Senin, 6 Oktober 2025

Menunggak SPP, Siswa SD Dihukum Belajar di Lantai Kelas, Ibunya Nelangsa: Ya Allah Kok Begini

Kamelia terpaksa menunggak uang SPP karena dana Program Indonesia Pintar (PIP) di tahun akhir 2024 belum cair.

Editor: Willem Jonata
Kompas.com
Kamila,ibu dari siswa SD yang dipaksa belajar di lantai kelasnya karena menunggak SPP. 

TRIBUNNEWS.COM - Kamelia, ibu seorang siswa sekolah dasar swasta di Medan, Sumatera Utara berinisial MA, tak kuasa menahan tangis.

Karena menunggak pembayaran Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) selama dua bulan, anaknya mendapat hukuman dari sang guru.

Hukuman yang ditujukan kepada anaknya, yakni belajar di lantai, bukan di kursi dan meja kelas yang disediakan.

Kamelia terpukul melihat dengan mata kepalanya sendiri saat anaknya belajar di lantai kelas. Sementara teman-temannya belajar difasilitasi kursi dan meja.

Kamila,ibu dari siswa SD yang dipaksa belajar di lantai kelasnya karena menunggak SPP.
Kamila,ibu dari siswa SD yang dipaksa belajar di lantai kelasnya karena menunggak SPP. (Kompas.com)

Menurut Kamelia, hukuman tersebut sudah dijalani anaknya selama dua hari, yakni tanggal 6 hingga 7 Januari 2025.

MA duduk di lantai dari pukul 08.00 WIB hingga 13.00 WIB.

"Dari Senin (6/1/2025), anak saya disuruh duduk di lantai dari pagi sampai jam 13.00," ujar Kamelia saat diwawancarai di rumahnya di Jalan Brigjen Katamso, Medan, Jumat (10/1/2025), seperti dikutip TribunJatim.com dari Kompas.com, Sabtu (11/1/2025).

Kamelia mengakui anaknya menunggak uang SPP selama 3 bulan dengan total biaya Rp 180 ribu.

Kata dia, salah satu penyebab tunggakan tersebut adalah karena dana Program Indonesia Pintar (PIP) di tahun akhir 2024 belum cair.

Sementara itu, dia tidak memiliki uang untuk membayar.

Dia mengatakan awalnya anaknya juga tidak boleh mengikuti ujian akhir semester saat duduk di `bangku kelas III SD.

Namun, setelah meminta kompensasi waktu pembayaran, anaknya diizinkan mengikuti ujian meski kemudian tak tidak mendapatkan rapot.

Kamelia berencana menebus uang sekolah anaknya pada Rabu (8/1/2025).

Dia ingin menjual handphone-nya terlebih dahulu untuk tambahan membayar uang sekolah.

Namun, sebelum dia pergi ke sekolah, dia sempat mendengar cerita anaknya yang malu datang ke sekolah karena dihukum belajar di lantai oleh gurunya.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved