BMKG Tjilik Riwut Prediksi Musim Kemarau di Kalteng Berlangsung Hingga Oktober
BMKG Stasiun Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah memprediksi Kalteng akan memasuki musim kemarau hingga Bulan Oktober 2019 mendatang.
TRIBUNNEWS.COM, PALANGKARAYA - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Tjilik Riwut Palangkaraya, Kalimantan Tengah memprediksi Kalteng akan memasuki musim kemarau hingga Bulan Oktober 2019 mendatang.
Kemarau tahun 2019 ini masih dipengaruhi El Nino lemah yang turut mempengaruhi berkurangnya intensitas curah hujan yang mengguyur Kalimantan Tengah.
Sehingga ini juga akan membawa dampak kondisi Kalteng semakin kering, pengaruh dari adanya El Nino lemah yang mulai terjadi sejak saat ini sampai Bulan Oktober mendatang.
Prakirawan BMKG Stasiun Tjilik Riwut Palangkaraya, yang juga Kepala Seksi Data dan Informasi, Anton Budiono mengatakan, kemarau yang terjadi bukan hanya di Kalteng tetapi juga provinsi lainnya di Indonesia.
"Untuk Kalteng wilayah yang pertama musim kemarau adalah Kuala Kapuas," ujarnya.

Dikatakannya, Kapuas biasanya masuk musim kemarau paling awal dibanding daerah Kalteng lainnya, tetapi masuk musim penghujan paling belakang jika dibanding dengan daerah lainnya di Kalimantan Tengah.
"Musim kemarau di Kapuas terpanjang dibandingkan dengan daerah lainnya di Indonesia ini," ujarnya.
Pantauan di Palangkaraya hingga, Minggu (27/7/2019) kondisi kekeringan dan kabut asap masih terjadi.
Bahkan ada kecendrungan kabut asap dampak kebakaran lahan tampak makin tebal, namun belum mengganggu penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangkaraya.
Baca: Hendri Hanya Sempat Tidur 2 Jam, Aktif Pantau Aktivitas Gunung Tangkuban Parahu
Baca: Namanya Masuk Survei Bursa Calon Wali Kota Solo, Apa Kata Gibran Rakabuming?
Baca: Lain Ngebet Menteri, Tokoh Pendukung Jokowi di Pilpres Ini Malah Pikir-pikir Bila Ditawari
Sementara itu, upaya pencegahan kebakaran lahan dan hutan terus dilakukan oleh berbagai pihak.
Salah satunya dilakukan oleh Kapolsek Pahandut AKP Edia Sutaata, yang dalam melakukan pengawasan pada enam Kelurahan di Kota Palangkaraya aktif mengajak masyarakat untuk ikut berperan aktif menjaga Kamtibmas dan mencegah kebakaran lahan dan hutan dilingkungan tempat tinggal masing-masing.
Saat berada di Masjid Al Sayedah Maryam, di Jalan Kecipir Palangkaraya, dia mengimbau kepada jemaag masjid agar turut membantu memadamkan api jika ada lahan terbakar dan melaporkannya kepada petugas.
"Saya mengimbau dan mengajak jamaah untuk tidak membakar lahan saat membersihkan lahan untuk berladang, sekarang kita telah memasuki musim kemarau dan asap sudah mulai tampak akibat kebakaran yang sengaja dilakukan. Membakar lahan merupakan pembuatan yang bisa di hukum," ujar Edia. (Banjarmasinpost.co.id/Faturahman)
Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul BMKG Tjilik Riwut : Kekeringan Kalteng Sampai Oktober Dipengaruhi El Nino