Musibah Susur Sungai: Pembina Pramuka Anggap Enteng Peringatan Warga, Tidak Pakai Peralatan Ini
Jawaban tidak mengenakkan justru dilontarkan sang kakak pembina: Enggak apa-apa, kalau mati di tangan Tuhan.
TRIBUNNEWS.COM, SLEMAN- Warga ternyata telah mengingatkan pembina pramuka SMPN 1 Turi Sleman, Yogyakarta terkait kegiatan susur sungai yang mereka laksanakan.
Jawaban tidak mengenakkan justru dilontarkan sang kakak pembina: Enggak apa-apa, kalau mati di tangan Tuhan.
Keterangan tersebut disampaikan penyintas, Tita Farza Pradita. Simak selengkapnya:
1. Peringatan warga diabaikan pembina
Seorang korban selamat dalam tragedi susur sungai SMPN 1 Turi Sleman, Jumat (21/2/2020) lalu, Tita Farza Pradita, bercerita tentang peringatan warga setempat terkait kegiatan mereka.
Tita, demikian sapaan gadis itu, mengaku mendengar warga memperingatkan pembina Pramuka sebelum susur Sungai Sempor berlangsung.
"Sama warga sudah diingetin. Saya mendengar ada warga yang memperingatkan," kata Tita, seperti dilansir Kompas TV.
Baca: Kesaksian Edison: Asap Tebal Terlihat di Ruangan Ketua MPR
Namun, lanjut Tita, peringatan tersebut disambut kata-kata tak enak dari pembinanya.
"Katanya, 'Enggak apa-apa, kalau mati di tangan Tuhan', kata kakak pembinanya," ujar Tita