Senin, 6 Oktober 2025

Kades di Tuban Ngamuk Buang Daging Bantuan ke Jalan, Ternyata Busuk Bikin Warga Muntah-muntah

Seorang Kepala Desa di Tuban, Jawa Timur, bernama Arif Rahman Hakim mengamuk dan membuang daging bantuan ke jalan.

Editor: Ifa Nabila
KOMPAS.com/Istimewa)
Arif Rahman Hakim, Kepala Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, marah dan membuang daging ayam yang busuk dan bau di tempat Agen penyalur program BPNT. Rabu (12/8/2020) 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang Kepala Desa di Tuban, Jawa Timur, bernama Arif Rahman Hakim mengamuk dan membuang daging bantuan ke jalan.

Ternyata, daging dari program Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) itu kondisinya busuk.

Bahkan, Arif menyebut warganya muntah-muntah setelah mengonsumsi daging tersebut.

Baca: Daging Bantuan Pangan Non Tunai Busuk, Kades di Tuban Marah: Warga Saya Sakit dan Muntah-muntah

Berawal warganya muntah-muntah

Betapa kagetnya Arif, Kepala Desa Socorejo, mengetahui bahwa daging bantuan yang diterima salah satu warga Desa Socorejo dalam kondisi busuk dan berbau tidak sedap.

Hal itu ia ketahui bermula dari laporan warganya.

"Itu warga saya, suaminya Ibu Rami, saya lupa namanya, kan sampai sakit dan muntah-muntah setelah makan daging dari BPNT," ujar Arif, Kamis (13/8/2020).

Sakit perut usai menyantap daging busuk bantuan, warga pun melaporkan kepada kepala desa mereka.

 Datangi lokasi dan buang daging

Merasa geram lantaran warganya mendapatkan bantuan daging busuk, Arif mendatangi agen penyalur bahan pokok program BPNT.

Ia semakin terkejut karena mendapati beberapa bungkusan daging ayam mulai membusuk di lokasi itu.

Arif marah dan langsung membuang daging-daging busuk itu ke jalan.

Daging-daging beraroma tak sedap itu sedianya akan dibagikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT.

Baca: Warganya Muntah-muntah, Kades di Tuban Ngamuk Buang Daging Ayam Bantuan yang Busuk

Minta supplier tak main-main dengan bantuan pemerintah

Arif menyayangkan bantuan tak layak itu akan disalurkan pada warga yang kurang mampu.

Ia meminta agen dan penyalur tak main-main dengan program bantuan pemerintah.

Warga, kata dia, tak bisa berbuat banyak walaupun bantuan yang mereka terima tak layak.

Akibatnya, mereka menerima daging busuk itu dan muntah-muntah usai mengonsumsinya.

Supplier dievaluasi

Agen penyalur bahan pokok program BPNT di Desa Socorejo, Kecamatan Jenu, Mabrur mengatakan, pihaknya tidak bisa mengontrol kualitas barang atau bahan pokok.

Agen, kata dia, hanya tempat menyalurkan barang maupun bahan pokok secara langsung pada KPM program BPNT.

Sedangkan barang-barang yang akan disalurkan ke KPM itu dibelanjakan dan dikirim dari suplier. Ia mengakui, kualitas daging kemarin terlihat dioplos oleh supplier.

Ada yang berkualitas baik, tetapi ada yang jelek.

"Adanya yang dikirim seperti itu, kami bagikan apa adanya, kami hanya menyalurkan kok," kata dia.

Merespons hal tersebut, Plt Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Tuban Joko Sarwono memastikan daging-daging tersebut telah diganti daging baru dan mengevaluasi supplier.

"Pagi ini sudah diganti yang baru dan sudah diterimakan ke KPM," ujar dia.

Joko tetap akan memanggil pihak-pihak yang terlibat dalam penyaluran program BPNT, termasuk Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT Ronggolawe Sukses Mandiri sebagai supplier tunggal program BPNT di Kabupaten Tuban.

"Walaupun barangnya sudah diganti, tapi tidak menggugurkan tanggung jawab, kami akan tetap mengevaluasi dan memberikan surat peringatan, serta bisa sampai pemutusan hubungan kerja," terang dia. (Kompas.com/Hamim)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Saat Kades Mengamuk dan Buang Daging Bantuan yang Busuk ke Jalan: Warga Saya Sakit dan Muntah-muntah"

 
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved