Rabu, 1 Oktober 2025

Virus Corona

Obyek Wisata di Jabar Tetap Dibuka, Tetapi Sebaiknya Dalam 2 Minggu Ini Tidak Mengunjunginya

Warga Jakarta tidak dilarang untuk melancong ke Jawa Barat, terutama kawasan Puncak Bogor dan Pangandaran,

Editor: Hendra Gunawan
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah kendaraan menuju Puncak terjebak macet di kawasan Gadog, Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Sabtu (22/8/2020). Kawasan Puncak Bogor masih menjadi primadona wisatawan mengisi libur panjang Tahun Baru Islam 1442 Hijriah yang bersamaan dengan libur akhir pekan dan cuti bersama. Tribunnews/Jeprima 

Laporan Wartawan Tribun Jabar, Muhamad Syarif Abdussalam

TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG -- Warga Jakarta tidak dilarang untuk melancong ke Jawa Barat, terutama kawasan Puncak Bogor dan Pangandaran, akan tetapi bahaya tertular covid tetap mengintip.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat, Dedi Taufik mengatakan, setelah pemberlakuan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), tidak ada pembatasan khusus transportasi walaupun angka kasus COVID-19 di DKI Jakarta masih tinggi.

Pencegahan penyebaran virus di tempat wisata, kata Dedi, lebih ditekankan pada penerapan protokol kesehatan di tempat wisata dan akomodasi pendukungnya.

Semua pihak memastikan setiap kawasan wisata sudah memiliki gugus tugas penanganan COVID-19 guna meminimalisasi penyebaran virus.

Baca: Covid-19 Sudah Jangkiti 30 Juta Orang Lebih di Dunia

Setiap kawasan wisata dan akomodasinya, diwajibkan menerapkan berbagai protokol kesehatan COVID-19, mulai dari penegakan penggunaan masker, pengecekan suhu, penjagaan jarak dan alur perjalanan, hingga menyediakan lebih banyak tempat mencuci tangan.

"Kita harus waspada, terutama epicentrum kan di DKI Jakarta dan perlu antisipiasi di Jabar, khususnya terkait dengan ada kujungan wisata ke Jabar. Ini harus kita antisipasi juga terkait dengan beberapa hal tadi."

Baca: Update RSKI Pulau Galang 17 September: 276 Pasien Terkait Covid-19 Masih Dirawat

"Pak Gubernur Jabar sendiri kan ada imbauan untuk tidak berpiknin dulu dalam situasi ini dalam 14 hari ke depan, sambil kita juga menyiapkan pranata di Jabar, termasuk destinasi wisata," katanya melalui ponsel, Kamis (17/9).

Dedi tak menampik bahwa upaya untuk membatasi warga DKI Jakarta datang ke Jabar sangat sulit dilakukan.

Sebab, sejauh ini mayoritas wisatawan lokal di Jabar berasal dari provinsi tersebut dan bahkan kawasan Bodebek sendiri.

Di kawasan Puncak Bogor-Cianjur misalnya, hampir 70 persen wisatawan berasal dari Jakarta dan sekitarnya.

Baca: Tepis Kabar Terpapar Covid-19, Okky Lukman Pajang Surat Keterangan Hasil Swab

Juga wisatawan yang datang ke Pangandaran, lebih banyak yang berasal dari Jakarta dibandingkan dari Jawa Barat sendiri.

Dedi mengatakan selama ini dinas pariwisata di setiap kabupaten dan kota sudah berupaya semaksimal mungkin dalam penerapan protokol kesehatan COVID-19.

Pemprov Jabar pun sudah menekankan agar jangan sampai ada klaster baru penyebaran virus di kawasan wisata.

Menurut Dedi, katanya, pelarangan warga DKI Jakarta untuk berwisata ke Jabar tidak dapat dilakukan sehingga kemungkinan penyebaran virus tetap ada.

Namun, tingkat kewaspadaan sudah ditingkatkan sehingga ketika ada orang yang terindikasi positif, bisa langsung diisolasi.

Dedi mengungkapkan, selama ini sektor pariwisata selalu menjadi andalan untuk sektor pemasukan di Jabar. Sektor ini pun mampu menghidupi banyak masyarakat.

Sedapat mungkin, katanya, jangan sampai perekonomian masyarakat di kawasan wisata kembali terpukul dengan adanya pembatasan akses wisatawan.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengimbau kepada warga DKI Jakarta agar tidak berwisata ke Jabar selama dua pekan ini.

Hal ini, seiring dengan adanya pengetatan PSBB kembali di DKI Jakarta.

"Bukan larangan, kan kalau larangan pasti ada sanksi. Ini mah imbauan aja bahwa PSBB ketat DKI membuat namanya pengurangan pergerakan-pergerakan esensial. Jadi yang kerja esensial dan lain-lain tapi kalau pariwisata saya kira dalam kondisi 14 hari ini kurangi lah pergerakannya dulu," ujar Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan imbauan ini diberikan supaya nanti jangan sampai pengetatan dilakukan di dalam Jakarta tapi ternyata warga Jakartanya sendiri bepergian keluar kota.

Hal ini, katanya, hanya akan memindahkan kasus penyebaran dari Jakarta ke daerah lainnya.

"Kami mengimbau warga Jakarta tidak dulu bepergian berwisata ke Jabar. Hampir 70 persen di Puncak, di mana kan warga Jakarta. Kalau begitu kan tidak mengetatkan, hanya memindahkan interaksi pergerakan. Kami sudah lakukan koordinasi mengenai ini," katanya. (Sam/Syarif Pulloh Anwari)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Wisatawan Jakarta Bebas Masuk Jabar tapi Ridwan Kamil Imbau Jangan Dulu ke Jabar Dua Pekan Ini

Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved