Video Viral Bocah Kelahi di Semarang, Begini Cerita Sesungguhnya
Romlah menyayangkan oknum di sosial media yang mengubah narasi menjadi sesuatu yang tidak benar
Laporan Wartawan Tribun Jateng Akbar Hari Mukti
TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG - Narasi video perkelahian anak di Tuntang, Kabupaten Semarang yang viral di sosial media diubah oleh oknum penggunggahnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Semarang, Romlah menyayangkan oknum di sosial media yang mengubah narasi menjadi sesuatu yang tidak benar.
Berikut fakta-fakta perkelahian dua bocah itu yang terjadi di Dusun Petet, Tuntang, Kabupaten Semarang.
1. Yang mem-video sepupu yang berkelahi
"Di narasi itu mengatakan yang memvideo bapaknya padahal faktanya tidak seperti itu," kata Romlah.
Perekam adalah sepupu dari anak-anak tersebut.
2. Oleh perekam video itu diposting di Whatapp
"Yang merekam teman mereka perempuan berusia 17 tahun, lalu diposting sebagai status di Whatsapp selama 10 menit, dan dihapus lagi," jelas Romlah, Rabu (13/5/2020).
Baca: Asisten Pelatih PSIS Semarang: Semua Pemain PSIS Dapat Gaji Sampai Desember 2020
Tim DP3AKB Kabupaten Semarang menurut Romlah sudah bertemu dengan kedua anak yang berkelahi itu.
3. Kronologi kejadian
Kronologinya, lanjut Romlah, pada Selasa (12/5/2020) kemarin VT (9) si anak bercelana merah di video, dan BA (6) si anak berbaju hitam di video, sedang bermain-main bersama teman-temannya.
"VT dan BA menurut Romlah masih saudara sepupu. Lalu BA sedang di rumah VT saat kejadian itu," jelas dia.
Lalu menurut Romlah, di tengah-tengah bermain, BA mengajak VT untuk berkelahi-berkelahian.
"Namun tiba-tiba DP (17) yang merupakan kakak sepupu dari BA memvideokan perkelahian tersebut dan memostingnya sebagai status di Whatsapp," paparnya.
Baca: Kronologi Penangkapan 4 Orang Pembawa Uang Palsu, Pelaku Awalnya Cari Paranormal Pengubah Uang
Status di Whatsapp itu menurut Romlah hanya bertahan selama 10 menit, dikarenakan DP kemudian langsung menghapus statusnya.
4. Pihak keluarga tidak ada yang Dirugikan
Menurut Romlah, saat tim DP3AKB Kabupaten Semarang mendatangi kedua anak tersebut dan keluarganya, dari pihak keluarga merasa tak ada yang dirugikan.
Kedua anak yang di video tersebut berkelahi, saat ini sudah berteman serta bercanda satu sama lain.
"Kami melihat karena itu masih kecil dan ada potensi perundungan yang bisa terjadi."
"Namun saat tim melihat ke lapangan, dari keduanya sudah tidak ada dendam. Berteman lagi wong memang sifatnya kemarin hanya bermain-main," jelasnya.
5. Ditemukan luka memar
Hanya saja setelah perkelahian terjadi, BA mengalami memar di belakang kepalanya dan pantat. Serta perlu dipijit oleh keluarganya.
Romlah menambahkan, pihaknya tetap mendampingi kedua anak tersebut. Terlebih karena keduanya masih dalam usia sekolah.
Baca: Naik Gunung Usai Pandemi Covid-19 Berakhir, Prosedur dan Aturannya Bakal Lebih Ketat
Kapolres Semarang AKBP Gatot Hendro Hartono, menambahkan saat ini kasus sudah ditangani Polres Semarang.
Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Semarang melakukan pelaporan kepada ayah VT yang diketahui ada saat perkelahian terjadi namun tidak berusaha untuk melerai.
"Dari pihak keluarga memang merasa tak ada yang dirugikan. Tapi secara manusiawi, perundungan dan hal-hal seperti itu bisa menimbulkan efek untuk dicontoh orang lain karena menyebar di sosial media."
"Maka Dinsos melakukan pelaporan," jelasnya.
Disinggung terkait akun-akun media sosial yang mengubah narasi hingga viral, Kapolres mengatakan pihaknya belum akan fokus ke hal tersebut.
Saat ini baik kedua anak maupun ayah yang berada di video tersebut dilakukan pemeriksaan.
"Kami fokus apakah itu anak-anak tersebut diadu, atau seperti apa," jelasnya. (Ahm)
Artikel ini telah tayang di Tribunjateng.com dengan judul 2 Anak Semarang Main Kelahi-kelahian, Romlah Sesalkan Narasi Video di Medsos Berubah Tak Sebenarnya