Selasa, 30 September 2025

Bayi Usia 4 Bulan di Cirebon Diculik OTK, Ditemukan di Kebun dalam Kondisi Tidak Berpakaian

Selain korban penculikan, sang bayi juga diduga jadi korban kekerasan seksual dikarenakan alat kelamin dan lukanya mengalami luka

Editor: Eko Sutriyanto
Tribun Cirebon/ Eki Yulianto
Paman sang bayi, Anwar menunjukkan titik lokasi penemuan ponakannya yang sempat diculik dari rumahnya di salah satu desa di Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon 

Laporan Wartawan Tribuncirebon.com, Eki Yulianto

TRIBUNNEWS.COM,  CIREBON -  Hilangnya bayi berusia 4 bulan bikin geger warga desa di Kecamatan Kaliwedi, Kabupaten Cirebon.

 Bayi itu hilang dari rumah N (29), warga setempat, Kamis (23/11/2023) pagi.

Kejadian berawal saat ibu sang bayi histeris melihat anak keduanya berusia 4 bulan tak lagi berada di tempat tidur padahal malam harinya menjelang tidur, bayi berinisial A itu masih ada di sebelah sang ibu.

Pihak keluarga dibantu warga yang mendengar informasi hilangnya sang bayi pun ikut mencari.

Usut punya usut, sang bayi menjadi korban penculikan oleh orang tak dikenal (OTK).

Baca juga: Viral Video Wanita Teriak Histeris Dipaksa Masuk Mobil, Ternyata Bukan Penculikan, Ini Kata Polisi

Sejam kemudian sang bayi ditemukan di sebuah kebun berjarak kurang lebih 300 meter dalam keadaan telanjang bulat.

Selain korban penculikan, sang bayi juga diduga jadi korban kekerasan seksual dikarenakan alat kelamin dan lukanya mengalami luka.

Paman korban yang ditemui usai melakukan pengaduan kepada Unit PPA Polresta Cirebon, Anwar (28) menceritakan, bahwa kejadian itu terjadi sekira pukul 03.00 WIB, dini hari.

Sang ponakan berjenis kelamin laki-laki.

Saat itu keterangan dari pihak keluarga, nenek dari korban hendak menunaikan salat subuh, namun terkejut melihat cucunya tak ada di tempat tidur.

"Lalu neneknya itu langsung membangunkan ibunya, ibunya kaget dan pihak keluarga langsung mencari ke setiap sudut rumah," ujar Anwar kepada media, Kamis (23/11/2023).

Pencarian itu, kata dia, dibantu juga oleh masyarakat sekitar.

Hingga akhirnya, sejam kemudian, bayi yang dimaksud ditemukan tergeletak dengan dialasi kardus di kebun milik warga.

"Jam 04.00 WIB, warga ada yang lihat kalau bayi ditemukan di kebun, langsung keluarga ke lokasi dan memang benar itu bayi inisial A," ucapnya.

Diungkapkan Anwar, kondisi bayi saat itu sudah dalam keadaan telanjang bulat.

Di sekelilingnya ditemukan pampers dam pakaian yang diduga telah dilepas oleh pelaku penculikan.

"Parahnya, kondisi bayi mengalami sejumlah luka." ujarnya.

Baca juga: Cerita Korban Selamat Penculikan dan Penyiksaan Oknum Paspampres: Kalau Tak Mau Cacat Harus Ada Uang

"Seperti mulut mengeluarkan darah lengket gitu, sama dubur dan alat kelamin juga luka, ini keterangan dari ibunya ya," lanjut Anwar.

Melihat kondisi seperti itu, pihak keluarga langsung membawa sang bayi ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan medis.

Pihak keluarga pun melakukan visum demi memastikan penyebab tubuh sang bayi mengalami sejumlah luka.

"Visum juga dilakukan demi kepentingan laporan ke kepolisian, akhirnya tadi saya sudah mengadu ke Unit PPA Polresta Cirebon atas insiden yang telah ponakan saya alami."

"Dugaan kami diculik karena pas melihat jendela, kaya bekas dicongkel gitu sama orang," katanya.

Usai melakukan pengaduan, Anwar mewakili pihak keluarga ingin segera kepolisian mengusut tuntas hingga menangkap pelaku.

Curigai Orang Dalam

Paman Sang Bayi saat ditemui selepas mengadu ke Unit PPA Polresta Cirebon, Anwar (28) menyebut, ada indikasi orang dekat yang menyasar pelaku penculikan tersebut.

Sebelum peristiwa itu terjadi pada Kamis (23/11/2023) sekira pukul 03.00 WIB, ibu sang bayi berinisial N (29) sempat dihubungi melalui messenger media sosial Facebook.

Akun yang menghubunginya itu tidak dikenal dengan tidak menggunakan foto pribadi.

Selain itu, akun tersebut hanya memberi pesan huruf P.

"Ya jadi beberapa hari sebelum kejadian, ada akun Facebook yang messenger ibu bayi."

 "Chat-nya itu juga dirasa gak jelas karena hanya chat P, P, P," ujar Anwar, Kamis (23/11/2023).

Tak sampai di situ, ibu sang bayi lalu mendapatkan kembali pesan yang dianggap kurang ajar.

Sebab, yang bersangkutan mengirim gambar alat kelamin.

"Terus juga dibarengi dengan ngirim gambar tak senonoh, berupa alat kelamin," ucapnya.

Ibu sang bayi memblokir akun tersebut.

Pengakuan dari ibu sang bayi, dirinya tidak mengetahui siapa pemilik akun tersebut.

"Ibu bayi tidak tahu itu akun siapa, tidak dikenal, tidak menggunakan foto pribadi," jelas dia.

Hanya, lanjut Anwar, ada fakta menarik terkait akun tersebut.

Di mana, ada sejumlah akun pertemanan N yang sama dengan akun misterius tersebut.

"Tapi dari pertemanan, itu kaya mengindikasikan orang dekat, orang sekitarnya, karena ada beberapa akun temannya sama," katanya. 

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved