Sabtu, 4 Oktober 2025

Sembako bantuan Presiden

Rudi Samin Sebut JNE Dibekingi Oknum TNI: 9 Tahun JNE Tak Pernah Bayar ke Saya, Tak Pernah Izin

Pria yang mengaku pemilik lahan di Sukmajaya, Depok, Rudi Samin mengatakan ada Oknum TNI berinisial I dan S yang menjadi beking JNE.

Kolase Tribunnews.com: KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO dan TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma
Kondisi terkini lokasi temuan sembako bantuan presiden ditimbun di tanah Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (8/1/2022). Berikut fakta-fakta penemuan sembako bantuan Presiden dikubur di Depok. 

TRIBUNNEWS.COM - Rudi Samin, pria yang mengaku pemilik lahan di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, mengatakan informasi update kasus penimbunan sembako bantuan presiden (banpres).

Seperti diketahui sembako banpres tersebut terkubur di dalam tanah kedalaman 3 meter, dan ditemukan oleh warga pada Jumat (29/7/2022) lalu.

Penimbunan sembako banpres tersebut pun juga melibatkan perusahaan pengiriman logistik, JNE.

Dikatakan Rudi Samin, pihak JNE tidak ada izin menggunakan lahannya untuk beraktifitas.

Bahkan dirinya lantang menyebut, pihak JNE dibekingi oleh oknum, sehingga berani.

Baca juga: OKNUM Bersenjata Kuasai Tempat Dikuburnya Sembako Presiden, Rudi Samin: Padahal Itu Lahan Saya

"Selama sembilan tahun pihak JNE tidak pernah membayar (sewa lahan) kepada saya dan izin juga tidak pernah," katanya, dikutip Tribunnews dari laman YouTube Kompas TV, Kamis (4/8/2022).

Bahkan dirinya mengatakan ada keterlibatan oknum TNI yang dianggap Rudi Samin menjadi beking JNE.

"Bahwa setiap saya mau menagih meminta uang kepada JNE, sesuai dengan dia memakai tanah saya, selalu membawa nama inisial sesorang oknum TNI berinisial I dan S," ungkapnya lagi.

Diberitakan sebelumnya penemuan sembako bantuan presiden (banpres) di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok, Jawa Barat masih menandakan tanda tanya.

Rudi Samin juga sempat mengatakan lahan tersebut sebenarnya lahan kosong, namun dikuasai oknum yang menyewakan lagi kepada orang lain.

Terkait penimbunan sembako, dirinya mengaku aktivitas tersebut sampai tak terdeteksi olehnya.

"Mereka menggunakan tanah saya dengan dibekingi oknum, dan semua orang (yang beraktivitas) di situ menyewa kepada oknum tersebut, padahal itu lahan saya," katanya, dikutip dari tayangan YouTube Kompas TV, Rabu (3/8/2022).

"Oknum bersenjata membekingi tanah itu dan menyewakan kepada orang-orang yang memakai tanah saya," lanjutnya.

Pihaknya melanjutkan, JNE termasuk yang menyewa kepada oknum tersebut, juga orang-orang yang memakai lahan tersebut untuk berjualan.

Di mana biaya penyewaan perbulannya Rp1,5 juta.

Dan kurang lebih ada 50 orang yang menggunakan lahan milik Rudi Samin, dan menyewa kepada oknum bersenjata tersebut.

Pernah Ditegur

Temuan beras yang dikubur di Depok. JNE menggandeng pengacara kondang Hotman Paris Hutapea untuk menghadapi kasus penguburan paket bantuan sosial (bansos) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat.
Temuan beras yang dikubur di Depok. JNE menggandeng pengacara kondang Hotman Paris Hutapea untuk menghadapi kasus penguburan paket bantuan sosial (bansos) dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sukmajaya, Depok, Jawa Barat. (Kolase Tribunnews.com)

Lantaran tanah miliknya dipakai sembarangan, Rudi Samin pernah menegur oknum tersebut.

Bahkan Rudi Samin pernah bersurat kepada si oknum, namun suratnya dihiraukan, dan dikembalikan lagi.

"Oknum tersebut tidak mau dengar masukan dari saya, tidak mau dengar tentang hak kepemilikan saya di atas tanah tersebut, yang pasti dia hanya masuk saja begitu," ungkapnya.

Dirinya pun berharap dan meminta pihak berwenang serius mengusut kejanggalan penemuan sembako tersebut.

FAKTA-FAKTA Sembako Bansos Presiden Terkubur di Tanah: Info Awal dari Orang Dalam JNE, Kondisi Busuk

Tumpukan sembako yang terkubur tersebut ditemukan Rudi Samin, dirinya menggali tanah bahkan tak cukup satu hari.

"Saya cari sehari tidak dapat, dua hari, tiga hari akhirnya saya dapat dengan menggunakan beko (excavator) pada Jumat kemarin," jelasnya, dilansir oleh TribunJakarta.com.

Hingga akhirnya ditemukan sembako bertuliskan bantuan presiden.

Rudi Samin, mengatakan bahwa penemuan sembako ini bermula ketika dirinya mendapat laporan dari salah seorang karyawan jasa pengiriman yang ada di sekitar lokasi kejadian.

Karyawan jasa pengiriman barang itu pun memberitahu Rudi bahwa ada penimbunan sembako di Lapangan KSU.

"Saya dapat informasi dari orang dalam JNE ada pemendaman sembako."

Kondisi Busuk dan Berjamur

Sembako tersebut terdiri dari bahan-bahan makanan.

Di mana sudah lama terkubur, sehingga kondisi sudah tidak layak.

Tidak hanya itu kondisinya pun telah membusuk dan berjamur.

Saat digali karung beras telah terbuka hingga tercecer di tanah.

Hingga mengeluarkan bau busuk yang menyengat di hidung.

JNE Akui Kubur Sembako

Baca juga: JNE Tunjuk Hotman Paris Sebagai Pengacara Hadapi Kasus Beras Bansos yang Dikubur di Depok

Terkait penguburan sembako di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok tersebut dibenarkan oleh pihak JNE.

Hal tersebut dilakukan lantaran sembako banpres dalam kondisi rusak.

VP of Marketing JNE Express Eri Palgunadi mengatakan soal penguburan sembako rusak itu tak melanggar prosedur karena sesuai dengan perjanjian antara JNE dan pihak pemerintah.

"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujar Eri dalam keterangannya, Minggu (31/7/2022), dilansir oleh Kompas.com.

Eri tak menjelaskan lebih jauh kapan penguburan bantuan sembako presiden itu dilakukan.

Menurut Eri, JNE Express selalu berkomitmen untuk mengikuti segala prosedur dan ketentuan hukum yang berlaku apabila diperlukan.

Sebagai perusahaan nasional yang bergerak di bidang jasa kurir dan logistik, kata Eri, JNE berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh pelanggannya.

Lokasi dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (31/7/2022). Sembako tersbut dipendam di dalam tanah sedalam 3 meter.
Lokasi dugaan penimbunan sembako bantuan presiden di Lapangan KSU, Sukmajaya, Kota Depok, Minggu (31/7/2022). Sembako tersbut dipendam di dalam tanah sedalam 3 meter. (TRIBUNJAKARTA.COM/DWI PUTRA KESUMA)

"Oleh karena itu JNE mendukung program pemerintah dalam proses distribusi beras bantuan sosial yang diberikan kepada masyarakat bekerja sama dengan pihak terkait," kata dia.

Dinas Sosial Depok Ikut Buka Suara

Baca juga: Respons Lurah Tirtajaya Soal Temuan Satu Kontainer Sembako Bantuan Presiden Diduga Ditimbun di Depok

Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok, Asloeah Madjri mengatakan bahwa sembako bantuan presiden yang ditemukan terkubur di kedalaman tiga meter itu bukanlah bersumber dari Dinsos Depok.

"Intinya itu banpres milik Kemensos, tidak ada hubungannya dengan Dinsos Kota Depok," ungkap Asloeah, Senin (8/1/2022).

Tidak hanya itu, Asloeah Madjri mengatakan Dinsos tidak pernah menggunakan JNE Banpres.

"Saat 2020 saya belum ada," tegasnya.

Dirinya menyebut soal penyaluran bantuan sosial di wilayah Depok berlangsung aman dan lancar.

Di mana penyaluran bansos berupa transfer non tunai tidak ada pengadaan barang.

(Tribunnews.com/Garudea Prabawati) (TribunJakarta.com/Dwi Putra Kesuma) (Kompas.com/Reza Agustian)
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved