Selasa, 30 September 2025

Virus Corona

Hindari Tindak Anarkis, Polisi Biarkan Puluhan Orang Jemput Paksa Jenazah PDP Covid-19 dari RS

Puluhan orang memaksa membawa jenazah di Rumah Sakit (RS) Madani di Jalan AR Hakim, Kota Medan

Editor: Hendra Gunawan
KOMPAS.com/THINKSTOCK
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, MEDAN -- Kejadian jasad Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19 dijemput paksa oleh keluarga terjadi kembali, kali ini peristiwaterjadi di Medan, Sumatera Utara.

Puluhan orang memaksa membawa jenazah di Rumah Sakit (RS) Madani di Jalan AR Hakim, Kota Medan, Kamis (2/7/2020) dini hari lalu.

Mereka menolak prosedur pemakaman Covid-19, bahkan sempat terjadi adu mulut antara keluarga dengan polisi yang sedang melakukan pengamanan.

Untuk menghindari aksi anarkistis warga, polisi akhirnya membiarkan keluarga korban membawa jenazah.

Baca: Hari Ini Tiga Dokter Meninggal Dunia setelah Positif Covid-19, IDI: Total 45 Dokter Gugur

Keluarga menolak almarhum disebut sebagai pasien Covid-19.

Mereka kemudian membawa jenazah ke jalan dan memberhentikan angkutan umum yang sedang melintas di tengah jalan.

Selanjutnya keluarga memasukkan jenazah ke dalam kendaraan untuk dibawa ke rumah duka di wilayah Mandala, Kota Medan.

Perwakilan RS Madani Dokter Riski mengatakan, pasien tersebut masuk ke rumah sakit pada (30/6/2020).

Baca: Simak Langkah-langkah Penting Menuju Zona Aman Covid-19

Selama dalam penanganan menunjukkan gejala-gejala yang mengarah ke Covid-19.

"Hasil pemeriksaan, gejala-gejala, foto thoraks dan rapid test mendukung ke arah pasien Covid-19. Kami berupaya memberi penjelasan, namun jadinya seperti ini," ucap Riski.

Sementara itu, hal yang serupa juga terjadi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan

. Jenazah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dibawa kabur oleh keluarga pada, Sabtu (4/7/2020) dini hari.

Baca: Soal Riset Eucalyptus, IDI: Bukan Tidak Mungkin Indonesia Bisa Temukan Obat Covid-19

Saat dikonfirmasi, Kasubag Hukum dan Humas RSUD dr Pirngadi Medan Edison Perangin-angin menjelaskan, jenazah tersebut dibawa keluarga, bahkan dengan menggunakan mobil pribadi.

"Pada saat itu jenazah pasien sudah berada di dalam mobil ambulance.

Tapi karena keluarga minta untuk di salatkan, jadi diturunkan dulu jenazahnya," ucap Edison, Senin (6/7/2020).

Sambung Edison, saat diturunkan dari ambulance, jenazah yang sudah berada di dalam peti tersebut, ternyata malah dinaikkan oleh keluarga ke dalam mobil mereka.

"Infonya mobil itu pergi, yang berdasarkan informasi menuju arah Belawan," ucap Edison.

"Disini kita tidak bisa berkomentar, yang pasti soal pemulasarannya sudah kita kerjakan," sambungnya.

Pasien juga lanjut Edison, sempat dirawat di ruang isolasi rumah sakit milik Pemko Medan itu selama satu malam, yakni masuk pada Jumat (3/7/2020) malam, dan meninggal dunia pada Sabtu (4/7/2020) dini hari.

"Untuk komorbid pasien, adalah pneumonia," ujar Edison.

Juru Bicara (Jubir) Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Provinsi Sumut dr Aris Yudhariansyah yang dimintai tanggapannya soal kejadian ini meminta agar masyarakat tetap mematuhi protokol pemulasaran jenazah Covid-19.

Karena, tegas dia, protokol ini dibuat adalah semata-mata untuk menjaga masyarakat supaya tidak menambah kasus-kasus baru Covid-19.

"Kita khawatirnya, akan dijadikan pembenaran. Kalau itu terjadi tentukan bahaya.

Karena bagaimana, seandainya pemulasaran jenazah itu tidak sesuai protokol Covid-19 sementara dia terkonfirmasi, walaupun hasil labnya belum ada. Itu yang kita khawatirkan," ucap Aris.

20 Kasus Baru Positif Covid-19 di Sumut

Pasien positif Covid-19 di Sumut kembali mengalami kenaikan angka sebanyak 20 kasus baru pada Senin (6/7/2020) pukul 16.00 WIB.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan menerangkan bahwa total pasien terpapar virus Corona berjumlah 1.798 orang di Sumut.

"Update data Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara hingga 6 Juli 2020, pasien positif metode PCR berjumlah 1798 Orang," ungkapnya saat konfrensi pers.

Pasien positif aktif Covid-19 yang saat ini dirawat di rumah sakit yang ada di Sumut berjumlah 1.206 pasien.

Peningkatan signifikan juga terjadi pada pasien sembuh dari virus corona yaitu bertambah sebanyak 7 orang.

"Pasien meninggal dunia akibat positif virus corona bertambah 4 orang menjadi 108 orang. Sementara pasien sembuh total menjadi 484 orang," tutur Whiko.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) tidak mengalami penambahan sebanyak 23 orang dalam sehari.

"Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 267 Orang dan Orang Dalam Pemantauan (ODP) berjumlah 1530 orang," ungkap Whiko

Whiko menyebutkan penyebab dari melonjaknya angka ini disebabkan masifnya pemeriksaan yang dilakukan pihaknya.

"Kita dapatkan beberapa kali melonjaknya angka kasus positif Covid19 di Sumatera Utara yang ada saat ini.

Hal ini salah satunya karena masifnya pemeriksaan swab PCR dan rapid test yang dilakukan Gugus Tugas di Sumatera Utara. Yang dilakukan baik di rumah maupun di lokasi lainnya," tuturnya.

Whiko membeberkan masifnya pemeriksaan ini sebagai cara menuju tatanan hidup baru (new normal life) yang akan direalisasi di seluruh kabupaten/kota di Sumut.

"Hal ini sebagai salah satu syarat formal yang akan dipenuhi yang di antaranya transmisi Covid-19 dan kemampuan sistem kesehatan dalam mengidentifikasi dan mengisolasi para penderita Covid-19.

Pemerintahan provinsi Sumatera Utara ekstra hati-hati menetapkan kebijakan new normal setelah mendapatkan masukan dari para pakar dan akademisi," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa penambahan pasien terpapar virus corona masih terus terjadi di Sumut, untuk itu ia meminta agar masyarakat tetap patuh mengikuti protokol kesehatan. (Muhammad Anil Rasyid)

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kronologi Jemput Paksa Jenazah di RS Madani dan RS Pirngadi Medan, Polisi Terpaksa Membiarkan

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved