Heboh Rekoemendasi Titip Siswa Masuk SMKN, Kadisdik Jabar Mengaku Tak Tahu-menahu, Minta Ditelusuri
Ia mengaku tak tahu menahu tentang surat rekomendasi titip menitip penerimaan siswa baru itu.
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Ery Chandra
TRIBUNNEWS.COM, BANDUNG - Heboh adanya surat rekomendasi frasi di DPRD Kota Bandung menitipkan siswa SMKN 12 Bandung ditanggapi santai oleh Kadisdik Jabar Dedi Supandi.
Ia mengaku tak tahu menahu tentang surat rekomendasi titip menitip penerimaan siswa baru itu.
Surat itu ditujukan kepada Kadisdik Jabar dan disebut berasal dari Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Bandung tertanggal 29 Juni 2020.
Dan ditandatangani oleh Ketua Fraksi Juniarso Ridwan dan Sekretaris Fraksi Wawan Mohamad Usman.
Baca: Dugaan Anggota DPRD Titipkan Siswa Masuk SMKN 12 Bandung, Pakai Kop Surat Fraksi Partai Besar
Baca: Di Makassar Sekelompok Siswa dari Keluarga Miskin Belajar Online di Kuburan, Simak Kisah Mereka
Dedi Supandi mengaku baru mengetahui perihal surat yang tertuju kepadanya tersebut.
"Enggak pernah saya menerima surat begitu. Jadi begini ya, ke meja saya enggak pernah menerima surat seperti itu, baru tahu saat ini," ujar Dedi Supandi saat dikonfirmasi Tribun melalui ponselnya, Sabtu (4/7/2020).
Dia menduga ada oknum yang sengaja memanfaatkan situasi. Seolah-olah bahwa surat rekomendasi itu telah diketahui olehnya. Lantas tertuju kepada SMK Negeri 12 Kota Bandung.
"Perlu ditelusuri, baru melihat juga surat itu dapat darimana? Nyampainya dari siapa?. Banyak mengatasnamakan saya. Saya juga minta harus hati-hati," katanya.
Menurutnya, ia belum pernah komunikasi dengan para anggota DPRD Kota Bandung terkait surat tersebut. Ia mengaku terkejut karena merasa tak pernah berkomunikasi dengan pembuat surat.
"Silakan saja coba konfirmasi. Kalau pun surat itu sekarang dimana, coba saja ditanya darimana asalnya dan siapa yang mengantarnya," ujarnya.
Pihaknya berkeinginan ke depan fokus kepada para siswa baru. Dia mencontohkan soal jarak telah terkoneksi dengan dinas terkait hingga warga tak mampu juga terhubung dengan data PKS atau Perjanjian Kerja Sama.
"Artinya mau ada surat, mau enggak dan sebagainya fokus ke siswanya itu. Secara zonasi alamatnya betul enggak sesuai dan sebagainya," katanya.
Ia pun meminta agar sekolah dan pihak terkait bisa melakukan kroscek terlebih dulu supaya bisa mendalami kembali surat tersebut bersumber darimana.
"Bukan sertamerta calon siswa diterima karena itu, enggak juga. Atau tak diterima karena itu, enggak juga. Justru surat banyak yang ajukan permohonan audiensi," ujarnya. (Eki Yulianto)
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Kadisdik Jabar Mengaku Tak Tahu Menahu Soal Surat Rekomendasi Siswa Titipan, Minta Ditelusuri Saja