Virus Corona
FAKTA PDP Meninggal di Medan, Sempat Rapat di Istana Negara, Dimakamkan Tengah Malam
Seorang Pasien dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 meninggal dunia di Medan, Sumatera Utara pada Rabu (25/3/2020) sore.
TRIBUNNEWS.COM - Seorang Pasien dalam Pengawasan (PDP) virus corona atau Covid-19 meninggal dunia di Medan, Sumatera Utara pada Rabu (25/3/2020) sore.
Pasien tersebut sempat dirawat selama dua hari di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Medan Akhyar Nasution menyampaikan, berdasarkan hasil laboratorium PDP tersebut belum diketahui apakah positif atau negatif Covid-19
Hingga Kamis (26/3/2020) sore, hasil pemeriksaan PDP virus corona masih belum diketahui.

Baca: Kasus Kematian Akibat Virus Corona di Tangerang Bertambah Satu Orang
Baca: Satu Lagi Pasien Positif Corona, Warga Tabanan yang Kontak dengannya Diminta Isolasi Mandiri
Baca: Waswas Banyak Orang Indonesia Sepelekan Corona, Sosiolog Imam Prasodjo: Saya Ketar-ketir
Sempat Rapat di Istana Negara
Akhyar mengatakan, PDP tersebut sebelumnya sempat mengikuti rapat di Jakarta.
Adapun PDP Covid-19 itu adalah pejabat di Pemkot Medan.
Akhyar menjelaskan bahwa dirinya dengan pasien tersebut sama-sama berada di Jakarta pada 10 Maret 2020.
Hal itu disampaikan Plt Wali Kota Medan Akhyar Nasution dalam rekaman wawancara yang diterima pada Kamis (26/3/2020) siang.
Akhyar menambahkan, dirinya pulang terlebih dahulu setelah selesai mengikuti rapat di Istana Negara.
Baca: Dituding Jadi Penyebab Pangeran Charles Positif Corona, Pangeran Albert: Tidak Pernah Jabat Tangan
Baca: dr Tirta Kaget Ria Ricis Dihujat Netizen, Ungkap Chat dengan YouTuber soal Niat Bantu Cegah Corona
"Tanggal 11 Maret 2020 sama-sama di Istana Negara, rapat masalah tanah Sari Rejo dan PTPN II."
"Namun, saya sudah pulang, beliau masih di sana," ujar Akhyar, dikutip dari Kompas.com.
Menurutnya, PDP tersebut masih menghadiri apel di internal Pemkot Medan pada Selasa (17/3/2020).
Lebih lanjut, Akhyar mengatakan, sudah tidak bertemu dengan PDP tersebut, Jumat (20/3/2020).
"Jadi, hari Selasa saya masih kontak via telepon dengan beliau, dia mengatakan sudah di RS Adam Malik," kata Akhyar.
Pemakaman Dilakukan Tengah Malam
Baca: Kasus Kematian Akibat Virus Corona di Tangerang Bertambah Satu Orang
Baca: Wabah Corona di Malaysia, hingga 27 Maret 24 Orang Meninggal, 2.031 Positif dan 215 Sembuh
Baca: Cerita ODP Covid-19 yang Dikarantina di Wisma Atlet, Awalnya Kacau Balau, Kini Pelayanan Membaik
Sementara itu, Kepala lingkungan setempat, Budi menceritakan proses pemakaman PDP itu dilakukan saat hampir tengah malam.
Budi menjelaskan, pemakaman jenazah PDP Covid-19 tersebut juga sempat ditolak warga sekitar.
Penolakan muncul karena warga mengira jenazah adalah pasien positif virus corona.
Padahal saat itu jenazah dikeluarkan dari ambulans oleh sejumlah orang yang mengenakan alat pelindung diri (APD).
Budi menyebut, warga menolak jenazah tersebut dimakamkan di kawasannya saat mengetahui tim medIs yang mengenakan APD.
"Menolak-nolak gitu saja lah."
"Mereka tahu itu katanya corona, makanya warga keberatan dikebumikan di situ," paparnya.
Baca: Orang Psikosomatis Bisa Ikut Merasa Sakit saat Baca Kabar Corona, Psikiater: Pilah-pilihlah Berita
Baca: Video Viral Petugas Medis Asal China yang Datang ke Indonesia, Penjelasan Imigrasi Ungkap Fakta Lain
Karena penolakan itu, proses pemakaman juga menjadi lama.
Petugas medis pun ada yang sempat mau pingsan.
Budi menambahkan, saat proses pemakaman di kawasan tersebut disterilkan tanpa ada warga yang mendekat.
"Kewalahan juga mereka menguburkan ya semalam tu. Sampai yang pakai baju astronot itu pun ada yang mau pingsan."
"Tak ada warga yang mendekat, jauh-jauh semua. Disterilkan. Jauh-jauh lah dari lokasi," kata Budi.
(Tribunnews.com/Indah Aprilin Cahyani) (Kompas.com/Kontributor Medan, Dewantoro)