Puluhan Anak Kecil Naik Gunung Bismo Tanpa Izin, Diiming-Imingi Es Krim Agar Mau Turun
Sebanyak 50 anak diminta untuk turun dari jalur pendakian Gunung Bismo via Silandak, Wonosobo oleh ranger setempat.
TRIBUNNEWS.COM - Sebanyak 50 anak diminta untuk turun dari jalur pendakian Gunung Bismo via Silandak, Wonosobo oleh ranger setempat.
Pasalnya, 50 anak tersebut kedapatan melakukan pendakian tanpa izin pihak basecamp.
Tak hanya itu, mereka juga tak didampingi oleh orang tua.
Bahkan, mereka juga tak menggunakan perlengkapan pendakian yang memadai.
Dalam sebuah postingan yang diunggah di akun Instagram @gunung_bismo_silandak, dijelaskan bahwa, ke-50 anak tersebut berangkat bersama-sama dan berencana mendaki hingga ke puncak Gunung Bismo.
Namun, mereka akhirnya ditemukan oleh tim ranget Gunung Bismo dan diminta untuk turun.
Baca: Viral Seorang Nenek Jadi Foto Model, Ini Cerita Okyarisandi sang Fotografer Profesional
Baca: Satgas Covid-19 Soroti Kerumanan Wisatawan Pendaki Gunung Hingga Pantai Saat Momen Libur Panjang
"Mudah2an sekolah cepet masuk lagi . Dampak libur terlalu lama anak2 lereng bismo naik gunung tampa memperhatikan SOP..
naik tampa di dampingi orang tua dan tampa ijin ke pihak bc .
lebih dari 50 anak naik rencana mau sampai puncak namun tidak di ijinkan akhirnya di suruh turun semua,
rayuan demi rayuan kami lontarkan akhirnya saya sepakat untuk membelikan es krim .
dengan catatan harus turun dan akhirnya mau ...
Mudah2 sekolah cepet masuk lagi ngeh dek.. kangen belajar,kangen main sama teman2, kangen upacara, semua serba kangen pohoke," tulis akun Instagram @gunung_bismo_silandak.
Saat dikonfirmasi, Subekhi, orang yang meminta ke-50 anak tersebut untuk turun mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Senin (17/8/2020).
Subekhi menjelaskan, anak-anak dari Dusun Silandak, yang merupakan tetangganya.
Pria berusia 27 tahun tersebut menjelaskan, tujuan ke-50 anak tersebut mendaki Gunung Bismo adalah untuk bermain bersama.
"Mereka sebenarnya hanya ingin main-main berangkat pagi pulang siang. Mereka rindu sekolah, rindu bermain, rindu kumpul-kumpul," kata Subekhi kepada Tribunnews.com, Kamis (20/8/2020).
Subekhi menuturkan, anak-anak yang terdiri dari siswa kelas 1 hingga kelas 6 sekolah dasar (SD) tersebut ingin melakukan upacara peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 RI.
Baca: Pengunjung Sempat Membeludak, Jalur Pendakian Gunung Lawu Akhirnya Ditutup
"Mereka ingin merayakan hari kemerdekaan, sebelum saya turun tak tanya, katanya mau upacara di atas," ujarnya.
Menurut Subekhi, ke-50 anak tersebut kebanyakan sudah sampai di pos tiga.
Bahkan, ada beberapa dari mereka yang sudah mendaki sampai puncak Gunung Bismo.
Ia pun akhirnya membujuk serta merayu anak-anak tersebut untuk turun dari gunung.
Meski sedikit kecewa, kata Subekhi, namun anak-anak tersebut akhirnya mau untuk turun.
Baca: 15 Ribu Pendaki Padati Gunung Bawakaraeng Sulsel, Satu Orang Tewas Setelah Alami Hipotermia
"Mereka saya rayu dengan imbalan es krim supaya mau turun. Mereka belum tahu risiko di alam, berbahaya," paparnya.
Subekhi mengimbau, agar para orang tua mengawasi dan memperhatikan anak-anaknya.
Sebab, untuk anak-anak yang ingin mendaki gunung, mereka harus ada pendampingan orang tua serta izin pada pihak basecamp.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana)