Minggu, 5 Oktober 2025

Perut Anaknya Sakit dan Membesar, Saat Didesak Gadis Ini Mengaku Telah Dirudapaksa Sang Paman

Tersangka Sugik mencabuli korban di rumah kosong yang ada di salah satu perumahan yang mengakibatkan korban hamil.

Editor: Hendra Gunawan
Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan
Ilustrasi 

TRIBUNNEWS.COM, LAMONGAN - Sungguh keterlaluan, Pria Lamongan ini merudapaksa keponakan sendiri di rumah kosong.

Aksi sang paman itu kepergok orang tua korban hingga akhirnya pelaku kabur ke Jawa Tengah.

Kejadian ini diketahui orang tua korban ketika sang anak mengeluh sakit perut.

"Saat itu, korban mengeluh sakit sambil memegangi perutnya. Orangtuanya kemudian bertanya, apa yang terjadi dengan perutnya," kata Kanit PPA Satreskrim Polres Lamongan, Aiptu Sunaryo didampingi Kasat Reskrim Polres Lamongan, AKP Wahyu Norman Hidayat kepada SURYA.co.id, di Mapolres Lamongan, Senin (29/7/2019).

Korban kebingungan dan takut. Bukannya menjawab, ia hanya diam dan menangis.

Orang tua korban semakin curiga dan berusaha ingin tahu, apa sebenarnya yang dialami anaknya itu.

Baca: Seorang Suami dan Selingkuhannya Aniaya Istri yang Pergoki Keduanya Sedang Berduaan di Dalam Mobil

Baca: Unggah Gambar Renderan Yamaha NMAX 2020, Bikers Ini Jadi Diserang Warganet

Baca: Wasit Wawan Rapiko Dievakuasi dari Stadion Surajaya dengan Truk Polisi

Mendapati anaknya hanya diam dan menangis, kemudian orang tua korban memijat sang anak.

Saat memijat itulah, orang tua korban kaget, karena perut anaknya membesar.

Orang tua korban berusaha mendekati anaknya dan bertanya kepada anaknya mengapa perut sang anak membesar dan lagi-lagi sang anak tak menjawab tapi tangisnya semakin membesar.

"Akhirnya orangtua bertanya kepada anaknya, apakah yang bersangkutan sedang hamil namun sang anak hanya bisa menangis," ungkap Sunaryo.

Mengetahui hal ini, orangtua korban pun mendesaknya, dan akhirnya korban mengakui kalau yang telah mencabuli dirinya adalah pamannya sendiri, yaitu Sugik.

Tersangka Sugik mencabuli korban di rumah kosong yang ada di salah satu perumahan yang mengakibatkan korban hamil.

Tak terima dengan perbuatan pelaku, orang tua korban kemudian melapor ke Polres Lamongan.

Setelah kasus pencabulannya terbongkar, tersangka Sugik sempat kabur ke rumah orangtuanya di Jawa Tengah.

"Tersangka ditangkap di Karanganyar Jawa Tengah," kata Sunaryo.

Pelaku saat ini sudah ditahan untuk dimintai pertanggungjawaban.

"Sudah cukup bukti dan termasuk keterangan saksi korban, pelaku kita tetapkan sebagai tersangka," kata Sunaryo.

Kasus di Surabaya

Seorang guru pramuka di Tegalsari Kota Surabaya

Mengajak berhubungan badan 15 siswa SD hingga Siswa SMP

Di kamar pribadinya

Tim Renakta Ditrreskrimum Polda Jatim berhasil meringkus seorang instruktur Pramuka yang mengajak berhubungan badan para siswa binaannya, Selasa (23/7/2019).

Ia bernama Rahmat Santoso Slamet (30).

Selama ini ia tinggal di sebuah pemukiman di kawasan Tegalsari, Surabaya.

Sedikitnya ada 15 anak di bawah umur yang diajaknya berhubungan badan.

Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Festo Ari Permana mengungkap, perbuatan cabul pelaku dilakukan di dalam kediamannya di kawasan Tegalsari, Surabaya.

Aksi bejat pelaku ternyata dilakukan di dalam kamar pribadi pelaku.

"Korban diajak ke kamar pribadi pelaku, ya di situ Itu korban dicabuli oleh pelaku," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (23/7/2019).

Festo menuturkan, di kediaman itu, pelaku tinggal bersama kedua orangtuanya.

Rumah yang ditinggali oleh pelaku dan kedua orangtuanya, ungkap Festo, ternyata letaknya tak jauh dari sekolahan tempat si pelaku membina ekstrakulikuler pramuka.

Modus bujuk rayu

Begini Modus Guru Ekskul Pramuka Cabuli 15 Siswanya, Rayu Pakai Tim Inti Pramuka Bernama 'Minions'

Kasubdit IV Ditreskrimum Polda Jatim AKBP Festo Ari Permana mengungkap modus pelaku membujuk para siswa binaan pramukanya untuk berhubungan badan.

Festo menuturkan, pelaku saat melancarkan aksi bejatnya tidak melakukan intimidasi ataupun ancaman.

"Kalau ancaman secara langsung tidak ada, tapi menggunakan reward dia," ujarnya saat dihubungi TribunJatim.com, Selasa (23/7/2019).

Selama kurun waktu empat tahun menjalankan aksi bejatnya, pelaku menggunakan modus bujuk rayu.

"si pelaku itu menjanjikan pada korban pada orang-orang terpilih ini atau anak asuh yang terpilih ini akan jadi tim elit di dalam tim kepramukaan sekolah itu," katanya.

"Jadi ada semacam rayuan untuk masuk dalam tim khusus," lanjutnya.

Berdasarkan catatan hasil pemeriksaan terhadap pelaku.

Saat melancarkan aksinya, pelaku mengajak para korban mengikuti tes tim inti yang bernama 'minions'.

Syaratnya, para siswa yang telah ditunjuk wajib menjalani tujuh tahapan tes.

Dan ketujuh tahap tes tersebut, ternyata sarat akan praktik seksual.

"Korban diajak ke kamar pribadi pelaku, ya di situ Itu korban dicabuli oleh pelaku," katanya.

Kendati demikian, Festo tak hanya berhenti disitu.

Modus pelecehan seksual menggunakan kekerasan baginya masih menjadi dugaan yang akan terus ia uji.

"Tapi nanti akan kami dalami lagi Apakah si pelaku pelaku ini melakukan ancaman kepada korban-korban lainnya segera kami dalami," tandasnya.

"Rumahnya itu ada di samping samping sekolahan," ujarnya.

"Para siswa sekolah yang kebiasaan lalu-lalang di situ situ sudah biasa," lanjutnya.

Festo menerangkan, sepintas kehidupan pelaku bersama kedua orangtuanya terbilang wajar.

"Sosok pelaku dan keluarga korban itu biasa-biasa saja," lugasnya.

Si pelaku sudah dikenal sebagai seorang yang memiliki keterampilan dibidang kepramukaan.

"Memang aktif mengasuh ekstrakurikuler di sekolah-sekolah SMP dan SD," jelasnya.

Hanya saja, ungkap Festo, diusia yang menginjak 30 tahun, si pelaku belum juga membina keluarga.

"Cuma umurnya sekitar 30 tapi belum berkeluarga intinya itu," tandasnya. (Luhur Pambudi)

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Ortu Pergoki Paman Perkosa Keponakan di Rumah Kosong, Pria Lamongan Ini Langsung Minggat ke Jateng

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved