Keluarga Pasutri Korban Pembunuhan Emosi Saat Rekonstruksi, 'Lepas Saja Kopyahmu'
Personil Satreskrim Polres Tulungagung melakukan rekonstruksi pembunuhan pasangan suami istri, Adi Wibowo
TRIBUNNEWS.COM,TULUNGAGUNG - Personil Satreskrim Polres Tulungagung melakukan rekonstruksi pembunuhan pasangan suami istri, Adi Wibowo(56) alias Didik dan Suprihatin (50), di Dusun Nginas, Desa/Kecamatan Campurdarat, Senin (9/12/2019).
Rekonstruksi menghadirkan dua tersangka, Deni Yonatan Fernando Irawan (25) dan Muhammad Rizal Saputra (22), serta jaksa dari Kejari Tulungagung.
Baca: Diduga Dibunuh, TKI Asal Trenggalek Meninggal di Malaysia, Ada Bekas Sayatan di Lehernya
Baca: Sabtu Malam Petugas Razia Tiga Siswi dan Seorang Siswa di Ruang Karaoke
Baca: Detik-detik Bus Rombongan Guru TK Kecelakaan Hingga Menewaskan 4 Kepsek dan Seorang Pengendara Motor
Petugas gabungan Polsek Campurdarat dan Polres Tulungagung melakukan penjagaan ekstra, sebab keluarga korban terlihat emosional.
“Lepas saja kopyahmu, tidak pantas kamu memakainya,” ujar seorang perempuan, kepada tersangka Rizal Saputra (22), di akhir rekonstruksi.
Sejumlah laki-laki yang mengenakan penutup wajah sempat mendekat di belakang garis polisi.
Melihat gelagat yang tidak baik, polisi mengusir mereka, namun ternyata mereka hanya pindah ke sisi lain.
Saat Nando dan Rizal keluar dari rumah korban, tiba-tiba keluarga merangsek ingin memukul tersangka.
Dengan sigap polisi menghalangi mereka, dan cepat-cepat membawa Nando dan Rizal ke dalam mobil Satreskrim, kemudian dilarikan ke Mapolres Tulungagung.
Tidak berhasil menyerang dua tersangka, keluarga menangis kesal, terutama dua anak korban, Hengki Dinata (35) dan Dedi Mawar Pranata (29).
Mereka kemudian menangis menahan emosi, sementara yang lain berusaha menenangkan
Kapolres Tulungagung, AKBP Eva Guna Pandia yang hadir juga berusaha menenangkan mereka.
“Yang sabar ya. Yang penting pelaku sudah ditangkap, kita ikuti saja proses hukumnya,” ucap Kapolres.
Dalan rekonstruksi ini, para tersangka memeragakan total 68 adegan.
Pasangan Didik dan Suprihatin dibunuh pada 5 November 2018, dan baru ditemukan 8 November 2018 sudah dalam keadaan membusuk.
Dari hasil olah TKP dan hasil autopsi, keduanya dipastikan dibunuh.
Kasus ini bermula saat Nando minta tolong mengurus pajak sepeda motornya.
Namun setahun berselang, belum ada kepastian, padahal uang sudah terlanjur dibayarkan.
Saat ditagih, Suprihatin malah mencaci maki.
Karena sakit hati, Nando dibantu Rizal menghabisi pasangan suami istri ini.