Selasa, 30 September 2025

Membuang Bayi yang Dilahirkannya untuk Tutupi Aib, Mahasiswi Asal NTT Sempat Bohongi Polisi

Mahasiswi asal NTT berusia 21 tahun, membuang bayi yang baru dilahirkannya di sebuah kolam proyek pertokoan Sudirman, Panjer Denpasar Selatan.

Editor: Willem Jonata
KOMPAS.com
Karyawan Salon di SoE ini Buang Bayinya Hingga Jadi Santapan Anjing, Ini Update Kasusnya. (FOTO : ILustrasi sepasang kaki bayi di dalam selimut) 

TRIBUNNEWS.COM - Mahasiswi asal NTT berusia 21 tahun, membuang bayi yang baru dilahirkannya di sebuah kolam proyek pertokoan Sudirman, Panjer Denpasar Selatan.

Saat ini, mahasiswi bernama Simprosa Dobe.

Namun, meski ditangkap sehari setelah kasus pembuangan bayi terungkap pada Minggu (21/7/2019) pukul 16.30 Wita, siapa sosok pria yang menghamili Simprosa Dobe belum terungkap.

Awalnya Simprosa Dobe menolak dituduh hamil dan membuang bayinya. Ia berbohong.

Baca: Jualan Sayur Keliling Kampung Jadi Kedok Pengedar Narkoba di Mamasa

Baca: Punya 2 Anak dari Hubungan Cinta Terlarang, Si Kakak Tak Bisa Menahan Nafsu Saat bersama Adiknya

Baca: Gisel Beberkan Alasannya Jatuh Cinta dengan Wijin

Mahasiswi buang bayi
Mahasiswi bernama Simprosa Dobe. Wanita 21 tahun asal NTT ini akhirnya membuang bayi yang baru dilahirkannya di sebuah kolam proyek pertokoan Sudirman, Panjer Denpasar Selatan.

Namun, polisi terus mendesak, dan akhirnya Simprosa Dobe mengakui semua perbuatannya.

Dari mulutnya, muncul kalimat-kalimat pengakuan terkait pembuangan bayi.

Baca: Ingin Sekolah Tapi Tak Punya Uang, Orangtua Malah Suruh Anak Perempuannya Jual Diri

Namun, apakah saat dibuang kondisi bayi sudah meninggal atau masih hidup, belum terjawab.

Informasi dari kepolisian, penangkapan wanita asal NTT ini bermula dari kabar yang didapat petugas, tentang mahasiswi yang hamil.

Petugas lalu mencari Simprosa Dobe, yang akhirnya ditemukan di Jalan Tukad Gerinding Gang Badik, Panjer Denpasar Selatan, pada Senin (22/7/2019) lalu.

Wanita (21) ini diduga kuat sebagai ibu yang membuang bayinya tersebut beberapa hari lalu.

Saat ditangkap, pelaku sempat mengelak kepada petugas bahwa dirinya tidak pernah hamil.

Namun, petugas tidak semudah itu percaya. Kemudian petugas melakukan pemeriksaan di dalam kamar kos tersebut.

Ternyata ditemukan bercak darah yang diduga darah saat pelaku melahirkan sang bayi.

Baca: Kemungkinan Terjun ke Politik, Putra Sulung Jokowi: Bapak Tak Pernah Memaksa atau Mengarahkan

"Setelah dinterogasi terus menerus, kemudian pelaku mengakuinya," ujar petugas kepolisian, Sabtu (27/7/2019).

Saat itu, pelaku membuang bayi seusai melahirkannya.

Pelaku membungkus sang bayi menggunakan jas hujan, dan kemudian membuangnya di kolam pertokoan Grand Sudirman, Denpasar.

Sementara itu, Kapolsek Denpasar Selatan Kompol Nyoman Wirajaya mengatakan bahwa pihaknya masih memeriksa sang pelaku.

"Kami masih proses pemeriksaan terhadap pelaku, karena kondisinya masih belum stabil," jelasnya.

"Ada indikasi bayi itu dilahirkan dari pasangan di luar nikah. Kami masih menunggu hasil otopsi dari dokter untuk memastikan penyebab kematiannya. Saat ditemukan, posisi jenazah bayi mengambang telungkup dengan kepala menghadap timur, masih lengkap tali pusar dan tidak ditemukan kain pembungkus di sekitar TKP penemuan," tutur Kompol Wirajaya.

Sementara sosok si lelaki atau yang harus bertanggung jawab, hingga kini belum jelas keberadaanya.

Jasad bayi itu pertama kali ditemukan dua pemancing, Riga Apriliawan (22) dan Ricky Adi Saputra (23) pada Minggu (21/7/2019) pukul 16.30 Wita.

Jasad bayi tersebut masih lengkap dengan organ yang masih lengkap. Tubuh sudah membiru dan luka membusuk di pungung.

Berita ini telah tayang di tribun-bali.com dengan judul Bercak Darah di Kosan dan Kisah Asmara Mahasiswi NTT yang Berakhir Pembunuhan Bayi Tak Berdosa

Sumber: Tribun Bali
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved