Aksi Bocah Penabuh Gendang Asal Plered Bikin Terpukai Kang Emil, Langsung Dihadiahi Sepeda
Permainan gendang Ridho Fajar, bocah berusia sembilan tahun asal Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon itu, kemarin, memang membuat para hadirin.
TRIBUNNEWS.COM, CIREBON - Ridho Fajar Ramadan tak sanggup menyembunyikan gugup dan kegembiraannya saat Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, memanggilnya agar mendekat seusai tampil menabuh gendang pada acara peresmian revitalisasi Pasar Pasalaran dan Pasar Kue, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon, Jumat (4/3).
Ia tak menyangka akan dipanggil, apalagi sampai diberi hadiah sepeda oleh Gubernur.
Permainan gendang Ridho Fajar, bocah berusia sembilan tahun asal Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon itu, kemarin, memang membuat para hadiri, termasuk Gubernur, terkagum-kagum.
Tangannya yang mungil terlihat lincah saat beraksi. Pukulannya pas, begitu pulan ketukannya.
Terpikat dengan penampilan Fajar, Kang Emil pun lantas memanggil bocah SD itu untuk mendekat dan berbincang-bincang dengan dirinya.
Sebagai hadiah, Gubernur pun memberikan sepeda. Namun, dengan syarat, Fajar harus menjawab dengan benar pertanyannya.
Kang Emil lantas meminta Fajar untuk menyebut sepuluh daerah yang ada di Jawa Barat. Fajar diam sejenak, tak langsung menjawab.
"Hapalnya cuma lima, Pak. Bandung, Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan," ujar Fajar.
Mendapat jawaban itu, Kang Emil pun menggoda seraya mengatakan bahwa di Jabar terdapat 27 kota dan kabupaten.
"Ayo sebutkan 10 saja. Kan, banyak di sekitar Bandung, dekat Jakarta, ayo Fajar pasti bisa," ujar Kang Emil sambil terus menyemangati bocah tersebut.
Sempat terdiam beberapa saat, Fajar lantas kembali menjawab,
"Bandung, Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan, Tasikmalaya, Pangandaran, Bogor, Cianjur, dan Sumedang," sebutnya.
Fajar terdiam lagi sebelum akhirnya menyebutkan nama Kabupaten Garut sebagai daerah kesepuluh.
Mendengat jawaban Fajar, Gubernur pun langsung mengacungkan jempolnya dan mempersilakan Fajar untuk memilih sepeda yang ia inginkan yang ada di panggung.
"Kamu hebat. Fajar anak pintar," kata Emil.
Namun, sebelum Fajar mengambil sepeda, tanpa diduga, Gubernuh kembali melontarkan pertanyaan.
"Tahu enggak nama Bapak Gubernur siapa?" tanya Gubernur.
Tapi, dengan sigap, Fajar langsung menjawab,
""Ridwan Kamil, itu ada tulisannya di dada kanannya," seru Fajar sambil menunjuk ke arah rompi biru dongker yang dikenakan Ridwan Kamil.
"Iya, benar, ada namanya di sini," ujar Gubernur tertawa, sambil mempersilakan Fajar membawa pulang hadiah sepedanya.
Anak Tujuh
Tak hanya Fajar yang mendapatkan sepeda pada acara kemarin. Jumiah, pedagang yang erusia 56 tahun, juga beruntung karena entah kenapa, Gubernur tiba-tiba meminta siapa pun hadirin yang memiliki tujuh anak untuk naik ke panggung.
"Ibu, betul anaknya tujuh? Suaminya kerja apa, Bu?" tanga Kang Emil.
Sambil tersenyum-senyum, Jumiah pun menganggukkan kepala.
"Betul, Pak. Suami saya juga jualan di pasar ini, kiosnya di dalam," ujarnya.
Mendengar itu, Kang Emil pun langsung menguji dengan menanyakan siapa saja nama anak Jumiah.
"Nama-namaknya yang tujuh orang itu hafal semua enggak, Bu? Coba disebutkan!"
Dengan santai, Jumiah pun menjawab bahwa semua anaknya, tentu saja ia hapal namanya.
"Anak yang pertama, Jaja Sutirja sekarang sudah punya tiga anak, kemudian Yandi Muslihan, Uci Apriyani punya anak dua, Nurhayati, Yeti Jumiyati, Ade Saptori juga jualan di pasar ini, dan bungsu Eman Nurahman, sekarang kerja di koperasi," kata Jumiah.
Kagum dengan Jumiah, Kang Emil pun langsung memberi hadiah sepeda.
"Tapi, jangan nambah anak lagi ya, Bu. Cukup, sudah punya tujuh, jangan nambah jadi sembilan," kata Kang Emil, yang langsung disambut tawa hadirin yang hadir.
Dipesani seperti itu, Jumiah pun mengangguk-angguk sebelum berjalan menuju sepeda yang ia pilih.
"Terima kasih, Pak Gubernur. Ini sepedanya buat anak saya," kata Jumiah.
Istimewa
Pasar Pasalaran dan Pasar Kue, di Kecamatan Weru direvitalisasi Pemprov Jawa Barat melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan. Bersama Bupati Cirebon, Imron Rosyadi, Kang Emil menandatangani prasasti peresmian.
Keduanya didampingi sejumlah pejabat, kemudian berkeliling pasar untuk meninjau hasil revitalisasi dan menyapa sejumlah pedagang.
"Ini sangat istimewa, karena saya biasanya hanya meresmikan satu pasar, tapi sekarang dua pasar sekaligus," ujar ujar Kang Emil.
"Semoga peresmian dua pasar ini dapat meningkatkan sektor perekonomian yang sangat terdampak pandemi Covid-19."
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar, Iendra Sofyan, mengatakan anggaran revitalisasi dua pasar itu mencapai Rp 22,7 miliar.
Sebanyak Rp 9,2 miliar untuk revitalisasi Pasar Pasalaran dan Rp 13,5 miliar untuk revitalisasi Pasar Kue Weru.
"Dua pasar ini termasuk 25 pasar di Jawa Barat yang direvitalisasi selama 2021, dan hingga kini ada 21 pasar yang telah selesai," ujar Iendra. (tribun cirebon/Ahmad Imam Baehaqi)
Baca juga: Wisatawan Asing di Bali Tanpa Karantina Mulai 7 Maret