Sabtu, 4 Oktober 2025

Kerusuhan di Wamena Papua

UPDATE Situasi Kerusuhan di Kota Wamena: 9 Orang Meninggal, Suasana Mencekam

Situasi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mencekam pasca-aksi pembakaran oleh warga di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian.

Editor: Wahyu Aji
Tribun-Papua.com/Arny Hisage
TERPROVOKASI - Massa membakar kios milik warga perantau di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023) siang. Warga terprovokasi isu penculikan anak. 

Laporan Wartawan Tribun-Papua.com, Arny Hisage

TRIBUNNEWS.COM, PAPUA - Situasi di Kota Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan mencekam pasca-aksi pembakaran oleh warga di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian.

Diketahui, kejadian pembakaran tersebut terjadi pada pukul 12.30 WIT.

Hingga kini, aparat keamanan dari Polres Jayawijaya dan Kodim 1702 Jayawijaya sedang berjaga-jaga.

Baca juga: Pelaku Kerusuhan di Wamena Papua Pegunungan Serang Aparat yang Coba Menenangkan Masyarakat

"Awal permasalahan yaitu warga melihat ada kendaraan membawa anak kecil yang diduga sebagai penculikan,” kata Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman S Napitupulu kepada Tribun-Papua.com, Kamis (23/2/2023).

Napitupulu mengatakan, kepolisian sudah merespon dengan cepat dan mengajak menyelesaikan masalah itu di Polres, namun masyarakat tetap tidak terima.

Saat pihak aparat ingin kembali ke Polres guna melakukan pertemuan, warga tidak terima dan melakukan penyerangan terhadap aparat dan berujung pembakaran terhadap rumah warga.

"Kondisi saat ini sudah mulai kondusif," jelasnya.

Untuk menghindari konflik susulan, kata Napitupulu, pihaknya akan membahas hal tersebut dengan tokoh masyarakat setempat.

“Untuk saat ini, sebagian warga mengungsi ke Kodim,” ujarnya sembari mengingatkan kepada masyarakat agar tidak mudah mempercayai informasi yang belum diketahui kebenarannya.

Sementara itu, Pembela HAM, Theo Hesegem kepada Tribun-Papua.com mengatakan, sebanyak 9 orang meninggal. Diantarannya, 7 warga Papua dan 2 warga pendatang.

“(Korban) yang Luka-luka kurang lebih 17 orang. Saya baru pulang dari rumah sakit untuk melihat jenazah dan warga yang luka-luka,” kata Hesegem. 

Aparat coba tenangkan masyarakat

Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan, saat ini Polres Jayawijaya tengah mengangani kericuhan yang pecah di Kampung Sapalek, Jalan Trans Irian, Wamena Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis (23/2/2023).

Menurut Benny, kericuhan itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIT yang dipicu isu penculikan anak yang hingga kini belum jelas kebenarannya.

“Kami mendapatkan informasi bahwa ada sebuah mobil tujuan Kampung Yomaima yang ditahan oleh masyarakat di Kampung Sinakma.

Diduga sopir mobil tersebut adalah oknum penculikan anak, sehingga ini yang membuat kehebohan di tengah masyarakat,” ungkap Benny.

Kapolres Jayawijaya AKBP Hesman S Napitupulu menjelaskan, isu terkait penculikan anak tersebut kemudian merambah hingga menjadi penyerangan kepada aparat kepolisian.

Baca juga: Pascaaksi Pembakaran dan Kerusuhan, Sebagian Warga Wamena Mengungsi ke Kodim

Saat itu polisi tengah berupaya menenangkan masyarakat yang sudah termakan informasi tersebut.

“Saat berusaha menenangkan massa, kami diserang dengan batu yang dilemparkan kepada anggota, hingga kami memberikan tembakan peringatan untuk memukul mundur namun tak diindahkan dan massa semakin berulah sampai membakar beberapa bangunan ruko,” ungkap Hesman.

Ia menyampaikan hingga saat ini Personel Polres Jayawijaya bersama BKO Brimob yang dibantu personel BKO Kodim 1702 Jayawijaya masih berjaga di TKP.

 “Untuk kasus ini akan kami selidiki penyebab awal dan siapa saja dalangnya hingga membuat kericuhan. Kami juga saat ini masih berupaya menenangkan massa. Untuk kerugian yang ditimbulkan akibat kejadian ini akan kami dalami,” ucapnya.

Hesman juga mengimbau kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya suatu informasi apalagi menyebarkan isu yang belum pasti kebenarannya karena hal itu bisa berdampak kepada masyarakat luas dan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri serta orang lain. 

Diberitakan sebelumnya, massa membakar kios milik warga di Kampung Lantipo, Distrik Wamena Kota, Kabupaten Jayawijaya, Papua Tengah, Kamis (23/2/2023) siang.

Laporan wartawan Tribun-Papua.com, insiden ini berlangsung di dekat Gereja GKI Ukul Ebe Hunik Sinakma, sekira pukul 14.30 WIT.

Sekelompok warga tersebut terprovokasi setelah membaca isu beredar di media sosial, terkait adanya dugaan penculikan anak oleh perantau di darah Distrik Napua.

Dalam informasi yang beredar di WhatsApp, pelaku disebut menggunakan mobil pick-up.

Baca juga: Situasi Wamena Mencekam, Warga Trauma Kerusuhan Tahun 2019 Terulang

Disebutkan juga dalam informasi tersebut bahwa polisi berupaya melindungi pelaku.

Belum diketahui kebenaran soal informasi tersebut. Namun kabar tersebut diduga hoaks.

Akibat kabar miring ini, emosi warga tersulut hingga melakukan pembakaran.

Asap membumbung tinggi hingga membuat warga lainnya ketakutan. Situasi pun mencekam.

Para warga trauma kasus kericuhan 2019 terulang.

Kini, aparat gabungan TNI-Polri berada di lokasi untuk meredam situasi.

Polres Jayawijaya pun masih menelusuri sosok penyebar pesan yang diduga hoaks tersebut.  (Tribun-Papua.com/Hendrik Rewapatara/Arni Hisage)

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Kerusuhan di Wamena, Massa Serang Aparat hingga Bakar Ruko karena Isu Penculikan Anak

Artikel ini telah tayang di Tribun-Papua.com dengan judul Situasi di Kota Wamena Mencekam, Aparat Keamanan Siaga: 9 Tewas, 17 Luka-luka

Sumber: Tribun Papua
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved