Waduk Gajah Mungkur, Tempat Wisata di Wonogiri yang Juga Hulu Sungai Bengawan Solo
Masyakarat dihebohkan dengan kemunculan angin puting beliung muncul di tengah Waduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (20/1/2021).
TRIBUNNEWS.COM - Masyakarat dihebohkan dengan kemunculan angin puting beliung muncul di tengah Waduk Gajah Mungkur Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah, Rabu (20/1/2021)
Peristiwa yang terjadi pukul 15.30 WIB itu cukup mengegerkan masyarakat.
Banyak masyarakat yang mencari berita terkait Waduh Gajah Mungkur dan menjadi nomor lima dalam daftar trend google pada Rabu (20/1/2021).

Baca juga: Angin Puting Beliung Muncul di Tengah Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, BPBD Sebut Tak Ada Kerusakan
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Waduk Gajah Mungkur, Berputar Cukup Lama, Sempat Buat Geger Warga
Lantas dimanakah Waduk Gajah Mungkur itu dan seperti apa pesona dari waduk itu?
Waduk Gajah Mungkur merupakan tempat wisata di Wonogiri yang paling terkenal.
Dinamakan Gajah Mungkur, karena lokasinya yang tak jauh dari Pegunungan Gajah Mungkur disebelah barat waduk.
Waduk Gajah Mungkur ini dibangun pada tahun 1970an di era pemerintahan Presiden Kedua Indonesia, Soeharto.
Pembangunan Waduk Gajah Mungkur direncanakan sejak tahun 1964 dengan fungsi utama sebagai pengendali banjir di Sungai Bengawan Solo
Dilansir situs Pemkab Wonogiri, Waduk Gajah Mungkur memiliki luas sekitar 8.800 hektar.
Waduk Gajah Mungkur ini juga memenuhi kebutuhan air bagi warga sekitar dan juga menjadi unsur penting dalam untuk kegiatan pertanian di sekitar daerah waduk.
Waduk ini juga merupakan hulu utama dari Sungai Bengawan Solo, yang merupakan sungai terpanjang di Pulau Jawa.
Ketika debit air di waduk ini cukup tinggi, tak jarang aliran hilir ataupun sepanjang bantaran Sungai Bengawan Solo akan terjadi banjir.
Bukan hanya itu saja, Waduk Gajah Mungkur juga menjadi tempat wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan terutama saat akhir pekan dan libur nasional.
Disetiap bulan-bulan tertentu di Obyek wisata Gajah Mungkur sering diadakan event-event wisata ritual dan olah raga
Saat bulan Muharam/ Suro, biasanya ada kegiatan Jamasan Pusaka Mangkunegaran atau membersihkan benda pusaka milik Keraton Mangkunegaran Surakarta.
Selain itu, pada bulan Syawal atau saat lebaran Idul Fitri, biasanya juga digelar acara Syawalan ketupat, serta menghadirkan panggung hiburan dan pentas seni budaya Reog, Tari Kethek Ogleng.
Lokasi Waduk Gajah Mungkur ini cukup mudah ditemukan karena tidak terlalu jauh dari pusat kota Wonogiri.
Letak Waduk ini kurang lebih berjarak 3 km arah selatan dari Kota Wonogiri.
Bagi masyarakat dari luar kota, bisa mencapai Waduk Gajah Mungkur dari Kota Solo yang cukup menempuh perjalanan sekurang dua jam perjalanan.
Panorama alam yang asri, indah dan sejuk dengan fasilitas Rumah Makan Apung, Keramba, Hotel, Rumah Makan Special Ikan Bakar bisa ditemukan di sekitaran Waduk ini.

Baca juga: Puting Beliung Besar Muncul di Waduk Gajah Mungkur Wonogiri, BMKG: Itu Waterspout
Water Spout
Terkait dengan peristiwa di waduk Gajah Mungkur tersebut, Badan Metereologi, Klimatologi Geofisika (BMKG) Jawa Tengah Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang menjelaskan bahwa fenoma itu adalah waterspout.
Biasanya waterspout terjadi di Indonesia di atas laut.
“ Waterspout itu angin puting beliung yang terjadi di atas lautan. Sama halnya bila terjadi di atas waduk,” ungkap Kasi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I Semarang, Iis W Harmoko yang dihubungi Kompas.com, Rabu (20/1/2021) malam.
Iis mengatakan sebelum puting beliung terjadi termonitor pertumbuhan awan culumonimbus (CB) yang sangat kuat di wilayah tersebut.
Biasanya pertumbuhan awan CB yang kuat akan berpotensi terjadi cuaca ekstrim berupa hujan es, angin puting beliung, hujan lebat hingga angin kencang.
Sebelum terjadi peristiwa tersebut, BMKG Jawa Tengah sudah memberikan peringatan dini akan terjadi hujan lebat disertai kilat atau petir dan angin kencang di beberapa kabupaten salah satunya Wonogiri.
Tak Ada Korban Jiwa
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Bambang Haryanto mengatakan tak ada korban jiwa atau kerugiaan meteriil dari fenomena alam itu.
"Betul, (angin puting beliung) di tengah Waduk (Gajah Mungkur), putarannya dari tengah menuju ke barat," ungkap Bambang saat dihubungi Tribunnews.com, Rabu sore.
Bambang menyebut durasi angin puting beliung di Waduk Gajah Mungkur berlangsung cukup lama, yakni sekitar 10-15 menit.
Meski demikian, tidak ada kerusakan yang ditimbulkan oleh angin tersebut.
"Sebelum sampai ke pemukiman, (angin berbelok) ke arah selatan," ujar Bambang.
"Jadi tidak berdampak," imbuhnya.
Baca juga: Peringatan Dini BMKG Kamis 21 Januari 2021: 4 Wilayah Ini Berpotensi Hujan Petir & Angin Kencang
Baca juga: Angin Puting Beliung Terjang Waduk Gajah Mungkur, Berputar Cukup Lama, Sempat Buat Geger Warga
Angin puting beliung di Waduk Gajah Mungkur tersebut dikatakan Bambang terjadi saat hujan deras mengguyur Wonogiri.
"Cuaca pas hujan, untuk saat ini (pukul 18.00 WIB) masih gerimis," ungkapnya.
Bambang menyebut, munculnya angin puting beliung di tengah Waduk Gajah Mungkur bukan terjadi pertama kali ini.
"Sepertinya tahunan, sebelumnya pernah terjadi," ujarnya.
Bambang menegaskan, tidak ada kerusakan yang timbul akibat fenomena alam itu.
"Tidak ada (kerusakan)," ungkapnya.
(Tribunnews.com/Tio, Gilang, Kompas.com/Muhlis Ali)