Rabu, 1 Oktober 2025

Erupsi Gunung Semeru

Update Korban Erupsi Gunung Semeru: 45 Orang Meninggal Dunia dan 9 Orang Hilang

Kolonel Inf Irwan Subekti membeberkan perkembangan terbaru korban erupsi Gunung Semeru, ada 45 Jiwa meninggal dan 9 orang hilang, Jumat (10/12/2021).

Editor: Miftah
ISTIMEWA
Tim SAR gabungan menemukan 8 korban bencana guguran awan panas Gunung Semeru dalam kondisi meninggal, pada hari keempat pencarian, Selasa (7/12/2021). Dalam artikel mengulas tentang perkembangan terbaru korban erupsi Gunung Semeru, ada 45 korban meninggal dan 9 orang hilang, Jumat (10/12/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Komandan Pos Komando (Posko) Tanggap Darurat Bencana Dampak Awan Panas dan Guguran Gunung Semeru, Kolonel Inf Irwan Subekti membeberkan perkembangan terbaru korban erupsi Gunung Semeru, Jumat (10/12/2021).

Saat ini, terdapat 45 korban jiwa akibat erupsi Gunung Semeru.

Kemudian, sembilan orang masih belum ditemukan.

"Hari ini adalah hari yang ketujuh proses pencarian dan evakuasi dampak bencana awan panas dan guguran Semeru."

“Sampai hari ketujuh ini, untuk total korban yang meninggal dunia adalah 45 orang,” kata Irwan saat konferensi pers secara daring melalui kanal YouTube BNPB, Jumat (10/12/2021).

Baca juga: Bantuan Kemanusiaan untuk Warga yang Terdampak Erupsi Semeru Terus Berdatangan

Lebih lanjut, Irwan mengatakan masih ada korban hilang yang dalam proses pencarian.

“Kemudian untuk orang hilang, tercatat 9 orang yang hilang, kemudian 19 luka berat, 13 luka ringan,” ucapnya.

Untuk 13 luka ringan merupakan korban yang terkena luka bakar ringan diikuti penyakit lainnya.

Adapun saat ini terdapat 6.573 orang mengungsi di sejumlah titik pengungsian.

Mengenai kerugian materil, sebanyak 2.970 unit rumah terdampak dan 33 unit fasilitas umum terdampak.

Berdasarkan keterangan Irwan, Tim SAR tetap mengupayakan pencarian dan evakuasi dengan mengerahkan 3 unit Tim SAR dengan jumlah anggota sekitar 75-100 orang.

Terkait bantuan, kata Irwan, bantuan logistik yang diterima untuk para masyarakat yang terdampak erupsi gunung Semeru cukup banyak.

“Bahwasanya keterlibatan relawan sudah cukup banyak.”

“Untuk bantuan logistik sangat banyak, antusias masyarakat terus mengirimkan bantuan,” ucapnya.

Saat ini, kebutuhan yang mendesak, di antaranya air bersih, termasuk alat-alat kebersihan, perlengkapan tidur dan mandi.

Sementara itu, kendala di lapangan terkait evakuasi meliputi turunnya hujan, kondisi dasar sungai yang saat ini masih berasap dan panas hingga terhambatnya lalu lintas jalan untuk proses evakuasi.

Tim SAR kembali menemukan korban letusan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis, (9/12/2021).
Tim SAR kembali menemukan korban letusan Gunung Semeru, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada Kamis, (9/12/2021). (Basarnas)

Ribuan Rumah di Lereng Semeru Akan Direlokasi ke Zona Aman, 2 Desa Dijadikan Alternatif Lokasi

Dikutip dari Tribun Jatim, Pemerintah Kabupaten Lumajang akan memperioritaskan program relokasi bagi rumah yang terdampak erupsi Gunung Semeru.

Menurut Wakil Bupati Lumajang, Indah Amperawati, kurang lebih 2000 rumah akan direlokasi oleh pemerintah.

"Saat ini, kami masih melakukan pendataan, diperkirakan ada 2000 lebih rumah yang harus kami relokasi," jelasnya.

Diketahui, sebagian besar rumah yang terdampak erupsi mengalami rusak berat bahkan terkubur oleh material abu vulkanik dan lahar dingin Gunung Semeru.

Sementara untuk kebutuhan relokasi, Wabup mengatakan pihaknya membutuhkan sekitar 50 hektare lahan.

Untuk itu, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Perhutani dan Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan terkait lahan yang nantinya akan digunakan.

Baca juga: Belasan Rumah di Sukabumi Rusak Diterjang Angin Puting Beliung

Dijelaskan Wabup, ada dua alternatif desa yang direncanakan menjadi lokasi relokasi, yaitu Desa Sumbermujur dan Desa Penanggal Kecamatan Candipuro.

"Melihat peta tata ruang, peta kebencanaan, itu kami memilih yang zona aman, ada dua alternatif yaitu Desa Sumbermujur dan Desa Penanggal," tuturnya.

Pihaknya juga tengah melakukan edukasi kepada masyarakat agar nantinya mau untuk direlokasi.

Mengingat pemukiman yang ditempati sebelumnya masuk dalam zona merah yang berpotensi jika Gunung Semeru kembali erupsi.

(Tribunnews.com/Suci Bangun DS, TribunJatim.com/Tony Hermawan)

Simak berita lainnya terkait Erupsi Gunung Semeru

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved