Senin, 6 Oktober 2025

Kronologi Bocah SD Dipenggal Pria Kelainan Seksual di Katingan Kalimantan Tengah

Saat korban mengisap rokok, muncul hasrat pelaku untuk menyodomi korban, sehingga akhirnya pelaku mencekik korban dari belakang.

Editor: Adi Suhendi
istimewa
Korban bocah berumur 12 tahun warga Desa Tumbang Mahup , Kecamatan Katingan Hulu, Katingan Kalteng, saat jasadnya 

TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA – Kasus penemuan mayat bocah tanpa kepala di semak lokasi Tambang Emas Tanpa Izin (PETI), Desa Tumbang Mahup, Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, terungkap.

Pelaku pembunuhan sadis terhadap bocah SD berinisial H (12) tersebut bernama Ahmad (32).

Pelaku membuang dua bagian tubuh korban yakni badan dan kepala, di tempat terpisah untuk menghilangkan jejak.

Polisi meringkus Ahmad (37), Selasa (10/12/2019).

Baca: Terduga Pelaku Menurut Polisi di Balik Penemuan Mayat Bocah SD Tanpa Kepala dan Organ Intim Rusak

Hingga kini, pihak Kepolisian Polres Katingan masih terus melakukan pemeriksaan terkait motif lain selain sodomi serta adanya dugaan korban lain.

Kapolres Katingan AKBP Andri Siswan Ansyah mengatakan, menurut keterangan dari pelaku, kejadian berawal saat pelaku dan korban bertemu.

Saat itu, korban meminta rokok kepada pelaku.

Setelah itu, pelaku sempat pergi sambil mengatakan kepada korban untuk menunggunya di belakang, di bawah pohon asam karena pelaku pergi sebentar untuk mencari buah pinang.

Baca: Remaja di Cirebon Ancam Bunuh Korban Sodominya Jika Melapor

Saat mereka bertemu, korban kembali meminta rokok kepada pelaku.

Saat korban mengisap rokok, muncul hasrat pelaku untuk menyodomi korban, sehingga akhirnya pelaku mencekik korban dari belakang hingga korban tidak berdaya.

“Saat korban tidak berdaya pelaku melancarkan semua aksi seksualnya, setelah puas dengan aksi bejatnya, pelaku kembali ke rumahnya untuk mengambil sebilah parang. Ia langsung membacok kepala bagian belakang korban,” kata Andri kepada Kompas.com sesaat setelah rilis penangkapan pelaku pembunuhan, di Mapolda Kalimantan Tengah.

Pelaku lantas membuang kedua bagian tubuh korban pada dua tempat yang terpisah.

Bagian tubuh korban dibuang di kolam bekas galian tambang ilegal.

Sementara, bagian kepala dikubur di samping sarang walet milik warga yang tidak jauh dari lokasi pembunuhan.

Polisi akhirnya bisa menemukan tempat penguburan kepala korban setelah ditunjukkan pelaku.

Baca: Aksi Lempar Botol di Laga Kalteng Putra vs Persib, Gubernur Kalteng Klaim Cegah Amuk Suporter

Setelah terungkapnya kasus sodomi diserta dengan pembunuhan sadis tersebut justru membuka informasi baru bagi kepolisian.

Ada anak dari warga yang juga mengaku pernah diperlakukan hal yang sama oleh pelaku.

“Ada anak yang mengaku pernah digitukan sama pelaku, namun pelaku hingga kini tidak mengakui," kata Andri.

Hingga kini, jajaran Satreskrim Polres Katingan masih terus melakukan pemeriksaan lanjutan terkait kasus ini, termasuk dengan adanya dugaan korban lain.

Korban tiga hari menghilang

Kepolisian berhasil mengungkap kasus penemuan mayat bocah tanpa kepala di semak lokasi Tambang Emas Tanpa Izin (PETI), Desa Tumbang Mahup, Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah.

Diketahui, awalnya bocah SD berusia 12 tahun tersebut dilaporkan hilang sejak Selasa (3/12/2019) dan ditemukan dalam keadaan tewas tanpa kepala, Jumat (6/12/2019).

Keluarga korban sebelumnya melapor kepada polisi bila bocah berinisial H (12), warga Desa Tumbang Mahup, Kecamatan Katingan Hulu, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah, telah hilang, Selasa (3/12/2019).

Baca: Misteri Senapan Angin yang Digunakan Membunuh Pasutri di Tulungagung

Selang tiga hari kemudian, Jumat (6/12/2019) pukul 16.00 wib, warga menemukan sesosok mayat tanpa kepala yang diduga bocah yang dicari tersebut.

Sebanyak sepuluh orang warga menemukan korban di lokasi penambangan emas tanpa izin (PETI) milik Didel.

Kemudian warga melakukan pencarian terhadap korban di sekitar Desa Tumbang Mahup.

Hendri, seorang warga mencium bau tidak sedap dan memanggil warga lainnya yang juga ikut melakukan pencarian.

Baca: Simpan Dendam, Mandor Tega Habisi Buruh Bangunan dengan Cara Keji: Pelaku Menyesal & Ngaku Berdosa

"Warga menemukan asal usul bau tersebut dari dalam lubang bekas PETI," ujar Kapolres Katingan, AKBP Andri Siswan Ansyah, melalui Laporan Polisi yang diterima Polda Kalteng.

Kemudian seorang warga memanggil paman korban bernama Mirit yang langsung memeriksa asal bau tersebut.

Setelah diperiksa, Mirit melihat tubuh manusia yang diduga keponakannya.

Kemudian Mirit menyampaikan temuan tersebut kepada ibu korban.

Sementara seorang warga lainnya melaporkan penemuan mayat tersebut ke Kades Tumbang Mahup.

Jenazah korban kemudian diperiksa Dokter Forensik di RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya.

Senin (9/12/2019), dipastikan bila jenazah tersebut benar bocah berinisial H yang hilang tiga hari sebelumnya.

Diduga korban sodomi

Dalam jumpa pers, Senin (9/12/2019), Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan didampingi Dokter Forensik RSUD Doris Sylvanus Palangkaraya, Ricka, membenarkan bila jasad bocah berusia 12 tahun tersebut merupakan korban pembunuhan.

"Jasad merupakan korban pembunuhan dan kami sudah melakukan pemeriksaan visum atas tubuhnya," ujar Ricka didampingi Kabid Humas Polda Kalteng.

Baca: Simpan Dendam, Mandor Tega Habisi Buruh Bangunan dengan Cara Keji: Pelaku Menyesal & Ngaku Berdosa

Menurut Ricka, pihaknya memeriksa bagian anus korban yang sudah dalam keadaan rusak diduga merupakan korban sodomi.

"Memang kami menduga korban sebelum dibunuh sempat disodomi, karena lubang anusnya ada kerusakan," ujarnya.

Dugaan tersebut dibenarkan Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan.

"Ya, sementara ini kami menduga korban dilakukan sodomi. Kami masih melakukan pendalaman kasus ini," ujarnya.

Pelaku dikenal punya kelainan seksual

Berdasarkan alat bukti yang dikumpulkan, kepolisian bergerak cepat dan menangkap pelaku pembunuhan korban bocah tersebut.

Berdasarkan penyelidikan, pelaku pembunuhan mengarah kepada pria berinisial A (35).

Kepala Bidang Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Hendra Rochmawan, mengatakan pelaku merupakan warga desa setempat.

Pelaku selama ini dikenal warga memiliki kelainan seksual.

Baca: Mabuk Berat dan Lapar, Seorang Pria di Filipina Memenggal Kepala Orang Lalu Memakan Otaknya

Pelaku diamankan di rumahnya, kemudian dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terkait dugaan pembunuhan terhadap korban.

"Pelakunya sudah berkeluarga , Inisial A (35) bekerja swasta," ujar Kabid Humas Polda Kalteng.

Polisi kumpulkan barang bukti

Kepolisian hingga saat ini masih mengumpulkan barang bukti berupa senjata tajam yang dipakai pelaku saat melakukan pembunuhan.

Polisi juga masih mendalami kasus tersebut dengan memintai keterangan dari enam orang saksi masyarakat yang menemukan jasad korban yang tewas dalam kondisi mengenaskan.

Baca: Sebelum Ditemukan Tewas Digorok, Wanita A Harahap Sempat Dugem Bersama Teman-temannya

Kabid Humas Polda Kalteng, Kombes Pol Hendra Rochmawan, Senin (9/12/2019) mengatakan, saat ini pelaku masih dalam perjalanan dari lokasi ke Polda Kalteng, setelah sebelumnya sempat diamankan di Polsek setempat.

"Jarak tempuh cukup jauh, karena dari TKP ke Kasongan Ibu Kota Katingan saja mencapai delapan jam, belum lagi dari Kasongan ke Palangkaraya. Penahanannya akan dilakukan di Polda Kalteng," ujarnya.

Penulis : Kontributor Palangkaraya, Kurnia Tarigan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ini Alasan Ahmad Penggal Kepala Siswa SD dan Buang Jenazahnya di Tempat Terpisah " 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved