Selasa, 7 Oktober 2025

Berita Viral

Buntut Bayi Meninggal di Bawah Penanganan Puskesmas, Dinkes Cilacap Bentuk Tim Investigasi

Buntut dari kasus meninggalnya bayi karena terlambat ditangani Puskesmas Kawunganten, Kadinkes Cilacap bentuk tim investigasi.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
Tribun Pekanbaru
Ilustrasi bayi tewas 

TRIBUNNEWS.COM - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap, dr Pramesti Giriana Dewi turut merespons ramainya curhatan warga Cilacap yang kehilangan bayi.

Diduga, bayi tersebut meregang nyawa setelah terlambat ditangani oleh pihak Puskesmas Kawunganten.

Pramesti mengatakan, pihaknya telah membentuk tim investigasi dan sudah mulai ditindaklanjuti.

"Dari Dinas Kesehatan Cilacap sudah membentuk tim investigasi dan sudah melakukan investigasi."

"Kemudian juga sudah melakukan pelacakan ke keluarga maupun ke mereka semua yang ada pada saat kejadian," ujar Pramesti kepada Tribunnews, Selasa (29/9/2020).

Viral curhatan warga Cilacap kehilangan bayi karena terlambat ditangani Puskesmas, Dinas Kesehatan, Kecamatan Kawunganten, dan lemaga terkait datang menemui keluarga untuk meminta maaf pada Minggu (27/9/2020)
Viral curhatan warga Cilacap kehilangan bayi karena terlambat ditangani Puskesmas, Dinas Kesehatan, Kecamatan Kawunganten, dan lemaga terkait datang menemui keluarga untuk meminta maaf pada Minggu (27/9/2020) (Tribunnews/Istimewa)

Baca: VIRAL Curhat Warga Cilacap Kehilangan Bayi saat di Bawah Penanganan Puskesmas, Ini Kronologinya

Ia menuturkan, proses tindak lanjut dari kasus ini sudah berjalan.

Pihaknya juga sudah mulai melaporkan kasus ini kepada Bupati Cilacap selaku pejabat pembina kepegawaian.

"Untuk sementara menunggu ketetapan dari Bupati," kata Pramesti melalui sambungan telepon.

Terkait, para bidan yang bertugas kala itu, Pramesti akan melakukan pembinaan mulai besok Rabu (30/9/2020).

"Bidan yang piket saya lakukan pembinaan dulu di Dinas Kesehatan," imbuhnya.

Bila terbukti lalai, maka bidan terkait bisa diberikan sanksi.

Ilustrasi bayi tewas
Ilustrasi bayi tewas (Tribun Pekanbaru)

Baca: Viral Bocah Laki-laki Dibuang Disertai Selembar Surat, Orangtua Sebut Anaknya Nakal & Kerap Mencuri

Namun, Pramesti menyebut akan ada penilaian tersendiri dari tim penjatuhan sanksi.

Terlebih, wewenang penjatuhan sanksi dimiliki oleh Bupati.

"Nanti tim penjatuhan sanksi akan melakukan langkah-langkah selanjutnya," paparnya.

Adapun, pihaknya juga telah hadir dan mengingatkan langsung kepada seluruh karyawan di Puskesmas Kawunganten.

Ia berpesan kepada para tenaga medis agar saling mengingatkan, supaya kejadian seperti ini tidak terulang kembali.

"Saya kemarin sudah hadir di Puskesmas Kawunganten, saya sudah kumpulkan semua bidan dan karyawan disana."

"Saya pesan untuk saling mengingatkan terutama bagi sejawat yang bekerja tidak boleh ada kelalaian," tegasnya.

Viral curhatan warga Cilacap kehilangan bayi

Sebelumnya diberitakan, curahan hati seorang warga Cilacap, Jawa Tengah yang kehilangan seorang bayi mendadak menjadi sorotan di sosial media.

Dugaannya, nyawa bayi tidak tertolong karena keterlambatan penanganan dari Puskesmas Kawunganten.

Curhatan itu ditulis akun Facebook bernama Listyo Aji Pamungkas yang menceritakan kekecewaannya dengan pelayanan di Puskesmas Kawunganten.

Sebab, bayi yang dilahirkan oleh kakak iparnya pada Selasa (22/9/2020) lalu meregang nyawa.

Curhatan itu pun menjadi viral hingga diunggah ulang oleh akun Instagram @lambe_turah pada Senin (28/9/2020).

Hingga Selasa (29/9/2020), postingan tersebut telah disukai 187.000 orang dan mendapat 7.360 komentar dari warganet.

Saat dikonfirmasi, pemilik akun Listiyo Aji Pamungkas membenarkan kejadian yang dialami keluarganya.

Baca: Puskesmas Desa Latu Maluku Akhirnya Dibangun Setelah Dua Tahun Tak Punya Fasilitas Kesehatan

Listi menuturkan bila peristiwa tersebut terjadi pada Selasa (22/9/2020) lalu.

Kala itu, sekitar pukul 09.00 WIB, kakak iparnya datang ke Puskesmas Kawunganten setelah sejak subuh mengalami kontraksi.

Kemudian ia melahirkan seorang bayi, namun bayinya mengalami kondisi yang tidak baik.

Badannya membiru dari dada hingga kepala, nafasnya terengah-engah dan juga mengeluarkan banyak lendir dari mulutnya.

Namun, para bidan yang menjaga tidak kunjung memeriksa kondisi sang bayi.

Hingga akhirnya, sang bayi mengalami kondisi darurat dan harus dirujuk ke rumah sakit.

Setelah mendapat perawatan di malam harinya kondisi sang bayi juga tidak kunjung membaik dan meninggal dunia.

(Tribunnews.com/Maliana)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved