Curhat Pilu Korban Pohon Tumbang di Yogyakarta, Istri Hamil 8 Bulan Keguguran: Saya Tidak Kuat Lagi
Melalui akun Twitter dan Instagram @bogalbogel, Endi terlihat menggendong jenazah Kenzo sambil mencoba tersenyum.
TRIBUNNEWS.COM - Salah satu korban pohon tumbang di Jalan Jogja-Wates km4, Endi Yogananta dan Istri membagikan kisah pilunya di media sosial.
Pria berusia 25 tahun tersebut tak menyangka kecelakaan terjadi saat sang istri tengah hamil delapan bulan.
Dikutip dari TribunJogja.com, pohon tumbang yang terjadi pada Kamis (6/2/2020) di perempatan Pelemgurih tersebut terjadi sangat cepat.
Tidak ada tanda hujan atau angin, tiba-tiba pohon besar tersebut menimpa dirinya dan sang istri yang tengah berkendara.
Tak sampai 2 detik pohon tersebut menimpa para pengendara termasuk Endi dan sang istri.
"Tidak ada suara apa-apa, tiba-tiba akar terangkat dan jatuh pas benar-benar baru saja lampu menyala merah. Pohon roboh, saya masih sadar gak peduli dengan luka-luka, saya angkat istri saya yang sedang hamil," ucapnya.
Atas kejadian tersebut, istri Endi mengalami pendarahan dan harus kehilangan calon buah hati mereka.
"Saya menikah baru satu tahun, anak saya beri nama Pradipta Kenzo Yosfia. Persiapan untuk lahiran sudah 95 persen," katanya.
Selain bercerita dengan TribunJogja.com, Endi membagikan kisah kehilangan calon anak pertamanya di media sosial.
Melalui akun Twitter dan Instagram @bogalbogel, Endi terlihat menggendong jenazah Kenzo sambil mencoba tersenyum.
Endi melihat wajah putranya dengan mata sembab karena tangisan.
Baca: Viral Curhat Suami Heran Uangnya Tak Pernah Habis Setelah Semua Gaji 100 Persen Diserahkan ke Istri
Baca: Bang Yos Sedih Lihat Kondisi Monas Sekarang, Pohonnya Ditebang, Rusanya Nggak Tahu Kemana
"Pertama kali gendong dan terakhir gendong.
Pradipta Kenzo Yoshvia (emoji love)," tulis akun @bogalbogel.
Selain cuitannya, Endi juga membagikan kondisi terkini sang istri.
Endi menuliskan jika sang istri adalah seorang istri dan ibu yang sangat kuat.
Karena istri Endi berhasil menahan kesakitan tulang panggul yang retak dan harus kehilangan janin yang sudah tinggal menunggu hari lahirnya.
"Istri saya adalah istri dan ibu yang hebat dan kuat, ak yakin dia kuat banget walaupun tulang pangkulnya mengalami keretakan.
Kenzo besok jemput mamimu yaa disurga.
Papi janji after ini bakal jagain mamimu extra banget," tulis akun @bogalbogel di media Instagram.
Kemudian Endi juga membagikan momen pemakaman sang anak, Kenzo.
Pada momen duka tersebut, Endi meminta maaf kepada calon anaknya.
"Kenzo nama panggilan yang mamimu kasih, papi, mami, mba april, mamah, mba nurul udah siapin semuanya, dari pakaian, celana, box bayi, stroller lemari kamu, sudah siap semua.
Maafin papi karena masih mbolehin mamimu ngurus brand kopi papimu ini, mamimu ga mau lepas dan belum percaya sama orang lain dek, tp kamu tetep paham dan kuat.
Mamimu selalu panik saat km ga gerak saat mami kelelahan, cuma mami tau kamu doyan banget es teh sama apa apa yg manis, saat mamimu minum atau makan km langsung aktif bgt."
Melalui cuitannya, Endi kembali meminta maaf pada sang anak.
"Maafin papi ya kenzo ipi, papi sayang kalian," cuit akun @bogalbogel.

Terkahir, Endi menuliskan jika istrinya, Silvia masih berjuang untuk recovery setelah cesar.
"Papi, mami, kenzo.
Sampai hari ini mami lagi berjuang buat recovery after cesar kamu kenzo, sama luka pas mami nglindungin kamu agar ga kena pohonnya. Eh malah mami tulang pinggulnya patah," tulis akun @bogalbogel pada Minggu (9/2/2020).
Baca: Viral Istri Pertama Antar Suami Nikah Lagi, Abah Cijeungjing Ternyata Nyaris Mundur karena Tak Tega
Baca: Ini Tanggapan Bank Soal Viral Saldo Rekening BNI King of The King Bisa Capai 720 Triliun, Hoax!
Tidak hanya soal recovery pasca cesar, Silvia disebutkan masih alami trauma dan selalu mengingat kejadian pohon jatuh.
"Malam ini papi kangen lagi sama kamu, mami hampir tiap malem nangis dan bangun kaget karena selalu mimpi pohon jatuh lalu keinget kamu.
Tapi gpp itu tandanya mami sayang bgt sama kamu," lanjut caption akun @bogalbogel.
Meski duka masih selimuti Endi dan istri, dia masih selalu bersyukur karena diberi keselamatan atas kejadian ini.
Namun, Endi mengaku tidak akan bisa kuat jika mengingat kisah ini.
"Alhamdulillah banget, saya bersyukur banget, saya dan istri masih diberi hidup untuk yang ke 2 kalinya,
kejadian itu sangat cepat,
saya dan istri melihat akar naik dan langsung menjatuhkan kami.
Saya dan istri ditimpa pohon sebesar itu.
Kalau cerita dan ingat saya ndak kuat lagi," cuit akun @bogalbogel.
Selain fokus untuk kesembuhan istrinya, Endi saat ini masih sibuk mengumpulkan donasi dan juga mencari tanggung jawab dari pihak terkait.
6 Orang jadi Korban Pohon Tumbang di Wates, Yogyakarta
Pohon sonokeling milik Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sleman tumbang pada Rabu (5/2/2020) 23.00 WIB berlokasi di jalan Yogya-Wates KM 4 Dusun Pelem Gurih RT 05/RW 11 Desa Banyuraden Kecamatan Gamping, Kabuaten Sleman.
Dikutip TribunJogja.com, Peristiwa ini mengakibatkan enam orang menjadi korban.
Humas Polsek Gamping, Aiptu Hariyanta menuturkan pohon tumbang diduga lantaran akar pohon tidak dapat berkembang secara maksimal karena di sekelilingnya berupa beton bangunan.
"Tidak ada angin dan tidak hujan pada waktu itu. Pohon tumbang melintang di tengah ruas jalan, arus lalu lintas harus ditutup sementara," katanya, Rabu (6/2/2020).
Ia menjelaskan kronologis kejadian yaitu, terdapat saksi yang mendengar suara benda jatuh dengan keras.
Ternyata benda yang terjatuh tersebut adalah pohon sonokeling yang berada di selatan tumbang ke arah utara.
Setelah itu, anggota kepolisian yang berada di Pos Lalu Lintas Pelemgurih, relawan Tim Reaksi Cepat (TRC), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) bersama warga membantu evakuasi pohon dan membawa korban ke rumah sakit terdekat.
"Pohon tersebut memiliki diameter kurang lebih 60 sm tinggi kurang lebih 10 meter, cuaca saat itu cerah tidak hujan dan tidak ada angin. Pohon tumbang diduga akibat perakaran dangkal atau rapuh," ucapnya.
Lokasi pohon tumbang tepat berada di sekitar traffic light simpang empat Pelemgurih.
Korban sebagian besar adalah pengendara yang berhenti di traffic light.
Untuk korban, lanjut Hariyanta, atas nama Huda Ardistya asal Godean, Rafika Lasando warga Ringinharjo Bantul, Erwin Kurniawan warga Ambarketawang, Reni warga Ambarketawang, Noval Azka Fabregas warga Ambarketawang, Endi Yogananto warga Gampingan, dan Isroni Silvia warga Gampingan Pakuncen.
(Tribunnews.com/ Siti Nurjannah Wulandari/ TribunJogja.com)