Virus Corona
Cerita Dokter Muda yang Rawat Pasien Covid-19 di Sorong, Sempat 2 Kali Dikarantina & Rutin Swab Test
Seorang dokter muda bernama Roy Hendro, terpanggil untuk merawat pasien Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang dokter muda bernama Roy Hendro, terpanggil untuk merawat pasien Covid-19.
Ia bertugas di tempat karantina pasien Covid-19 di Kota Sorong, Papua Barat.
Dokter muda ini rela meninggalkan keluarga, demi merawat pasien Covid-19 di sana.
Dalam tugasnya, Roy Hendro memantau kondisi pasien di tempat karantina setiap harinya.
Bersama tenaga medis yang lain, dirinya menyapa pasien dengan penuh kasih.
Hal tersebut dilakukan sebagai upaya pendekatan untuk menyemangati para pasien.
Pria berusia 26 tahun itu, menceritakan pengalamannya selama merawat pasien Covid-19.
Suka dan duka telah dilewati Roy selama bertugas di tempat karantina.
Baca: Nekat Mudik dari Jakarta, 2 Warga Wonogiri Status Suspek Corona Meninggal
Baca: Ilmuwan: Virus Corona Berasal dari Penambang China 2012 Silam, Derita Batuk Kering hingga Demam
Baca: Viral Video Pertemuan Haru Seorang Pelaut dengan Anaknya, Tak Bertemu 7 Bulan karena Pandemi Corona

Ia mengaku, pernah dua kali dikarantina karena kontak erat dengan pasien Covid-19.
Sehingga, Roy sempat tak bisa bertugas karena hal tersebut.
"Dari batuk sampai tidak ada gejala, itu pun Covid-19 sampai yang berat sekali."
"Saya kena dua kali karantina, sampai tidak bisa kerja, karena pasien Covid-19," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Senin (17/8/2020).
Saat itu, ia tak mengenakan alat pelindung diri (APD) dengan lengkap.
Padahal, pasien yang meninggal sebelumnya baru diketahui positif Covid-19.
"Jadi saya menangani pasien Covid-19 tanpa mengenakan APD lengkap."
"Kemudian, setelah itu pasien meninggal kita lakukan pemeriksaan swab ternyata positif."
"Saya hanya menggunakan APD standar, tapi itu kan enggak bisa untuk menangani pasien Covid-19," jelas dia.
Baca: Unair Berhasil Racik Obat Corona, BPOM Diminta Segera Uji Laboratorium
Baca: 7 Bencana yang Terjadi di Seluruh Dunia Sepanjang Tahun 2020: Corona, Kebakaran Hutan hingga Ledakan
Baca: Seberapa Dekat Kita dengan Vaksin Virus Corona? Inilah Kemajuannya
Roy pun bersyukur tidak tertular Covid-19, setelah menjalani rapid test hingga swab test.
"Kita harus berpakaian lengkap, akhirnya saya karantina lagi."
"Saya sudah dua kali karantina, karena kontak erat."
"Tapi puji Tuhan, sekarang saya swab sudah tiga kali, sudah berulang kali rapid test, itu masih negatif," katanya.

Sebelum bertemu keluarganya, Roy harus rutin menjalani swab test, untuk memastikan dirinya aman dari Covid-19.
Selain itu, dirinya juga menerapkan protokol kesehatan saat bersama keluarganya.
Ia mengaku, tak gentar menjalankan tugasnya untuk merawat pasien Covid-19.
Dirinya yakin pandemi Covid-19 akan berlalu, jika semua orang bisa melawan.
"Teringat satu kata-kata dari dokter Cipto Mangunkusumo, pada saat ada wabah di zamannya beliau, beliau tidak menyerah."
"Beliau bilang 'kita tidak bisa membiarkan penyakit ini merenggut semua orang, terus kita punya dokter kita menyerah saja, itu tidak bisa'," ungkapnya.
"Pada saat wabah, yang melawan ya kita. Kalau bukan kita, siapa lagi yang mau melawan penyakit ini," imbuh Roy Hendro.
Ia berharap, masyarakat dapat mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan protokol kesehatan.
Baca: Wakil Bupati Way Kanan Edward Antony Meninggal karena Corona, Sempat ke Jakarta
Baca: Kabarnya Rusia Telah Produksi Vaksin Virus Corona Gelombang Pertama
Baca: Ada Lagi yang Klaim Bisa Basmi Virus Corona, Abah Uwo: Cukup Buah Kedondong Lima Biji
(Tribunnews.com/Nuryanti)