Sabtu, 4 Oktober 2025

5 Fakta 3 Turis Foto Pamer Pantat di Gunung Bromo, Pihak Berwjib Turun Tangan hingga Ada Sanksi Adat

Viral tiga orang turis asing berfoto sambil menunjukkan pantatnya dan dengan latar di Gunung Bromo, Jawa Timur

TRIBUNJATIM.COM/AHSAN FARADISI
Para turis yang foto pamer bokongnya viral saat dikumpulkan oleh tokoh Tengger. 

TRIBUNNEWS.COM - Kelakuan tak terpuji dari turis asing kembali terjadi.

Tiga orang Warga Negara Asing (WNA) berfoto dengan menunjukkan pantatnya.

Ketiga bule tersebut berfoto di atas mobil Jeep dengan background pegunungan.

Mengutip TribunJatim.com, Foto tersebut pun akhirnya menyebar dan jadi bahan perbincangan.

"Kalau videonya tidak ada, itu saya screenshot pas sama temen yang sama-sama pelaku usaha Jeep dijadikan story, kemudian saya kirim ke sampean," kata Rudy, salah seorang pelaku usaha Jeep di Gunung Bromo, Kamis (30/5/2024).

Menanggapi hal tersebut, Kades Ngadasari, kecamatan Sukapura, Probolinggo, Jawa Timur, Sunaryono menyayangkan aksi dari tiga WNA tersebut.

Terlebih, hal tersebut dilakukan di Gunung Bromo.

Menuturnya foto tersebut sama saja seperti membuang kotoran di kawasan Gunung Bromo.

"Mereka secara adat kita sudah membuat kotoran, kotoran tersebut harus mereka sendiri yang membersihkannya. Kotoran tersebut berupa fisik dan non fisik," kata Sunaryono, Kamis (30/5/2024).

Ditangani Pihak Berwajib

Tribun Jatim mewartakan, saat ini, tiga turis itu sedang dalam proses penanganan dari pihak terkait, seperti TNI, Polri, hingga Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS).

Baca juga: VIRAL 3 Turis Belanda Berbuat Tidak Senonoh di Gunung Bromo, Terancam Sanksi Adat Suku Tengger

"Mereka adalah tamu, kenapa tamu berbuat tidak sopan balik, kita yang punya rumah khususnya Sopir Jeep yang menfoto memberikan kebebasan," ungkapnya.

Septi Eka Wardani selaku Kabid Tata Usaha Balai Besar TNBTS menuturkan, pihaknya sudah mendampingi proses hukum dari tiga turis bules tersebut.

"Tim kami sudah sejak tadi bersama para WNA ini, nanti akan kami sampaikan lagi kalau sudah ada titik terang. Untuk saat ini masih belum bisa berkomentar" ujarnya.

Kata Kades Setempat

Selain itu, Sunaryono juga menyayangkan pengusaha Jeep yang disewa oleh tiga WNA tersebut.

Sebagai tuan rumah, kata Sunaryono, pengusaha Jeep harusnya bisa mengawasi para turis yang merupakan tamu.

"Ibaratnya kita yang punya rumah, dan turis itu tamu dan anggota keluarganya itu ya supir Jeep dan pelaku usaha lainnya. Kalau tamu ke rumah terus dibiarkan, tamu itu akan berbuat seenaknya," kata Sunaryono, Kamis (30/5/2024).

Ia pun berharap kejadian tersebut tak terulang lagi kedepannya.

"Kejadian tadi (Foto Turis pamer bokong) saya anggap seperti membuat kotoran, dan kotoran itu harus dan wajib dibersihkan oleh pelakunya, siapa saja yang terlibat di dalamnya (Turis, supir Jeep dan toledernya)," ujarnya kepada TribunJatim.com.

Sopir dan Tour Guide Kena Sanksi Adat

Sunaryono menuturkan, sopir Jeep dan pengambil foto tiga WNA tersebut bernama Riko, warga Desa Wringinanom, Kecamatan Kuripan, Probolonggo dan Dian, Ngepung, Kecamatan Sukapura, dan Pepet, selaku pemosting, asal Desa Ngepung.

"Sanksi kita tujukan pada yang memfoto dan tolidernya. Kalau turisnya jadi hub antar negara ini karena kalau turisnya mungkin hal seperti itu wajar di negaranya. Bisa juga mereka tidak tau adat kita," kata Kepala Desa Ngadisari, Sunaryono, Kamis (30/5/2024).

Meski hukum adat bisa saja tak berlaku bagi tiga WNA, namun hal tersebut tetap berlaku bagi sopir Jeep dan tour guide karena keduanya warga Probolinggo dan mengerti adat Tengger.

"Kalau sopir dan guide-nya orang Indonesia, kan harusnya tahu adat ketimuran. Tapi besok sore kita masih rapat mungkin besok masih ada pembahasan lagi," ungkapnya, Kamis (30/5/2024).

Baca juga: Jumlah Turis Indonesia ke Jepang Naik 41,5 Persen Selama Januari-Maret 2024

Asal Belanda

Diketahui, tiga turis tersebut bernama Martjin Jacob Johhanes, Sem Elisabeth Maria Fransisca dan Nina Petronella Jacoba Maria.

Tiga orang turis tersebut berasal dari Belanda.

wna foto pamer pantat di gunung bromo
Para wisatawan asing dan sopir Jeep saat dimediasi oleh tokoh masyarakat Suku Tengger setelah foto pamer bokong di Bromo viral.

Minta Maaf

Tim unit Tindak Pidana Tertentu (Tipidter) Satreskrim Polres Probolinggo langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) setelah foto wisatawan asing pamer bokong di Gunung Bromo viral.

Kasatreskrim Polres Probolinggo, Iptu Fajar Putra Adi Winarsa mengatakan, tiga WNA yang berfoto pamer pantat tersebut terjadi Kamis (30/5/2024) kemarin sekira pukul 09.00 WIB.

"Pasca viral, tiga WNA dan sopir jeep telah kami mintai klarifikasi atas kejadian itu. Ketiganya juga sudah menyadari kesalahannya dan meminta maaf serta membuat pernyataan untuk tidak mengulangi perbuatannya," kata Iptu Fajar kepada TribunJatim.com.

Iptu Fajar menuturkan, kejadian bermula ketika rombongan WNA sebanyak 16 orang berangkat dari Malang untuk tur wisata di Provinsi Jatim, Rabu (29/5/2024).

Pada Kamis, enam WNA masuk pintu Cemorolawang dengan menaiki Jeep bernopol B 2266 IM dan Jeep bernopol D 1028 VCI warna merah dengan rute tour Bromo Penajakan 1 wilayah Pasuruan, Lembah Widodaren dan Kawah Gunung Bromo.

Dari penajakan sekitar pukul 8.30 Wib, menurut dia, rombongan minta Spot Foto di Lembah Widodaren.

Kemudian 3 orang WNA naik ke Jeep warna merah serta meminta untuk di fotokan oleh rekan sesama WNA dengan foto tidak senonoh.

"Aksi WNA tersebut kemudian difoto oleh salah satu sopir jeep secara diam-diam dan kemudian disebar ke WhatsApp grup Jeep miliknya hingga akhirnya viral di jejaring sosial," terangnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Kronologi 3 Turis Foto Pamer Pantat di Bromo, Berangkat dari Malang, Kini Meminta Maaf

(Tribunnews.com, Muhammad Renald Shiftanto)(TribunJatim.com, Ahsan Faradisi)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved