Terhimpit Masalah Ekonomi, Seorang Ibu Bunuh 3 Anak Kandungnya, Polisi Periksa Kejiwaan Pelaku
Polisi masih mendalami kasus pembunuhan seorang ibu terhadap tiga anak kandungnya di Nias, Sumatera Utara.
TRIBUNNEWS.COM - Polisi masih mendalami kasus pembunuhan seorang ibu terhadap tiga anak kandungnya di Nias, Sumatera Utara.
Kabar terbaru, ibu berinisial MT (30) itu telah ditetapkan sebagai tersangka.
Adapun ketiga korban masing-masing beridentitas YL (5), SL (4), dan DL (2).
Baca juga: Pria 44 Tahun Dibunuh Lalu Dikubur di Septic Tank, Korban Sempat Hilang 4 Bulan, Ini Kronologinya
Diketahui peristiwa tragis itu terjadi pada Rabu (9/12/20290) sekira pukul 09.00 WIB.
Pelaku melakukan aksinya saat suaminya sedang tidak ada di rumah.
Saat itu, suami pelaku hingga kakek, nenek, dan kakak korban tengah berada di luar rumah untuk melakukan pencoblosan Pilkada.
Berdasarkan pemeriksaan awal, pelaku tega melakukan aksinya karena masalah ekonomi.
Hal itu disampaikan langsung Kapolres Nias AKBP Wawan Iriawan.
Ia mengatakan bahwa pelaku kini menyesali perbuatannya itu.
"Jadi keterangan dari si tersangka ini melakukannya karena tekanan ekonomi, merasa dirinya emosinya tinggi dan rasa panik dalam tiap harinya,
Itu yang mengakibatkan sampai pemikirannya dia melakukan pembunuhan terhadap anaknya," kata Kapolres seperti dilansir TribunnewsBogor dari YouTube tvOne.
"Pelaku sudah sangat tidak sanggup menghadapi hidup dengan penuh keterbatasan, yang kami dapat dari interogasi," sambungnya.
Lebih lanjut Kapolres mengatakan bahwa langkah selanjutnya yang akan dilakukan adalah memeriksa kejiwaan pelaku.
"Kita akan melakukan pemeriksaan psikater di RS Bhayangkara Polda Sumatera Utara," terangnya.
Kronologi
Seperti diketahui, pelaku melakukan aksinya saat suaminya sedang tidak ada di rumah.
Saat itu, suami pelaku hingga kakek, nenek, dan kakak korban tengah berada di luar rumah untuk melakukan pencoblosan Pilkada.
Sebelumnya berangkat ke TPS, mereka pamit terlebih dahulu kepada pelaku dan korban.
Kemudian sekira pukul 12.00 WIB kakek, nenek, dan kakak korban pulang ke rumah.
Sedangkan ayah korban masih berada di TPS.
Sekira pukul 13.30 WIB ketiganya tiba di rumah.
Mereka masuk ke dalam rrumah melalui pintu depan rumah.
Setelah berada di dalam rumah, mereka syok sekaligus ketakutan lantara melihat korban dalam kedaan terluka dan tak bernyawa.
Ketiga korban tewas dengan luka gorok di leher.
Adapun pelaku terlihat berada di samping korban dengan posisi tidur terlentang.
Terlihat pula sebilah parang di samping pelaku.
Kemudian sekitar pukul 16.00 WIB ayah korban sampai di rumah dan melihat ketiga anak kandungnya dalam keadaan tidak bernyawa dengan kondisi luka di leher.
“Sekitar pukul 17.00 WIB, Kapolsek Tuhemberua AKP Ibe J Harefa dan Kasat Reskrim Polres Nias AKP Junisar R Silalahi menuju tempat kejadian tersebut," ujar Humas Polres Nias Iptu Yasden Hulu.
Ia menjelaskan bahwa saat ini keluarga tersebut tinggal menyisakan satu orang putri sulungnya.
"Pelaku dengan suaminya Nofedi Lahagu alias Ama Fina mempunyai 4 orang anak, dan tinggal Sefriani Lahagu alias Fina anak yang sulung," bebernya.
Leher pelaku terluka
Pelaku yang kini telah diamankan ternyata mengalami luka di bagian lehernya.
Diduga pelaku hendak berencana melakukan bunuh diri.
Pelaku mencoba melukai lehernya sendiri setelah menghabisi nyawa tiga anak kandungnya.
Terlihat bekas balutan perban putih di lehernya yang menjadi bukti aksi nekatnya tersebut.
"Setelah kejadian dia berusaha bunuh diri, kan ada bekas di lehernya di foto pelaku. Memang dia tidak mau melarikan diri. Dia telentang pada saat datang mertua dan anak sulungnya," jelas Iptu Yasden Hulu.
Diketahui aksi tersebut berhasil digagalkan.
"Gimana kita bilang, mungkin merasa kecapean atau apa mungkin ada juga rasa menyesal sampai dia berniat bunuh diri juga," tambah Yasden.
(TribunnewsBogor.com/TribunMedan)
Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Pengakuan Ibu yang Bunuh 3 Anaknya, Ngaku Panik Karena Masalah Ekonomi, Kejiwaan Pelaku Diperiksa