Selasa, 30 September 2025

Berita Populer Hari Ini

POPULER REGIONAL Insiden Bendera Merah Putih Terjatuh saat Upacara | Oknum Polisi Mengamuk di RS

Berita populer regional dimulai insiden saat upacara bendera HUT Kemerdekaan RI hingga seorang oknum polisi mengamuk di RSUD Nunukan.

Kolase Tribun Sultra
Bupati Konawe Utara Ruksamin memimpin upacara Hari Kemerdekaan Indonesia ke-67 saat terjadinya insiden bendera merah putih jatuh di Lapangan Kantor Bupati Konut, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (17/08/2021). 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut berita populer regional di Tribunnews.com dalam 24 jam terakhir.

Berita dimulai insiden saat upacara bendera HUT Kemerdekaan RI terjadi di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara.

Dalam insiden tersebut, bendera merah putih yang sedang dikerek terjatuh saat upacara HUT ke-76 RI di halaman Kantor Bupati Konut, Selasa (17/8/2021).

Kemudian ada kisah Alya Shifa (16), pembawa baki paskibraka untuk tingkat Kota Bandung pada HUT ke-76 RI.

Baca juga: POPULER NASIONAL Pendaftaran Kartu Prakerja Gelombang 18 Sudah Dibuka | PPKM Kembali Diperpanjang

Alya ternyata merupakan anak seorang tukang bangunan.

Terakhir, seorang oknum polisi mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, Kalimantan Utara.

Ia tak terima mertuanya dinyatakan meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Untuk selengkapnya, berikut rangkuman berita populer dari sejumlah daerah di Indonesia:

1. Insiden Bendera Merah Putih Terjatuh saat Upacara, Ini Penjelasan Bupati Konut

Insiden saat upacara bendera HUT Kemerdekaan RI terjadi di Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara.

Dalam insiden tersebut, Bendera Merah Putih yang sedang dikerek terjatuh saat upacara HUT ke-76 RI di halaman Kantor Bupati Konut, Selasa (17/8/2021).

Bupati Konawe Utara Ruksamin menjelaskan, insiden tersebut terjadi sesaat setelah penaikkan dan tali Bendera Merah Putih sementara diikat.

Namun tiba-tiba saja bendera yang baru kibarkan langsung terjatuh.

"Kemudian pengait dari bendera tersebut yang mengakibatkan bendera jatuh," kata Ruksamin dalam video yang diterima TribunnewsSultra.com.

Bupati Konut dua periode ini merasa bersyukur sang saka merah putih tidak jatuh menyentuh tanah.

Pasalnya, saat insiden tersebut terjadi, bendera jatuh pas pada petugas pasukan pengibar bendera.

Baca selengkapnya.

2. Anak Tukang Bangunan Jadi Pembawa Baki Paskibraka di Kota Bandung, Begini Kisahnya

Logo HUT ke-76 RI.
Logo HUT ke-76 RI. (Tangkap layar Buku Pedoman Identitas Visual 76 Tahun Indonesia Merdeka)

Kisah Alya Shifa (16), pembawa baki paskibraka untuk tingkat Kota Bandung pada HUT ke-76 RI.

Alya ternyata merupakan anak seorang tukang bangunan.

Mimpinya menjadi anggota paskibraka ternyata sudah ada sejak kecil.

Dulu ia kerap menonton paskibraka istana di televisi.

Ia mulai berusaha mewujudkan mimpinya dengan mengikuti ekstrakurikuler paskibra di sekolah.

"Saya tidak menyangka bisa terpilih jadi pembawa baki bendera Pusaka Merah Putih, " ujar siswi SMKN 3 Kota Bandung.

Alya bersyukur dan bangga bisa berpartisipasi memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-76 RI di Plaza Balai Kota Bandung dan menjadi pengibar bendera pada Hari Kemerdekaan merupakan cita-cita sejak kecil.

"Saya sejak kecil suka nonton Paskibra Istana di televisi, saya bermimpi jadi pengibar bendera, akhirnya tercapai, " ujar Alya di Balai kota Bandung, Selasa (17/8/2021).

Arya anak bungsu dari dua saudara mengaku memiliki tiga ayah, yaitu ayah kandung, ayah tiri, dan ayah angkat .

Baca selengkapnya.

3. Kronologi Oknum Polisi Mengamuk di RS Bawa Senpi, Sebut Mertuanya Meninggal Dicovidkan

Pintu masuk RSUD Nunukan Kaltara yang pecah, diduga akibat imbas dari amukan oknum Brimob. Oknum tersebut menganggap mertuanya dicovidkan sementara keluarga meyakini kematian akibat serangan jantung
Pintu masuk RSUD Nunukan Kaltara yang pecah, diduga akibat imbas dari amukan oknum Brimob. Oknum tersebut menganggap mertuanya dicovidkan sementara keluarga meyakini kematian akibat serangan jantung (Kompas.com/Ahmad Dzulviqor/HO/Asrin/TribunKaltara)

Seorang oknum polisi mengamuk di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Nunukan, Kalimantan Utara.

Ia tak terima mertuanya dinyatakan meninggal dunia karena terpapar Covid-19.

Peristiwa itu terjadi pada Minggu (15/8/2021) sekira pukul 21.00 Wita.

Belakangan diketahui, oknum polisi itu merupakan anggota Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Nunukan.

Oknum polisi tersebut memaksa masuk di ruang ICU sambil membawa senjata api laras panjang.

Aksinya itu sempat membuat perawat di ICU panik dan berlarian meminta pertolongan.

Kronologi kejadian

Mengutip Tribun Kaltara, peristiwa itu berawal saat pasien masuk ke RSUD Nunukan pada 7 Agustus lalu sebagai suspek.

Dijelaskan, Humas RSUD Nunukan, Khairil, pasien memiliki penyakit penyerta berupa paru-paru, jantung dan diabetes militus.

Kondisi pasien pun mengalami penurunan

Baca selengkapnya.

(Tribunnews.com)

Berita lain terkait berita populer hari ini. 

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved