6 Fakta Wanita di Bali Gelar Pernikahan Tanpa Suami, Pihak Pria Tolak Nyentana dan Dianggap Biasa
Ayah Melina menyebut jika anaknya dengan calon suaminya telah berpacaran lama meski putus nyambung
TRIBUNNEWS.COM, BALI - Seorang wanita di Gianyar, Bali bernama Ni Putu Melina (22) warga Banjar Banda, Desa Saba, Kecamatan Blahbatuh, Gianyar, Bali yang harus menikah tanpa suami.
Gara-gara menggelar pernikahan tanpa sosok suami, kisah Melina pun viral di media sosial TikTok.
Dalam video yang diunggah akun @ittauruss05, terlihat suasana pernikahan adat Bali.
Seorang wanita, yakni Melina tengah duduk di kursi plastik biru yang dikelilingi sejumlah orang.
"Terpaksa harus menikah tanpa seorang suami," tulis dalam keterangan video.
Ini videonya :
Berikut deretan faktanya :
1. Membatalkan 2 Hari Sebelum Hari H
Akun tersebut lalu menceritakan alasan Melina menggelar pernikahan seorang diri.
Awalnya calon suami Melina jauh-jauh hari sudah menyatakan komitmen untuk menikah dengan Nyetana.
Nyetana merupakan perkawinan dimana seorang laki-laki dipinang oleh pihak perempuan dan upacara perkawinannya dilaksanakan di rumah perempuan.
Kemudian, pihak laki-laki tinggal di rumah istri dan semua keturunan menjadi milik pihak keluarga perempuan.
"Dari awal pacaran hingga akhirnya mau menikah dia tetap berkomitmen untuk yang namanya NYETANA," tulisnya.
Baca juga: Setahun Menikah, Ikke Nurjanah Ungkap Belum Jalani Program Hamil, Ingin Mengalir Saja
Namun dua hari sebelum pernikahan, mendadak kekasih Melina membatalkan acara dan menolak untuk nyetana.
"Tapi setelah H-2 mau acara, tiba-tiba keluarganya (mempelai laki-laki) datang untuk menyampaikan perkataannya berubah tidak mau nyetana," tulisnya.
"Entah apa yang terjadi dengan kami semua tidak tahu, kenapa harus sudah mempersiapkan semuanya baru menyatakan diri tidak mau nyetana."
"Sedangkan dari awal sampai yang aman sudah mempersiapkan prosesi pernikahan sudah berjalan," lanjut @ittauruss05.
2. Keluarga Melina tetap menggelar acara pernikahan
Akhirnya, keluarga Melina tetap menggelar acar pernikahan tanpa sosok suami.
"Syukur punya keluarga yang sangat baik dan temen yang selalu support terus.
"Dan dari sini harus belajar berkomitmen dan tanggung jawab, harus dilaksanakan," tulisnya di akhir video.
3. Penjelasan Ayah Melina
Ayah Melina, I Ketut Suwardita, membenarkan kejadian yang ada di dalam video.
Ia menjelaskan bahwa pernikahan sang anak digelar pada 12 Januari 2022 lalu.

Diakui ayah Melina, ia dan keluarga mengaku tak masalah video pernikahan anaknya viral.
Pasalnya ia ingin pengalaman tak menyenangkan ini dirasakan oleh perempuan lain yang mencari sentana.
Lebih lanjut, ayah Melina menyebut jika anaknya dengan calon suaminya telah berpacaran lama meski putus nyambung.
Saat hendak meminta balikan, si lelaki secara tegas bersedia menuruti keinginan Ni Putu Melina, yakni nyentana.
Setelah itu, hubungan mereka pun berjalan baik hingga si perempuan hamil.
Kehamilan tersebut disambut baik oleh semua pihak, termasuk si lelaki.
Mereka akhirnya memantapkan diri untuk menikah dan mulai mencari hari baik hingga menyebabkan surat undangan pernikahan.
Dalam hal ini, si lelaki masih mantap untuk nyentana.
Baca juga: VIRAL Video Sungkeman Pengantin Pria dengan Ayah Penuh Tawa, Pengunggah: Tanpa Settingan
"Namun dua hari sebelum upacara pernikahan, si lelaki mendadak mengatakan tidak mau nyentana."
"Saat itu saya kasih pertanyaan pada anak, dan anak saya bilang sudah mantap untuk mencari sentana," ujarnya.
Karena si lelaki tetap ogah nyentana, akhirnya pihak keluarga Melina tetap melangsungkan upacara pernikahan lantaran persiapan sudah matang.
Selain itu, Melindah tengah hamil dan tak ingin bayi dalam kandungannya lahir di luar nikah.
"Karena dia (si lelaki) tidak mau, dan segala perlengkapan upacara telah disiapkan, sehingga upacara pernikahan tetap kami langsungkan meskipun tanpa lelaki," ujarnya.
4. Keluarga Melina Tak Mau Memaksa si Lelaki
Ayah Melina lalu mengatakan, sebelum si lelaki membatalkan pernikahannya dalam detik-detik hari H, pihaknya telah mendapatkan penolakan dari calon besan.
"Saat nyedekin, orangtuanya menolak tidak mau anaknya nyentana."
"Tapi dia (si lelaki) mengatakan, apapun keputusan orangtuanya, baik memperbolehkan atau tidak, dia akan kabur dari rumah dan akan menikah dengan anak saya," ujarnya.

Suwardita mengatakan, atas peristiwa ini, pihaknya sudah menerima dengan ikhlas, dan tidak mau memaksa si lelaki.
"Astungkara anak saya juga tabah dan kuat menerima semua ini," tandasnya.
5. Digantikan sepupu
Ayah Melina mengatakan, dalam prosesi pernikahan tersebut, mempelai lelaki tidak diganti dengan keris.
Namun didampingi oleh sepupunya agar pernikahan tersebut sah secara niskala.
"Mohon maaf, anak saya tidak menikah dengan keris, tetapi didampingi oleh sepupunya," ujarnya.
6. Kerap terjadi di Bali
Ketua PHDI Gianyar, Wayan Ardana mengatakan, hal tersebut biasa dan kerap terjadi di Bali.
Sebab, tujuan dari pernikahan demikian adalah untuk menyelamatkan bayi dalam kandungan, supaya tidak lahir di luar pernikahan.
Di Bali, peristiwa hamil di luar nikah dapat disebut ngeletihin gumi sehingga orangtua bayi dapat dikenakan sanksi adat dan si anak sendiri tidak boleh ke pura. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)