curam dan pastikan sistem drainase berfungsi dengan baik guna mengurangi risiko genangan dan banjir,” jelas Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani.

BMKG memastikan akan terus memantau perkembangan sistem cuaca ini dan menyampaikan pembaruan informasi secara berkala. Masyarakat diimbau untuk selalu mengakses informasi resmi BMKG melalui situs web http://www.bmkg.go.id, media sosial @infobmkg, atau aplikasi InfoBMKG.

“Kami mengajak semua pihak untuk tidak mengabaikan potensi dampak dari sistem cuaca yang berkembang saat ini. Tetap waspada, siaga, dan selalu pantau informasi resmi BMKG agar kita bisa bersama-sama mengurangi risiko bencana hidrometeorologi,” tutup Direktur Meteorologi Publik, Andri Ramdhani.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan