Hewan Pengisap Darah Gegerkan Warga Tapanuli Utara, Bupati Adakan Sayembara Rp 10 Juta
Warga Desa Pargompulan, Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara digegerkan oleh kematian sejumlah hewan ternak mereka secara misterius.
TRIBUNNEWS.COM - Warga Desa Pargompulan, Kecamatan Siborongborong, Tapanuli Utara, Sumatera Utara digegerkan oleh kematian sejumlah hewan ternak mereka secara misterius.
Bahkan, hewan ternak milik warga ditemukan mati dalam kondisi kehabisan darah.
Ternak warga yang ditemukan di sejumlah lokasi itu diduga menjadi korban hewan buas pengisap darah.
Bupati Tapanuli Utara, Nikson Nababan mengatakan, penyebab pasti tewasnya hewan ternak tersebut masih belum terungkap.
Baca: Ada Jejak Besar, Benarkan Itu Milik Makhluk Misterius Penghisap Darah Ternak di Tapanuli Utara?

Baca: Viral Hewan Ternak di Tapanuli Utara Mati Misterius, Ditemukan dalam Kondisi Kehabisan Darah
Hal itu disampaikan dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV, Senin (22/6/2020).
"Sampai sejauh ini belum ada titik terangnya," ucap Nikson.
Karena makhluk misterius itu sudah membunuh sejumlah hewan ternak seperti bebek, ayam dan babi, Nikson kemudian mengadakan sayembara.
Nikson menuturkan, barang siapa yang berhasil menangkap makhluk misterius itu, akan diberi imbalan puluhan juta.
"Saya sampaikan kepada masyarakat dan juga yang terlibat di dalam, regu-regu pemburu," kata Nikson.
"Kalau siapa yang duluan bisa menangkap binatang ini, kita kasih hadian Rp 10 juta," imbuhnya.
Baca: Warga Tapanuli Geger, Kematian Hewan Ternak di Desa Ini Bak Misteri, Tinggalkan Luka di Leher
Baca: Anak Orangutan Tapanuli dalam Kondisi Lemas Ditemukan di Perkampungan Desa Siandorandor
Lebih lanjut, Nikson menceritakan ada temuan jejak kaki di lokasi kejadian.
Ia menjelaskan, kalau jejak kaki yang ditemukan berukuran cukup besar.
"Cuma kalau kita lihat dari hasil temuan di lapangan bahwa binatang tersebut memiliki kaki seperti jejak beruang."
"Kemudian pohon-pohon juga ada cakaran-cakarannya," jelasnya.
Kejadian itu memaksa warga untuk berjaga selama satu minggu belakangan.
Baca: Polisi Halau Aksi Massa yang Hendak Menyerang Polsek Batang Angkola Tapanuli Selatan
Baca: Sosok Misterius Pemangsa Hewan Ternak di Taput, Penelitian BBKSDA: Makhluk Itu Punya 5 Cakar
Orang nomor satu di Tapanuli Utara ini pun sudah meminta Pemerintah Daerah (Pemda) dan warga memburu hewan misterius itu.
Bahkan pihaknya juga sudah melibatkan TNI dan Polri.
"Jadi selama seminggu lebih ini, masyarakat sudah dibantu oleh Pemda, TNI, Polri melakukan pemburuan," papar Nikson.
"Sekarang ini kita sedang membuat tempat-tempat jebakan dengan umpan dan dilengkapi kamera CCTV yang kecil."
"Mudah-mudahan dalam waktu dekat, bisa terungkap binatang ini," ucapnya.
Baca: VIRAL Video Kucing Mematung sampai 10 Menit, Dokter Hewan Sebut Hal Itu Masih Wajar

Baca: Bentrok TNI-Polri di Taput, Oknum Tentara akan Diberi Sanksi, Pengobatan Polisi Ditanggung TNI AD,
Nikson juga menyampaikan bahwa sempat beredar di kalangan masyarakat setempat dan mengarah pada keberadaan makhluk mistis.
"Jadi memang selama ini ada juga yang berpikiran bahwa itu binatang yang ada mistis segala macem," ujar Nikson.
"Maka harus kita buktikan dengan kamera juga nanti di lapangan."
"Pemburuan terus kita lakukan tiap hari," jelasnya.
Meski seperti beruang, namun berdasarkan pembahasan literatur yang diterima, ada kemungkinan hewan misterius itu adalah anjing gila.
Nikson Nababan bercemin pada kasus di Ukraina.
Baca: Sosok Kakek yang Viral Beli HP Pakai Uang Receh Sekarung untuk Cucu, Kerja jadi Pemulung
Baca: Warga Sumedang Dikagetkan dengan Kelahiran Anak Kambing Bermata Satu
"Di Ukraina disebut anjing gila yang sudah rabies dan dia tidak makan daging."
"Dia hanya menghisap darah dan makan isi perut daripada buruannya," kata Nikson.
Jika kasus kematian hewan ternak kembali terjadi, Nikson akan melakukan autopsi kepada bangkai-bangkai hewan tersebut.
Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara mencari tahu penyebab kematian berdasarkan hasil laboratorium tim medis.
"Saya sudah perintahkan kalau misalnya nanti ada bangkai lagi ditemukan agar dibawa ke rumah sakit untuk di autopsi," tutur Nikson.
"Sehingga kita bisa tahu ini penyebabnya apa," tandasnya.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin)