Minggu, 5 Oktober 2025

Sekda Bantul Sebut Meninggalnya Warga Bambanglipuro Akibat Hipertensi Bukan Rabies

Meninggalnya Yusnita pun sempat memunculkan rumor soal penyebab kematiannya karena penyakit rabies

Editor: Eko Sutriyanto
Net
Ilustrasi anjing 

Laporan Wartawan Tribun Jogja Ahmad Syarifudin

TRIBUNNEWS.COM, BANTUL - Yusnita Jamiasih, warga Bambanglipuro, Bantul meninggal dunia setelah digigit anjing di wilayah Sumbermulyo pada Jumat (24/1/2020) lalu.

Korban sebelumnya mendapatkan perawatan medis di RS Santa Elisabeth Ganjuran dan akhirnya meninggal dunia di kediamannya pada Sabtu (25/1/2020) lalu.

Anjing juga menggigit warga asal Surabaya bernama Agnes Kristanti di lokasi yang sama.

Agnes pun juga harus mendapatkan perawatan medis di rumah sakit yang sama.

Meninggalnya  Yusnita pun sempat memunculkan rumor soal penyebab kematiannya karena penyakit rabies.

Rumor tersebut pun langsung dibantah oleh Pemerintah Kabupaten Bantul.

Baca: Kisah Anjing Atchiko Korban Penggusuran Tamansari Bandung, Mirip dengan Hidup Pemiliknya

Baca: FAKTA Pelajar Tewas jadi Korban Keisengan Orang Tak Dikenal, Kronologi hingga Pelaku Baru Lulus SMK

Pemkab Bantul menggelar jumpa pers terkait dengan rumor penyakit rabies tersebut, Senin (27/1/2020) siang.

Sekda Bantul, Helmi Jamharis menyebut Yusnita meninggal dunia karena hipertensi bukan karena penyakit rabies.

"Meninggalnya bukan karena rabies, tetapi hipertensi," kata Sekretaris Daerah Bantul, Helmi Jamharis, saat jumpa pers menanggapi insiden dua orang yang digigit anjing di Bantul, Senin (27/1/2020).

Kronologi 

Helmi menceritakan, anjing yang menggigit dua korban itu merupakan peliharaan milik Sukijo, warga Kaligondang, Desa Sumbermulyo.

Anjing tersebut menggigit kedua korban, Jumat (24/1/2020) yang lalu.

Saat kejadian, anjing itu berkeliaran kemudian menggigit dua orang tersebut.

Dua korban saat itu, menurutnya langsung dilarikan ke rumah sakit Santa Elisabeth Ganjuran sekitar pukul 19.00 WIB.

Setelah menjalani perawatan medis, korban at

Baca: Kisah Anjing Atchiko Korban Penggusuran Tamansari Bandung, Mirip dengan Hidup Pemiliknya

as nama Agnes dinyatakan sehat DAN diperbolehkan pulang.

Sementara korban atas nama Yusnita dilakukan pemeriksaan intensif.

Sempat diminta opname karena terdeteksi hipertensi namun korban akhirnya memilih pulang.

Tak disangka, keesokan harinya pukul 06.00 WIB, korban yang merupakan pedagang itu meninggal dunia.

Dugaannya, karena krisis Hipertensi.

Baca: Kasus Rabies di Klungkung Bali, Warga Diminta Ubah Cara Pemeliharaan Anjing

Baca: BREAKING NEWS: 5 Warga Kupang Suspect Rabies, Kini Dirawat Intensif di RSUD Klungkung

 

"Tidak ada tanda-tanda rabies," kata Helmi, menjawab rumor yang beredar di grup aplikasi digital, korban meninggal karena rabies.

Atas kejadian itu, antara keluarga Yusnita dengan keluarga Sukijo, menurut Helmi sudah bertemu dan berembug.

Mereka sudah saling menerima karena menganggap kematian korban merupakan takdir Tuhan.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Kesehatan, Agus Budi Rahardjo menyampaikan, setelah digigit anjing korban sebenarnya sempat dirawat di Rumah Sakit.

Saat pemeriksaan itu, tidak ditemukan adanya dugaan rabies akan tetapi justru ditemukan adanya krisis Hipertensi. Tensi korban, kata dia, sangat tinggi berada diangka 210/130.

Pihaknya menduga, korban meninggal dunia karena krisis Hipertensi tersebut. "Kemungkinan korban ini sudah memiliki riwayat hipertensi dan tidak terkontrol," terangnya.

Apalagi, menurut dia, pasien yang terkena rabies biasanya mengalami masa inkubasi selama 7 - 14 hari, sebelum nantinya virus tersebut dapat menyerang susunan saraf pusat.

Sehingga tidak mungkin, korban yang baru saja tergigit, kemudian keesokan harinya langsung meninggal dunia.

"Terlalu cepat jika disimpulkan, korban meninggal karena digigit anjing," ucap Agus.

Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Kronologi 2 Warga di Bantul Digigit Anjing, Seorang Di Antaranya Meninggal Karena Hipertensi

Sumber: Tribun Jogja
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved