Viral Sosial Media
Viral Rombongan Ojol Jemput Paksa Jenazah Seorang Bayi dari Rumah Sakit
Sekawanan rombongan pengemudi ojek online di Padang Sumatera Barat membawa paksa jenazah seorang bayi dari rumah sakit.
TRIBUNNEWS.COM - Viral di media sosial sekawanan rombongan pengemudi ojek online membawa jenazah seorang bayi dari rumah sakit.
Kejadian tersebut terjadi di Padang, Sumatera Barat.
Dilansir melalui tayangan Kompas TV, terlihat rombongan pengemudi ojek online secara berbondong-bondong mendatangi Rumah Sakit M Djamil Padang, Sumatera Barat untuk mengambil jenazah bayi secara paksa.
Dijelaskan aksi yang dilakukan oleh rombongan ojek online yang membawa jenazah bayi tersebut merupakan bentuk sebuah aksi solidaritas dari pengemudi ojek online yang berada di Padang.
Para rombongan ojek online datang ke Rumah Sakit M Djamil Padang dan membawa jenazah karena mereka menganggap rumah sakit telah sengaja menahan jenazah bayi tersebut
Mereka berpendapat jenazah bayi tersebut sengaja ditahan pihak rumah sakit karena orangtua si bayi tidak sanggup melunasi pembayaran administrasinya.
Kejadian dan aksi sekawanan rombongan pengemudi ojek online yang membawa secara paksa jenazah ini pun kemudian viral.
Menanggapi hal tersebut, Rumah Sakit M Djamil Padang kemudian angkat suara.
Rumah sakit menyesalkan peristiwa sekawanan rombongan pengemudi ojek online yang membawa paksa jenazah seorang bayi tanpa sepengetahuan rumah sakit maupun orang tua si bayi.
Rumah Sakit juga menganggap aksi yang dilakukan tersebut dilakukan tanpa melakukan konfirmasi.
Terkait tudingan para kawanan pengemudi ojek online bahwa rumah sakit mempersulit pengurusan jenazah bayi tersebut, rumah sakit pun menampiknya.
Pihak rumah sakit menyatakan ada sejumlah prosedur yang harus dilakukan, dan jenazah pun baru bisa diperkenankan meninggalkan rumah sakit.
Dalam keterangannya, Rumah Sakit M Djamil membantah jika selalu mengedepankan uang dalam persoalan pasien.
"Penahanan jenazah bayi di rumah sakit M Djamil itu tidak benar. Sebenarnya pasien tersebut meninggal di M Djamil, kemudian ada proses-proses yang harus dijalani," kata Gustivianov, Humas Rumah Sakit M Djamil.
Gustianov menjelaskan jika dalam proses pengurusan jenazah bagi orang tua atau pihak yang mungkin mengalami permasalahan dana, rumah sakit tidak mengharuskan untuk membayarkan sejumlah uang.
Cukup dengan menjaminkan Kartu Tanda Penduduk (KTP), pasien dapat langsung mengurus administrasinya
"Untuk pasien-pasien yang meninggal bukan untuk pasien ini saja, pasien kalau tidak ada uang, tidak harus membayar, namun cukup menjaminkan ktp saja untuk syarat administrasi," ujar Gustivianov.
Ia menambahkan, proses administrasi di Rumah Sakit M Djamil itu mudah dan cepat.
Mungkin para rombongan pengemudi ojek online tesebut ada pemahaman yang salah sehingga mereka membawa paksa jenazah bayi tersebut tanpa sepengetahuan pihak rumah sakit maupun orang tua jenazah.
"Sebenarnya proses administrasi di M Djamil itu cepat, namun sepertinya ada pemahaman yang kurang tepat, sehingga mereka membawa sendiri tanpa sepengetahuan keluarga mayat tersebut," imbuhnya.
Sementara itu, orangtua jenazah bayi menyatakan tidak mengetahui jika terdapat rombongan pengemudi ojek online yang berusaha membawa paksa jenazah dari rumah sakit.
Menurut sepengetahuan orang tua jenazah, aksi yang dilakukan para pengemudi ojek online merupakan bentuk solidaritas.
"Kami tidak tau kalau jenazah dibawa oleh rombongan ojek online, soalnya saya sedang sudah mengurus administrasinya, " kata orangtua jenazah, Dewi Suryani
Sebelumnya perkumpulan para pengemudi ojek online tersebut telah mencoba membantu mencarikan biaya perawatan sebelum jenazah dirujuk menuju Rumah Sakit M Djamil.
(Tribunnews.com/Muhammad Nur Wahid Rizqy)