Minggu, 5 Oktober 2025

8 Penderita Demam Berdarah di Kabupaten Blitar Meninggal Dunia

Yang terbanyak penderitanya adalah di Kecamatan Wates dan Wonodadi, keduanya kecamatan pinggiran.

Editor: Eko Sutriyanto
Shutterstock
Waspada nyamuk demam berdarah menggigit Anda dan keluarga. 

Laporan Wartawan Surya Malang Imam Taufiq

TRIBUNNEWS.COM,  BLITAR - Jelang musim penghujan, jumlah penderita penyakit demam berdarah (DB) di  Kabupaten Blitar cenderung meningkat.

Memang dibandingkan tahun lalu, ada peningkatan signifikan.

Jika tahun lalu atau 2018, jumlah penderita DB selama setahun itu mencapai sekitar 554 orang.

Dari jumlah itu, yang meninggal dunia sekitar delapan orang, dengan usia rata-rata di bawah 25 tahun.

Di antaranya, korban meninggal dunia adalah warga Kecamatan Wates, Gandusari, Garum, Wonodadi, dan Sanankulon.

Mereka sampai meninggal dunia karena tak segera tertangani saat si penderita mengalami penyakit DB.

Dibandingkan tahun lalu, jumlah penderitanya cenderung meningkat.

Hingga bulan November 2019 ini, jumlah penderita DB sudah mencapai sekitar 734 orang.

Itu tersebar di delapan kecamatan, dari total 22 kecamatan. Yang terbanyak penderitanya adalah di Kecamatan Wates dan Wonodadi, keduanya kecamatan pinggiran.

"Mengapa musim kemarau panjang ini jumlah penderita DB kok meningkat? Itu karena faktor kebersihannya belum terjaga, terutama jarang menguras bak mandi. Mungkin saja, ya karena tak ada air, sehingga sayang membuang air di bak mandi," papar Krisna Yekti, Kabid Pencegahan Penanggulangan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, Minggu (3/10/2019).

Kalau jumlah penderita yang meninggal dunia, tambah dia, sama, yakni delapan orang.

Mereka juga usia produktif atau rata-rata usia 25 tahun, dengan kondisi saat meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit.

Yang jadi cacatan dia, ujarnya, para korban itu terlambat penanganan medis sehingga kondisinya sudah parah, baru dibawa ke rumah sakit.

"Dan, setelah kami cek rumahnya, memang rata-rata kurang menjaga kebersihan. Makanya, menjelang musim panca roba ini, kami mengimbau masyarakat agar membersihkan lingkungan rumahnya sebelum musim hujan tiba. Sebab, biasanya musim penghujan itu, jumlah penderita DB cenderung meningkat," paparnya.

Hingga per 3 November ini, jumlah penderitanya masih sekitar 46 orang, dan 16 di antaranya adalah anak-anak, dengan usia rata-rata masih balita.

Kondisinya dikabarkan sudah mulai membaik setelah dirawat di rumah sakit. Karena itu, ia sarankan agar masyarakat mengenali gejalanya.

Menurutnya, DB itu disebabkan virus dengue yang dibawa atau ditularkan melalui nyamuk setelah menggigit calon penderitanya.

Biasanya, nyamuk jenis itu menggigit di pagi atau sampai sore hari.

Karena itu, masyarakat harus pandai-pandai menjaga kebersihan lingkungan rumahnya, terutama jangan sampai ada genangan air supaya tak dijadikan sarang atau berkembangbiaknya jentik.

Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Demam Berdarah Teror Kabupaten Blitar, 8 Orang Meninggal Dunia

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved