Aksi Teror Kembali Serang Warga di Poso, TNI-Polri Diminta Segera Berantas Kelompok MIT
DPP Gempar Indonesia mengutuk keras aksi kelompok MIT yang kembali serang warga di Poso, minta TNI-Polri segera bertindak.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kembali menyerang warga tidak bersalah di wilayah Poso, Desa Kalimago, Sulawesi Tengah.
Kali ini, empat orang warga di Desa Kalimago, yang merupakan petani, dikabarkan tewas dalam kondisi mengenaskan, usai diserang kelompok yang dipimpin Ali Kalora tersebut pada Selasa (11/5) pagi.
Menanggapi hal itu, DPP Gempar Indonesia mengutuk keras aksi terorisme yang terjadi Desa Kalimago, Kecamatan Lore Timur itu.
Baca juga: Kronologi 4 Warga Tewas Diduga Dibantai Kelompok Teroris Ali Kalora di Poso Sulawesi Tengah
Sekjen DPP Gempar Indonesia Petrus Sihombing menegaskan, peristiwa itu merupakan suatu hal yang sangat keji dan tidak berperikemanusiaan.
Dia meminta kepada seluruh aparat baik TNI dan Polri untuk bergerak cepat memberantas kelompok-kelompok terorisme yang tumbuh subur di Indonesia, khususnya kelompok MIT.
Menurutnya, hampir satu dekade MIT menebar dengan banyak korban yang dibunuh secara keji.
"Sudah saatnya aparat membasmi kelompok MIT ini sampai ke akar-akarnya," katanya kepada wartawan, Rabu (12/5/2021).
Baca juga: Empat Warga Toraja Tewas Dibantai OTK di Poso, Pelaku juga Bakar Sepeda Motor yang Ada di TKP
Dia meminta aparat harus mengerahkan kekuatan penuh karena dalam hal ini negara tidak boleh kalah terhadap aksi terorisme.
Serta negara harus memastikan keamanan bagi warga negaranya.
"Jangan sampai ada anggapan bahwa negara gagal dalam melindungi warganya dari aksi terorisme. Gempar Indonesia yakin bahwa TNI dan Polri akan sanggup untuk membasmi kelompok Teroris MIT dan kelompok teroris di daerah lainnya," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, kelompok teroris Mujahidin Indonesia Timur (MIT) kembali melakukan penyerangan terhadap warga tidak bersalah di wilayah Poso, Desa Kalimago, Sulawesi Tengah.
Insiden penyerangan ini dibenarkan oleh Kabid Humas Polda Sulawesi Tengah, Komisaris Besar Pol Didik Supranoto.
Ia juga membenarkan ada dua korban jiwa dalam insiden tersebut.
"Iya betul (Ali Kalora Cs serang warga). Informasi awal korbannya ada dua," kata Didik kepada wartawan, Selasa (11/5/2021).
Baca juga: Mabes Polri: Seperti Penanganan Teroris di Poso, Densus 88 Akan Diterjunkan Tumpas KKB di Papua
Namun demikian, kata Didik, pihaknya masih belum mengetahui secara pasti kondisi korban, yang jelas, pihaknya masih melakukan olah TKP
"Itu kalau kondisinya saya belum tau. Karena masih proses identifikasi. Tapi informasinya betul, kejadian di wilayah Poso, Desa Kalimago. Untuk kondisinya kami masih menunggu identifikasinya karena masih di TKP," tukasnya.
Sebelumnya, Polri memutuskan memperpanjang masa kerja Satgas Madago Raya yang telah berakhir pada akhir Maret 2021 lalu.
Rencananya, masa tugas itu akan diperpanjang sampai 3 bulan ke depan.
Hal tersebut dibenarkan oleh Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto.
Ia juga menjelaskan satgas Madago Raya akan tetap bekerja memburu kelompok teroris MIT Ali Kalora Cs yang melarikan di pegunungan Andole, Poso, Pesisir Utara.
"Diperpanjang, untuk ke depan, satgas akan mengedepankan preemtif dan preventif," kata Imam dalam keterangan tertulis pada Senin (5/4/2021).
Baca juga: 15 Hari Hilang dari Rumah, Bocah 3 Tahun di Poso Akhirnya Ditemukan Tewas di Perkebunan Warga
Satgas Madago Raya memang sempat terlibat baku tembak dengan Kelompok Ali Kalora Cs.
Akibatnya, 2 anak buah Ali Kalora Cs tewas dalam insiden baku tembak tersebut.
Ketika itu, kelompok Ali Kalora Cs tengah akan mengambil makanan atau logistik dari seorang kurir di wilayah pegunungan Andole, Poso, Pesisir Utara sekitar pukul 18.20 WIB pada Senin 1 Maret 2021.
Menurut Imam, jumlah buronan Ali Kalora Cs yang tengah diburu hanya tinggal 9 orang saja.
"DPO masih 9 orang ya, bisa juga bertambah. Kita tunggu update dari Polda Sulteng," tukas dia