Pembunuhan Sadis di Sukoharjo
FAKTA Baru Pembunuhan Satu Keluarga di Sukoharjo: Kembali Keseokan Hari Ambil Mobil
Fakta baru pembunuhan satu keluarga di Dusun Slemben, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah terungkap.
TRIBUNNEWS.COM - Fakta baru pembunuhan satu keluarga di Dusun Slemben, Desa Duwet, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah terungkap.
Fakta baru terungkap dari hasil reka adegan tragedi tewasnya satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan kedua anaknya.
Dari reka adegan tersebut diketahui, bahwa korban pertama yang dibunuh oleh HT (41) adalah SH (36), istri S (43).
Pembunuhan itu terjadi saat HT datang ke rumah korban pada Rabu (19/8/2020) pukul 01.00 WIB.
Ide membunuh saat main game online
Diakui HT, ide untuk membunuh satu keluarga tersebut didapat saat dirinya bermain game online di ruang tamu rumah korban.
Saat itu, HT sedang berada di rumah korban untuk mengembalikan mobil dan memberikan setoran.
Dalam reka ulang di Mapolres Sukoharjo Kamis (27/8/2020), HT mengungkapkan, sebelum melakukan aksi kejinya, ia sempat bermain game online di handphone miliknya.
Saat pelaku sedang bermain game online, ia teringat utang-utangnya yang sudah jatuh tempo.
Baca: Jalani 51 Adegan Reka Ulang, Terkuak Urutan Pembunuhan Sadis Satu Keluarga di Sukoharjo
Kasatreskrim Polres Sukoharjo, AKP Nanung Nugroho mengatakan, pelaku memiliki niat satu jam sebelum melakukan pembunuhan.
"Kalau kami amati pelaku memiliki niat, terlihat dari dia mengambil pisau dapur yang tajam di rumah pelaku," kata Nanung, Kamis (27/8/2020), dikutip dari TribunSolo.com.
Istri dibunuh pertama kali
Korban pertama yang dibunuh oleh HT adalah SH yang merupakan istri korban S (43).
SH menjadi korban pertama yang dibunuh lantaran ia adalah orang yang membukakan pintu malam itu saat HT datang.
Setelah mengembalikan mobil dan memberikan setoran, SH sempat menanyakan bagaimana HT pulang setelah mobil dikembalikan.
Saat itu, pelaku bermaksud akan menggunakan ojek online, hanya saja tak kunjung mendapatkan pengemudi.
Lantaran hal itu, SH mempersilahkan pelaku untuk menunggu di ruang tamu rumahnya.
Kemudian, SH kembali ke kamar karena suami dan kedua anaknya sudah tidur.

Saat menunggu sembari bermain game, tersangka teringat utangnya dan muncul niat untuk memiliki mobil korban.
Di situ muncul niat pelaku untuk membunuh korban.
Ia kemudian menuju ke dapur rumah korban dan mengambil pisau dapur.
Pelaku kemudian membangunkan korban, saat memanggil korban "Mas...Mbak," tak ada yang merespons.
Kemudian tersangka memanggil ulang korban dan ternyata istri korban SH yang terbangun.
Saat SH terbangun, pelaku menyerahkan uang setoran sebesar Rp 250 ribu.
Sewaktu SH menghitung uang setoran tersebut, tiba-tiba saja HT menusukkan pisau dapur ke korban.
Totalnya ada tiga tusukan yang diberikan pelaku kepada SH.
Baca: Terkuak Jumlah Utang Pembunuh Sekeluarga di Sukoharjo, Polisi Sebut Pelaku Tak Menyesali Perbuatan
Baca: Pengakuan Pelaku yang Habisi Nyawa Seluruh Penghuni Rumah di Sukoharjo: Biar Mudah
"Ya Allah," teriak SH yang tertusuk sambil memegangi lukanya, dikutip dari TribunSolo.com.
Mendengar teriakan istrinya, S pun akhirnya terbangun, ia melihat istrinya sudah bersimbah darah.
S kaget dan spontan berteriak "heeee...heeeee," seperti yang terlihat dalam adegan rekontruksi.
Tersangka yang panik kemudian mendatangi S dan menusukkan pisau.
Dua anak korban ikut dibunuh
Anak pertama RR (10 terbangun dan menangis saat mengetahui kedua orangtuanya tewas bersimbah darah.
Tersangka yang melihat anak tersebut menangis langsung menghampiri di depan kamar tidur korban dan membunuhnya.
Setelah itu, anak kedua korban DI (6) juga ikut terbangun dan juga langsung dihabisi oleh pelaku.
Sempat minum dan mandi
Dari hasil rekontruksi diketahui, pelaku sempat membersihkan diri di kamar mandi dan minum di dapur rumah korban dengan santainya sebelum meninggalkan tempat kejadian perkara (TKP).
Pelaku mengambil minum air putih dari kulkas, menuangkan dalam gelas dan menenggaknya.
Baca: Sadisnya Pelaku Pembunuhan di Sukoharjo, Tusuk Korban Bertubi-tubi, Sempat Main Game di Dalam Rumah
Kemudian sebelum meninggalkan lokasi, pelaku menuju kamar korban untuk mencari BPKB hingga mengambil KTP korban.
"Agar lebih mudah menjual kendarannya," kata HT saat ditanya polisi, dikutip dari TribunSolo.com.
Selanjutnya, pelaku membawa sepeda motor korban untuk meninggalkan lokasi.
Bahkan, keesokan harinya, pelaku sempat datang ke rumah korban mengambil mobil untuk dijual.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)