Siswi SMK Tewas Dibunuh dan Diperkosa Paman, Pelaku Sempat Datang Temui Ibu Korban untuk Pinjam Uang
Seorang siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) berinisial MJ (15) tewas setelah diperkosa oleh pamannya sendiri, S (40).
TRIBUNNEWS.COM - Seorang siswi sekolah menengah kejuruan (SMK) berinisial MJ (15) tewas setelah diperkosa oleh pamannya sendiri, S (40).
Korban ditemukan tewas dengan tangan dan kaki terikat di kamar rumahnya, di Perumahan Griya Tanjung Selamat, Deliserdang.
Peristiwa nahas yang menimpa MJ bermula saat tersangka mendatangi rumah korban untuk mencuri, Kamis (15/10/2020) malam.
Ditemukan dengan Kondisi tangan dan kaki terikat, ada bercak darah di celana dalam korban
Peristiwa pembunuhan dan pencurian ini terungkap saat ibu korban pulang ke rumah, namun kondisi rumah terkunci dan lampu mati.
Saat itu ibu korban yang baru pulang bekerja lantas meminta tolong saudaranya untuk mendobrak pintu rumah.
"Ketika masuk, didapati putrinya, sudah tergeletak di kasur dengan kondisi tangan terikat di belakang dan celana terbuka yang dipasang terbalik dan celama dalam korban berlumur darah," kata Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko.
Baca juga: Kronologi Siswi SMK Diperkosa dan Dibunuh oleh Pamannya, Laptop dan 3 Ponsel Milik Korban Raib
Keluarga korban, Dayat yang ikut mendobrak pintu membenarkan, saat ditemukan celana dalam korban terdapat bercak darah.
"Informasi dari keluarga memang benar ada darah di celana dalam korban."
"Waktu kejadian itu celana korban sudah turun, terus dibenarin ibunya."
"Tadi pihak kepolisian sudah kasih tahu di RS Bhayangkara kalau ada tindakan pelecehan," kata Dayat sebagaimana diberitakan Tribun-Medan.com.
Kepling Dusun IA Tanjung Selamat, Rahmad Hidayat juga membenarkan, saat ditemukan kondisi korban tangan dan kaki korban terikat.
"Korban sudah tergeletak di tempat tidur, posisi kaki teruntai ke bawah, terus separuh badan di tempat tidur, terlentang. Kalau informasi diikat, iya diikat," kata Kepling Dusun IA Tanjung Selamat, Rahmad Hidayat.

Laptop dan 3 ponsel milik keluarga korban raib, pelaku pernah dipenjara karena kasus narkoba
Masih dikutip dari laman yang sama, Rahmad menuturkan, pelaku telah mencuri barang milik korban, yakni laptop dan handphone (HP)
"Yang hilang dari rumah korban itu laptop dan tiga HP milik korban dan keluarga," ujar Rahmat, Jumat (16/10/2020).
Rahmad menjelaskan, pelaku pernah dipenjara atas kasus narkoba.
"Iya udah pernah dipenjara, kasus narkoba," terangnya.
Sementara, keluarga korban, Dayat mengatakan, pelaku baru pulang merantau dari Aceh.
"Terduga pelaku itu baru pulang Rabu (14/10/2020) ini merantau dari Aceh, dia tukang bangunan."
"Dari kejadian itu, laptop dan tiga HP korban hilang," ujar Dayat.
Baca juga: Perkosa Ibu Muda Sekaligus Bunuh Anak Korban, Samsul Akui Sudah Rencanakan Aksinya dan Bawa Parang
Pelaku ditangkap
Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko mengatakan, pelaku, S berhasil ditangkap sekitar 17 jam setelah kejadian.
"Sekitar 17 jam, rekan-rekan Unit Reskrim Polsek Medan Sunggal berhasil mengungkap kasus pembunuhan, perampolam dan pemerkosaan," kata Riko dikutip dari Tribun-Medan.com.
Dalam kasus ini, pihak kepolisian telah mengamankan tiga orang pria.
"Untuk pelaku pemerkosaan dan pembunuhan serta pencurian dilakukan S sendiri."
"Dua rekannya berperan menjual hasil kejahatan yang dilakukan saudara S," jelasnya.
Riko menjelaskan, kejadian pembunuhan dan pencurian diketahui setelah ibu korban masuk ke dalam rumah dan melihat kondisi anaknya sudah tak bernyawa.
"Kemudian ibu korban melihat barang-barang milik korban sudah tidak ada, seperti laptop dan empat unit HP raib," ungkapnya.
Baca juga: Ibu dan Kakak Siswi SMK yang Tewas Diperkosa Pamannya Menangis Histeris, sang Nenek Jatuh Pingsan
Pelaku sempat datangi ibu korban untuk pinjam uang
Kapolrestabes Medan, Kombes Riko Sunarko mengatakan, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, pelaku sempat datang menemui ibu korban.
Kedatangan pelaku saat itu adalah untuk meminjam uang kepada ibu korban.
Sebab, berdasarkan pengakuan S, ia sedang terlilit utang.
"Pada 14 Oktober, sekitar pukul 04.00 WIB, ibu korban didatangi tersangka, yang merupakan paman korban."
"Kedatangannya untuk pinjam uang ke kakaknya (ibu korban)," terang Riko.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribun-Medan.com/Victory Arrival Hutauruk/Muhammad Fadli Taradifa)