Pembunuh Mertua Sekkab Lamongan Dikabarkan Tertangkap di Tuban, Ini Kata Polisi
Pembunuh Hj Rowaini, mertua Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi dikabarkan telah ditangkap.
TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN -- Pembunuh Hj Rowaini, mertua Sekkab Lamongan Yuhronur Efendi dikabarkan telah ditangkap.
Kabar yang diterima wartawan surya.co.id, pembunuh mertua Sekkab Lamongan ditangkap di Tuban, Minggu (5/1/2020) malam.
Pembunuh mertua Sekkab Lamongan ini diduga baru ngekost di rumah korban tiga hari sebelum kejadian tragis itu berlangsung.
Sementara ada versi lain yang menyebutkan kalau pembunuh mertua Sekkab Lamongan ditangkap di wilayah Probolinggo.
Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung saat ditanya Surya. co. id, Senin (6/1/2020) mengisyaratkan bahwa jejak pelaku sudah diketahui.
Meski begitu Feby enggn mengiyakan kabar kalau pelaku sudah ditangkap.
"Intinya sudah ada titik terang, mohon doanya," katanya.
Sejauh ini, menurut Feby, pihaknya masih belum menetapkan pelaku atau tersangka siapa pembunuh Rowaini.
"Kita belum menetapkan pelaku atau tersangka, intinya sudah ada titik terang," ungkapnya.
Baca: Kesedihan Sekda Lamongan Yuhronur Efendi Saat Ibu Mertuanya Meninggal Diduga Dibunuh
Baca: Ibu Mertua Sekkab Lamongan Diduga Dibunuh Waktu Salat Magrib, Korban Masih Membawa Mukena
Baca: Diantar Tukang Ojek Online, Bakal Cabup Lamongan Daftarkan Diri ke PPP
Kembali Feby menepis informasi yang didapat wartawan, kalau pembunuh Hj Rowaini sudah tertangkap.
"Mohon doanya semoga dalam waktu dekat terungkap," katanya.
Menurutnya, penyidik saat ini masih melakukan pendalaman. Dan belum menentukan siapa tersangkanya.
Feby yang dua hari lagi hendak memangku jabatan sebagai Kapolres Mojokerto meminta wartawan bersabar dan meyakinkan rilis selanjutnya akan dilakukan kapolres yang baru.
"Nanti, nanti biar pak kapolres yang baru yang rilis. Saya kan mau ke Mojokerto, " katanya.
Sekedar diketahui, mertua Yuhronur Efendi, Hj Rowaini ditemukan meninggal bersimbah darah di tempat salat dalam rumahnya, Jumat (3/1/2020) malam.
Kematian korban diduga karena dibunuh, merujuk luka parah di leher hingga tembus dada dan luka di tangan.
Ini hari ketiga setelah kejadian meninggalnya Rowaini, ibu kandung Anis Kartikawati, istri Sekkab Lamongan.
Reaksi Keluarga
Sebelumnya, Keluarga Sekkab Lamongan mengaku tidak memiliki firasat apa-apa, sebelum ibu mertua Yuhronur Efendi meninggal dengan tragis.
Yuhronur Efendy ditemui Surya.co.id, Sabtu (4/1/2020) mengisahkan, pada Jumat (3/1/2020) sekitar pukul 13.30 WIB masih bertemu dengan korban di kediamannya.
Bahkan korban masih bercerita bahwa Sabtu hari panen pepaya dan rencana Minggu (5/1/2020) besok sang ibunda akan mengirimkan pepaya itu ke panti asuhannya bu Nunung.
"Biasanya rutin dibarengi beras yang memang setiap bulan diberikan," ungkap Yuhronur.
Mertuanya memang orang yang suka berbagi dan ulet dalam memperjuangkan keluarga, termasuk dengan usaha beberapa kontrakannya.
Selama masa hidupnua juga paling rajin membangunkan anak-anaknya untuk salat tahajud dan salat subuh.
"Bahkan saat meninggal, beliau juga dalam keadaan mengaji setelah salat dan masih pakai mukena," kata menantu pertama almarhum ini.
Karena itu menjadi kebiasaannya ketika di rumah Sumberwudi maupun saat mengidap di rumah anak-anaknya.
"Itu yang paling saya ingat, beliau selalu mengingatkan untuk salat," ungkapnya.
Selama ini, kata Yuhronur, mertuanya tidak pernah mengeluh.
"Kalau punya masalah atau hal-hal yang tidak menyenangkan itu jarang diceritakan kepada anak-anaknya," bebernya.
Bahkan sebaliknya, senang sekali menceritakan kepada anaknya, cucunya, tetangganya hal-hal yang menyenangkan.
"Beliau juga aktif dalam kegiatan bersama ibu-ibu manula," katanya.
Korban selama ini hidup sendirian di rumah, kadang kalau menginap di rumah anaknya tidak bisa terlalu lama, karena dia lebih senang di rumahnya.
"Mungkin beliau tidak ingin mengganggu anak-anaknya atau mungkin sudah terbiasa mandiri," katanya.
Memang tinggal sendiri, tapi kadang-kadang anaknya bergantian datang, karena memang anak-anaknya jauh, yang paling dekat anak terakhir yang laki-laki, itu yang hampir setiap hari Sabtu pulang.
Siapa yang pertama kali tahu korban meninggal ?
Di rumah korban ada penjaga yang setiap hari datang di rumah, tapi dia tidak tinggal di situ karena rumahnya hampir berdekatan.
"Namanya pak Kan (Salekan, red), dia yang biasanya mengontrol lampu, ngontrol kunci dan lain-lain," katanya.
Waktu itu Salekan mengontrol seperti biasanya, karena lampu juga belum dinyalakan.
Kemudian saat masuk rumah menemukan sudah bersimbah darah.
Ia berharap, kejadian yang dialami ibu mertuanya yang meninggal mengenaskan dan memprihatinkan dalam kondisi masih memakai mukena, segera ditemukan pelakunya.
"Ini kan perbuatan yang di luar nalar kemanusiaan kita. Saya harap ini segera ditemukan pelakunya dan dihukum seadil-adilnya sesuai dengan perbuatan yang dilakukannya," harapnya.
Ditanya barang yang hilang, Yuhronur mengungkapkan, belum sempat mengecek, karena setelah kejadian tadi malam langsung bawa ke RS Muhammadiyah.
"Belum tahu apa yang hilang," katanya.
Tapi yang jelas, waktu dimandikan tadi gelangnya masih ada, mungkin goresan di tangan itu karena pelakunya ingin mengambil secara paksa, sehingga terjadi goresan.
"Tapi kata istri saya, ibu biasanya pakai kalung dan anting, tapi itu (kalung dan anting, red) tidak ada,"pungkasnya. (Musahadah)
Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pembunuh Mertua Sekkab Lamongan Dikabarkan Ditangkap di Tuban, Bakal Dirilis Kapolres Baru,