Senin, 6 Oktober 2025

Kecelakaan Perahu Paspampres

Tabrakan Speedboat Sungai Sebangau Tinggalkan Isteri yang sedang Hamil Tua

Pihak keluarga ikhlas menerima kejadian yang menimpa kedua adiknya dan berharap jangan kembali terulang

Editor: Eko Sutriyanto
banjarmasinpost.co.id/fathurahman
Keluarga almarhum Abdi dan Ibnu saat menerima kedatangan Menteri LHK Siti Nurbaya di rumahnya 

Laporan Wartawan Banjarmasin Post Faturahman

TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Suasana duka cita mendalam tampak di rumah Abdi dan Ibnu yang tewas dalam kecelakaan maut tabrakan speedboat Dinas Kehutanan dan Longboat milik TNI di Sungai Sebangau, Kalteng.

Abdi dan Ibnu adalah saudara ipar yang sama-sama bekerja sebagai pegawai Taman Nasional Sebangau (TNS).

Abdi adalah Kepala Resort Taman Nasional Sebangau atau TNS, sedangkan, Ibnu adalah pegawai TNS yang menangani masalah logistik di Balai TNS.

Keduanya meninggal dunia dalam kecelakaan tabrakan antara Speedboat dan Longboat di Sei Sebangau Kelurahan Kereng Bengkirai Kecamatan Sebangau Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah yang terjadi Senin (9/3/2020) siang.

Baca: Fakta-Fakta 90 Warga Mesuji Lampung Alami Keracunan Makanan

Baca: 7 Dampak Buruk Kebiasaan Orang Tua Terlalu Banyak Ambil Foto Anak, Narsis hingga Pencurian Identitas

Baca: 45 Tahun Berpisah, Wanita Ini Kembali Bertemu Cinta Pertamanya dan Menikah, Begini Kata Kerabat

Baca: 45 Tahun Berpisah, Wanita Ini Kembali Bertemu Cinta Pertamanya dan Menikah, Begini Kata Kerabat

Pantauan, Selasa (10/3/2020) suasana rumah di Jalan RTA Milono Kereng Bengkirai tampak sekali diselimuti duka mendalam, jenazah rencananya akan dikuburkan usai salat Djuhur.

Buno Hadi, Kakak dari Abdi dan Ibnu, mengungkapkan, pihak keluarga ikhlas menerima kejadian yang menimpa kedua adiknya dan berharap jangan kembali terulang

"Kami berharap jangan adalagi kejadian seperti ini," ujarnya.

Ditanya tentang Ibnu, dia mengatakan, Ibnu belum memiliki keluarga, sedangkan Abdi memiliki Istri yang sedang mengandung delapan bulan dan ada anak satu masih kecil.

"Kami berdoa semoga Allah menerima amal ibadah keduanya dan berharap jangan terjadi lagi kejadian ini," ujarnya.

Lebih jauh dia mengatakan, kebiasaan baik Ibnu baik dimata keluarga dan tetangga, bahkan setiap gajian dia selalu mengumpulkan ponakannya untuk membagikan rezeki hasil jerih payahnya dalam bekerja.

"Adik saya orang baik, kami sayang sekali dengan dia, karena perhatian dengan keluarga, orangnya ga tegaan," ujarnya.

Sebelumnya terjadi kecelakaan speedboat yang mengangkut Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) dan Taman Nasional Sebangai di Sungai Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah pada Senin (9/3/2020) pukul 12.30 WIB.

Baca: Hasil Akhir PSM Makassar vs Kaya FC, Bermain 10 Pemain, Juku Eja Gagal ke Puncak Klasemen

Baca: Berisiko Tularkan Penyakit, RSPI Pertimbangkan Larangan Penggunaan Gawai untuk Pasien Isolasi

Baca: Kronologi Lengkap Tabrakan Speedboat dengan Kapal Long Boat yang Tewaskan Dandim Kuala Kapuas

Baca: BREAKING NEWS: Puluhan Warga Mesuji Lampung Keracunan Usai Mengonsumsi Nasi Hajatan

Kecelakaan terjadi saat Paspampres yang merupakan tim pendahulu tengah mempersiapkan kunjungan Raja Belanda di Palangkaraya.

Rencananya, Raja Belanda, Willem Alexander dan Ratu Maxima, bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan berkunjung ke lokasi tersebut minggu ini.

Mengutip Kompas.com, korban tewas dari kecelakaan speedboat Paspampres di Sungai Sebangau mencapai tujuh orang.

Korban ketujuh, Mansyah yang merupakan anggota Manggala Agni, ditemukan pada Selasa (10/3/2020).

Petugas mengevakuasi korban tabrakan speedboat yang mengangkut Paspampres dan speedboat milik Taman Nasional Sebangau di Sungai Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (9/3/2020). Speedboat Paspampres tersebut rencananya akan memantau persiapan kunjungan Ratu Belanda Maxima. BANJARMASIN POST/FATUR RAHMAN
Petugas mengevakuasi korban tabrakan speedboat yang mengangkut Paspampres dan speedboat milik Taman Nasional Sebangau di Sungai Sebangau, Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Senin (9/3/2020). Speedboat Paspampres tersebut rencananya akan memantau persiapan kunjungan Ratu Belanda Maxima. BANJARMASIN POST/FATUR RAHMAN (Banjarmasin Post/Fatur Rahman)

"Kondisinya sudah meninggal dan dia sudah lebih putih daripada yang lain karena sudah terendam lebih lama," terang Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Hendra Rochmawan, Selasa.

Selain Mansyah, lima korban tewas lainnya terdiri dari seorang ASN, tiga pegawai Taman Nasional Sebangai, dan seorang istri polisi hutan taman nasional.

Tak hanya itu, Komandan Kodim 1011/Kuala Kapuas, Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono, juga tewas dalam kecelakaan tersebut.

Sementara dua penumpang lainnya dalam kondisi kritis.

Kecelakaan speedboat rombongan Paspampres, Senin siang, terjadi karena mengalami tabrakan dengan perahu Taman Nasional Sebangau.

Akibatnya, perahu terbalik setelah bertabrakan.

Baca: Ternak 32 Buaya di Belakang Rumah Bersekat Papan dan Seng, BKSDA Kaltim Lakukan Evakuasi

Baca: Kisah Mahfud MD, Tak Punya Uang untuk Kuliah, Tak Lulus Tes CPNS, Dapat Beasiswa hingga Jadi Menteri

Baca: Bea Cukai Bantu Galakkan Ekspor Langsung di Sulawesi Utara

Mengenai kecelakaan ini, telah dibenarkan oleh Komandan Paspampres, Mayor Jenderal TNI Maruli Simanjutak.

"Betul. Awalnya tim kami mau mengecek sebuah lokasi menggunakan perahu, lalu perahunya kecelakaan dengan perahu lain," ujar Maruli, Senin, dilansir Kompas.com.

Perahu milik taman nasional saat kejadian berisi delapan orang.

Sementara speedboat rombongan Paspampres mengangkut 18 penumpang.

Dalam perahu rombongan Paspampres, ada tujuh anggota Paspampres dan delapan anggota TNI.

Serta seorang warga Amerika Serikat dan pengawalnya.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Kecelakaan Speedboat Paspampres di Palangkaraya, Korban Tewas Ketujuh Telah Ditemukan dan  Korban Tabrakan Speedboat Sungai Sebangau Tinggalkan Isteri yang Mengandung Delapan Bulan

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved