Sabtu, 4 Oktober 2025

Hasil Autopsi Jenazah Casis Bintara Polri di Sintang: Ada Zat Berbahaya Masuk ke Tubuh Korban

Kapolres memastikan kematian calon siswa Bintara Polri di lanting Sungai Melawi Sintang bukan karena penganiayaan.

Editor: Dewi Agustina
Tribun Pontianak Ferryanto
SD (20), seorang calon siswa (casis) Bintara Polri asal Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ditemukan tak bernyawa, Selasa (5/9/2023) sore. Kapolres Sintang, Kalimantan Barat, AKBP Dwi Prasetyo Wibowo memastikan kematian calon siswa Bintara Polri di lanting Sungai Melawi Sintang bukan karena penganiayaan tapi akibat masuknya zat berbahaya dari luar tubuh. 

TRIBUNNEWS.COM, SINTANG - Kapolres Sintang, Kalimantan Barat, AKBP Dwi Prasetyo Wibowo memastikan kematian calon siswa Bintara Polri di lanting Sungai Melawi Sintang bukan karena penganiayaan.

Kematian korban disebabkan akibat masuknya zat berbahaya dari luar tubuh.

Hal ini diungkapkan Kapolres Sintang AKBP Dwi Prasetyo Wibowo berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah korban.

"Penyebab kematian Sudaryanto disimpulkan akibat masuknya zat berbahaya dari luar tubuh. Tidak ada penganiayaan," kata AKBP Dwi Prasetyo Wibowo, Selasa (16/1/2024).

Baca juga: Oknum Polisi di Sulbar Jadi Calo Casis Bintara, Terima Uang Rp 450 Juta, Tak Ditahan

Namun Dwi belum bisa memastikan zat berbahaya apa yang masuk ke tubuh korban dan bagaimana caranya bisa masuk ke tubuh korban.

Akibat zat berbahaya yang masuk ke tubuh melalui saluran cerna, menyebabkan erosi dan pendarahan lambung, pembengkakan pada otak dan organ dalam sehingga menyebabkan mati lemas.

"Fakta ada masuk zat berbahaya dari tubuh melalui saluran pencernaan. Karena saya tidak tahu zat berbahaya apakah ini. Untuk jenis zat berbahaya apa belum terindentifikasi," kata Natalia Widjaya, Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Anton Soedjarwo.

Menurut Natalia, zat yang masuk dalam tubuh Casis Bintara Polri ini sangat berbahaya karena mengakibatkan korban meninggal dunia.

"Hasil pemeriksaan kita temukan pendarahan pada lambung, pencernaan, menyebar bahkan ada yang pecah di lambung dan otak. Otak bengkak, pembuluh darah, jantung, hati. Semua bengkak. Makanya ini zat berbahaya," jelasnya.

Pihak forensik sudah berusaha maksimal untuk mengungkap sebab kematian Sudaryanto.

Pemeriksaan sampel autopsi tidak hanya di Laboratorium Forensik Mabes Polri, bahkan hingga ke Makassar.

Baca juga: Casis Polri Meninggal di Kolam Renang Hotel: Mulut Berbusa, Diduga Kelelahan Latihan Renang

Hanya saja, perlu waktu dan sampel yang cukup untuk mengidentifikasi jenis zat berbahaya yang ada dalam tubuh Sudaryanto.

"Soal zat berbahaya itu apa, kami kirim ke sampel ke laboratorium di makasar untuk mengetahui zat berbahaya apa," katanya.

"Di sini kesulitan kita berpacu dengan waktu karena untuk mencari jenis zat berbahaya itu tidak gampang. Ada zat berbahaya yang bisa ditemukan dalam hitungan jam," lanjutnya.

"Ada yang dalam mematikan dan belum dapat terdeteksi oleh alat. Karena mereka juga tidak bisa menemukan. Makanya saya tidak bisa menyebut zat apa. Ini hasil maksimal," beber Natalia.

SD (20), seorang calon siswa (casis) Bintara Polri asal Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ditemukan tak bernyawa, Selasa (5/9/2023) sore. Foto proses pengangkatan peti jenazah S, Casis Bintara Polri asal Kabupaten Sintang setelah proses autopsi di RS Bhayangkara Pontianak, Rabu 6 September 2023.
SD (20), seorang calon siswa (casis) Bintara Polri asal Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ditemukan tak bernyawa, Selasa (5/9/2023) sore. Foto proses pengangkatan peti jenazah S, Casis Bintara Polri asal Kabupaten Sintang setelah proses autopsi di RS Bhayangkara Pontianak, Rabu 6 September 2023. (Tribun Pontianak Ferryanto)

Awalnya Dikira Orang Mabuk

Sebelumnya SD (20), seorang calon siswa (casis) Bintara Polri asal Dedai, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat ditemukan tak bernyawa, Selasa (5/9/2023) sore.

Jasadnya ditemukan warga di sebuah lanting di pinggir Sungai Melawi, Jalan Teuku Umar, Desa Baning Kecamatan Sintang.

SD adalah Calon Siswa (Casis) Bintara Polri PTU TA 2023, warga Dusun Kampung Baru, Desa Nanga Jetak, Kecamatan Dedai.

Penemuan jasad SD awalnya diperoleh dari ZL sekitar pukul 16.00 WIB.

ZL yang mendapatkan informasi dari AT memberitahukan bahwa di lanting Jalan Teuku Umar ada orang mabuk.

"Kemudian selang 20 menit kemudian ZL melakukan pengecekan terhadap kondisi korban yang ternyata sudah dalam keadaan meninggal dunia," kata Kasi Humas Polres Sintang, AKP Sujiono saat dikonfirmasi TribunPontianak, Rabu (6/9/2023).

Menurut Sujiono, berdasarkan keterangan saksi sekitar pukul 16.50 WIB bahwa terdapat korban yang meninggal dunia dengan posisi tergeletak di atas lanting.

"Selanjutnya saksi melakukan pengecekan kembali terhadap kondisi korban yang ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," jelasnya.

Setelah jenazah dilakukan visum di RSUD Ade M Djoen Sintang, jenazah SD dibawa ke RS Bhayangkara Pontianak untuk dilakukan autopsi dengan didampingi kedua orang tua korban dan satu orang keluarga korban.

"Lagi dilakukan autopsi di RS Bhayangkara," kata Kasat Reskrim Polres Sintang, AKP Wendi Sulistiono.

Ungkap Kematian Korban

Sementara itu Jelani Christo, mewakili keluarga korban berharap korban diautopsi sehingga dapat diketahui penyebab kematian korban.

Jelani mengatakan korban sejak beberapa waktu ikut tinggal bersama tantenya di Desa Baning, Kecamatan Sintang.

"Kemarin korban pergi ke lanting di kawasan tersebut, berdasarkan Informasi tukang pasir, dia itu sendiri, tetapi ini kita harus selidiki dulu, apakah dia memang sendirian atau tidak," kata Jelani.

Dari penglihatan pihak keluarga, ia menyampaikan memang tidak ditemukan adanya tanda kekerasan pada tubuh korban.

Namun dia berharap melalui proses autopsi dapat menguak tuntas terkait penyebab kematian korban.

"Kita tunggu hasilnya, bila memang betul sakit kita akan terima, namun bila meninggalnya karena ada pembunuhan dan sebagainya, kita akan kawal dan proses hukum," katanya.

Artikel ini telah tayang di TribunPontianak.co.id dengan judul Hasil Autopsi Pastikan Warga Sintang Meninggal Dunia Akibat Zat Berbahaya yang Belum Diketahui

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved