Anggota PSHT Sukoharjo Diserang OTK
Insiden Pembacokan Terjadi Saat Warga Tertidur Lelap, 'Kalaupun Tahu Kami Tak Berani Mendekat'
Seorang warga berinisial S (52) mengungkapkan aksi penyerangan itu terjadi saat warga sekitar tengah terlelap.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Ilham Oktafian
TRIBUNNEWS.COM, SUKOHARJO – Dua anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Parluh 16 menjadi korban penyerangan orang tak dikenal, Selasa (15/9/2020).
Penyerangan tersebut terjadi di depan Kampus STIE AAS Makamhaji, Jalan Slamet Riyadi, Dukuh Windan, Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo sekira pukul 02.30 WIB.
Dua anggota yang menjadi korban berinisial YY (20), warga Kabupaten Boyolali dan R (20), warga Sukoharjo.
Saksi mata insiden penyerangan anggota PSHT tersebut dinilai minim.
Sebab kondisi di sekitar lokasi kejadian saat itu tengah sepi.
Seorang warga berinisial S (52) mengungkapkan aksi penyerangan itu terjadi saat warga sekitar tengah terlelap.
Seandainya diketahui, warga sekitar tak berani mendekat untuk menolong.
"Kalaupun tahu kami tidak berani mendekat," ungkap dia kepada TribunSolo.com, Rabu (16/9/2020).
Diakuinya, jika nekat mendekat dikhawatirkan gesekan akan meluas dan menimbulkan banyak korban.
"Saya mengira yang dibacok (PSHT) sudah diintai dulu, di video kan kelihatan kalau dibuntutin," aku S.
"Beberapa hari sebelum terjadi mereka konvoi tengah malam di sekitaran jalan sini," papar dia.
"Mungkin kelompok lain merasa terganggu dan terjadi pembacokan itu," tambahnya.
Baca: Tiga Anggota PSHT Dibacok Oknum Bercadar Usai Hadiri Pengesahan, Motor Dibakar
S meyakini jika aksi kejadian pembacokan yang terjadi memang tak berdiri sendiri.
Kendati demikian, ia tak membenarkan tindakan pembacokan yang dipilih kelompok bercadar yang terjadi beberapa waktu lalu tersebut.
"Harapannya jangan konvoi lagi, kasian warga yang mempunyai anak kecil bisa terbangun tengah malam," tandasnya.
Dua Orang Terluka
Sebelumnya dua anggota Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) Parluh 16 terluka setelah menjadi korban penyerangan orang tak dikenal, Selasa (15/9/2020).
Sekretaris PSHT Sukoharjo, Dwi menjelaskan penyerangan dilakukan sekelompok orang yang menggunakan cadar.
Kejadian bermula saat sekelompok warga PSHT Parluh 16 berjumlah 10 orang melakukan latihan di Lapangan Desa Gumpang, Kartasura pada Senin (14/9/2020) malam.
Baca: Massa PSHT Bubar Setelah Polisi Letuskan Tembakan Peringatan, 6 Orang Diamankan
Seusai latihan, warga PSHT berjumlah 10 orang mencari makan malam di daerah Gladag, Solo.
Sekitar pukul 02.00 WIB, kelompok orang tersebut hendak kembali pulang, namun mereka dipepet oleh orang tak dikenal dengan menggunakan lima motor.
"Mereka berboncengan semua, dengan menggunakan cadar," ucap dia.
Kemudian sekelompok orang bercadar tersebut melakukan penyerangan dengan menggunakan sajam, dan melukai dua orang warga PSHT Parluh 16.

Setelah melakukan penganiayaan sekelompok orang bercadar tersebut melarikan diri.
Akibat kejadian tersebut kedua korban mengalami sejumlah luka akibat sabetan benda tajam.
YY kemudian dilarikan ke RS Karima Kartasura, karena mengalami luka di bagian punggung.
Sementara R dilarikan di PKU Muhammadiyah karena mengalami luka di bagian punggung.
Sementara itu, pihak kepolisian belum bisa dimintai keterangan perihal kasus ini.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Aksi Penyerangan Anggota PSHT di Sukoharjo, Warga : Kalaupun Tahu, Kami Tidak Berani Mendekat