Sabtu, 4 Oktober 2025

Ibu yang Kepala Bayinya Tertinggal di Rahim saat Melahirkan Ternyata Keguguran, Lelah Berjalan Kaki

Kepala bayi putus dan masi h tertinggal di dalam perut saat seorang ibu melahirkan. Ternyata ibu tersebut mengalami keguguran.

Editor: Miftah
Freepik
ILUSTRASI- Kepala bayi putus dan masi h tertinggal di dalam perut saat seorang ibu melahirkan. Ternyata ibu tersebut mengalami keguguran. 

TRIBUNNEWS.COM- Kepala bayi putus dan masi h tertinggal di dalam perut saat seorang ibu melahirkan.

Ternyata ibu tersebut mengalami keguguran.

Hal ini lantaran si ibu kelelahan setelah berjalan kaki.

Kapolsek Kewapante, Iptu Margono menegaskan, kasus ibu melahirkan lalu kepala sang bayi putus di dalam rahim ibunya telah ditangani aparat Polsek Kewapante.

Yang mana, kata Margono, dalam proses penyelidikan polisi belum menemukan adanya unsur pidana dari perbuatan sang ibu.

Pasalnya, sesuai hasil pemeriksaan saksi dan dokter ibu tersebut mengalami proses keguguran karena kelelahan setelah berjalan kaki.

Selain itu, ia memilikki suami sah dari hasil perkawinan.

Bayi yang meninggal di dalam kandungan ibunya diperkirakan berusia 6 bulan.

Maka itu, tegas Margono, penyidik telah menghentikan kasus tersebut.

"Setelah kami tangani perbuatan pidana belum kami temukan. Kami bahkan sudah serahkan bayi tersebut untuk dikuburkan keluarga," papar Margono.

Ia berharap semua pihak bisa belajar dari kasus tersebut agar menjaga ibu hamil di masa kelahiran.

Sungguh tragis dan menyedihkan kasus yang dilakoni EK, seorang ibu rumah tangga dari Desa Kajowair, Kecamatan Hewokloang, Kabupaten Sikka.

EK pada Minggu tanggal 12 juli 2020 pukul 10.00 wita bertempat di Desa Kajowair melahirkan seorang bayi yang diduga prematur.

Namun saat mau melahirkan sang ibu dengan caranya sendiri menarik bayi hingga kepalanya putus.

Kepala sang bayi tertinggal di dalam perut ibu tersebut.

Kapolres Sikka, AKBP Sajimin melalui Kapolsek Kewapante, Iptu Margono membenarkan adanya informasi yang masuk ibu melahirkan prematur ke Polsek Kewapante saat dikonfirmasi POS-KUPANG.COM di Maumere, Rabu (15/7/2020) malam.

Baca: Jasad Bayi Diseret Anjing di Tasikmalaya, Berikut Fakta-faktanya

Baca: Heboh Mayat Bayi Diseret Anjing dari Hutan, Jasadnya Sudah Tak Utuh Lagi, Tangan Hampir Hilang

Baca: Orang Rimba yang Tewas Dililit Ular Sempat Diduga Dibawa Makhluk Halus, Warga Libatkan Orang Pintar

Ia menegaskan, kalau pihaknya mendapat informasi soal kejadian di Puskesmas Hewokloang tentang ada ibu yang melahirkan lalu kepala bayinya di dalam perut ibunya.

"Jadi menurut dokter ibu ini memang melahirkan prematur karena kecapean usai berjalan kaki ke rumahnya. Penjelasan dokter kepada kami ibu tersebut ada suami. Apakah ada perbuatan pidana atau tidak kita sedang dalami dan selidiki," kata Margono.

Tak ada laporan polisi atas kejadian tersebut.

Namun pihak kepolisian tetap melakukan penanganan karena mendapat informasi.

Informasi yang diperoleh POS-KUPANG.COM di Maumere, ada dua saksi yang dimintai keterangan atas kejadian itu.

Salah satu saksi adalah suaminya.

Pada Sabtu tanggal 11 Juli 2020 pukul 08.00 wita ibu sang bayi mengikuti acara atap rumah milik saudaranya.

Pada pukul 19.00 Wita ibu ini pulang ke rumah bersama kakak iparnya berjalan kaki sedang menggendong anak kandungnya berusia 3 tahun.

Di mana jarak dari tempat pesta atau acara dengan rumah ibu itu diperkirakan 500 meter dengan kondisi jalan rabat posisi tanjakan.

Setibanya di rumah, sang ibu mengeluh kelelahan.

Sekira pukul 20.00 wita ibu ini pergi ke WC untuk buang air kecil.

Karena terlalu lama, anaknya pun berusaha memanggil sang ibu.

Namun tak ada respon dari si ibu.

Pada pukul 02.00 wita sang ibu menuju ke WC hendak membuang air kecil lagi.

Namun saat di kamar kecil ia melahirkan bayinya.

Karena merasa panik dengan situasi saat itu,  sang ibu dengan caranya menarik tubuh bayi dan keluar tanpa kepala.

Tubuh bayi tersebut disimpan dalam plastik berwarna merah dan digantung pada atap WC.

Selanjutnya pada pukul 06.30 wita ia menuju ke Watublapi untuk menemui Bidan Desa Kajowair.

Pada pukul 08.05 wita sang ibu tiba di Puskesmas Hewokloang bersama seorang Bidan Desa Kajowair dan mendapatkan pertolongan medis dan mengeluarkan ari-ari dan kepala bayi yang ada dalam perutnya.

Pada pukul 10.00 Wita bidan desa bersama suami sang ibu mengantar kepala bayi ke rumah mereka di Kajowair.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul "Di Sikka, Bayi Yang Meninggal di Kandungan Ibunya Berusia 6 Bulan"

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved