Minggu, 5 Oktober 2025

Mayat dalam Koper di Ngawi

Sandal Dior Jadi Petunjuk Terungkapnya Identitas Mayat dalam Koper Merah, Ibu 2 Anak Asal Blitar

Identitas mayat dalam koper merah di Ngawi terungkap, adalah Uswatun Khasanah, ibu dua anak asal Blitar yang merantau di Tulungagung.

|
Kolase Tribunnews
Mendiang Uswatun Khasanah, warga Desa Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, korban mutilasi berusia 30 tahun yang mayatnya ditemukan dalam koper merah dan dibuang di selokan Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Terungkap identitas mayat termutilasi dalam koper merah yang ditemukan di Desa Dadapan, Kecamatan Kendal, Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, Kamis (23/1/2025).

Dia adalah Uswatun Khasanah, ibu dua anak asal Kelurahan Bence, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar yang merantau di Tulungagung.

Pihak keluarga telah mendatangi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr. Seoroto, Ngawi, Jumat (24/1/2025).

"Kami memastikan apakah benar jenazah itu anak saya atau bukan. Kalau kami lihat ciri-cirinya 90 persen cocok," kata ayah tiri korban, Hendi Suprapto, dilansir SuryaMalang.com.

Korban yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara itu diketahui telah bercerai dari suaminya.

Keluarga mengenali korban dari aksesoris mewah yang ditemukan bersamaan dengan temuan mayat korban.

Adapun aksesoris yang ditemukan di antaranya rok warna hitam, sandal merek Dior, selimut bermotif lurik atau garis-garis, dan koper merah jambu merek Reindeer.

Ditemukan juga tindik berwarna perak atau emas putih di bagian pusar atas, serta tali tas warna hitam yang digunakan untuk mengikat korban.

"Ciri-ciri yang diketahui dari gelang, sandal, sama tindik perut. Korban selama ini kerja di Tuluangagung," terangnya.

Hendi menuturkan korban meninggalkan rumah di Blitar sejak Jumat (17/1/2025), tetapi setelahnya korban tak bisa dihubungi.

"Sampai sekarang ditelepon tidak bisa, baru tahu tadi malam dapat kabar dari pihak kepolisian," terangnya.

Baca juga: Jasad Wanita Dalam Koper di Ngawi, Sang Ibu Ungkap Terakhir Bertemu Korban Jumat Pekan Lalu

Keluarga korban, Ana Yuliani (29), mengatakan korban meninggalkan 2 anak yang berusia 7 dan 10 tahun.

Menurut Ana, korban sudah lama bercerai dengan suaminya.

"Terakhir ketemu langsung di Blitar Jumat lalu, basa-basi biasa tidak ada firasat. Jumat keluar sendiri naik sepeda motor," ungkapnya.

Ana menjelaskan korban sempat berpamitan pergi ke luar kota, tetapi tidak menyebutkan kota mana yang hendak ia kunjungi.

Sebelumnya, mayat korban ditemukan oleh seorang warga yang melintas hendak membuang sampah,

Saat itu saksi melihat ada paket besar berwarna hitam terbungkus rapi di sekolan.

Karena curiga, saksi lantas membuka paket tersebut yang ternyata berisi koper merah.

Saksi kemudian mengintip koper dan menemukan adanya kejanggalan.

"Ada selimut agak putih, sepatu wanita dan sekilas bentuk tubuh tapi tidak lama ditutup kembali," kata Kepala Desa Dadadapan, Andik Bangga Satria Rama, Kamis.

Setelah melihat isi koper, warga tersebut melaporkannya kepada Pemerintah Desa dan diteruskan ke pihak kepolisian.

Dari hasil autopsi terungkap penyebab kematian korban karena kehabisan napas.

"Penyebab kematian akibat asfiksia atau kekurangan napas, ini disebabkan terhambatnya jalan pernapasan," kata Kasat Reskrim Polres Ngawi, AKP Joshua Peter Kresnawan saat dikonfirmasi Kompas.com, Jumat.

Joshua menduga korban mengalami kekerasan sebelum tewas termutilasi.

Hal itu terlihat dari resapan darah yang ditemukan di sekujur tubuh korban.

Ia juga menduga korban dimutilasi di luar Kabupaten Ngawi.

Sebagian artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Jasad Korban Mutilasi dalam Koper di Ngawi itu Perempuan Cantik Blitar, Keluarga Kenali Aksesorisnya

(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, SuryMalang.com/Febrianto Ramadani, Kompas.com/Muhlis Al Alawi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved