Rabu, 1 Oktober 2025

Buaya Muara Terbesar di NTT Berhasil Ditangkap BBKSDA, Begini Kronologi dan Kondisinya

Penangkapan buaya berukuran jumbo di Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat, Kabupaten Kupang, NTT, berawal dari adanya keluhan warga.

Editor: Adi Suhendi
POS KUPANG/LAUS MARKUS GOTI
Buaya berukuran besar di Kandang Transit Kantor Konservasi Wilayah II Kota Kupang, dievakuasi oleh Tim UPS BBKSDA NTT dari Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat Laut, Kabupaten Kupang, Minggu (30/6/2019) 

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Penangkapan buaya muara berukuran jumbo di Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat, Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), berawal dari adanya keluhan warga.

Kepala BBKSDA NTT Timbul Batubara mengatakan, buaya tersebut diamankan karena sering menyerang dan memangsa ternak warga.

"Buaya muara (Crocodylus porosus) kami amankan di Desa Soliu, Kecamatan Amfoang Barat, Kabupaten Kupang,"ungkap Timbul kepada Kompas.com, saat memantau buaya di tempat penangkaran Kantor Seksi Konservasi Wilayah II, Senin (1/7/2019).

Baca: 5 Terduga Teroris Kelompok Jamaah Islamiyah Diringkus Densus 88, Berikut Peran dan Seluk Beluknya

Baca: Pelaku Judi Pemilihan Kepala Desa di Kabupaten Malang Ditangkap

Baca: Jual 4 Pemain Muda, Inter Milan Kantongi 642 Miliar Rupiah

Menurut Timbul buaya tersebut merupakan buaya yang akurannya paling besar yang pernah ditangani pihaknya.

"Hingga saat ini, buaya ini merupakan buaya yang ukuran tubuhnya paling besar yang pernah ditangani tim UPS BBKSDA NTT," ujar Timbul.

Timbul yang didampingi Kepala Seksi Konservasi Wilayah II, Wantoko, dan Kasubbag Program dan Kerjasama Kriswoyo menyebut, buaya muara itu berkelamin jantan dan berukuran panjang 4,58 meter serta lebar 80 sentimeter.

Informasi keberadaan satwa tersebut menurut Timbul, awalnya disampaikan Kepala Pos Polisi Soliu yang diterima oleh operator call center Halo BBKSDA NTT, Sabtu (29/6/2019) pukul 16.30 Wita.

Dalam laporannya, kata Timbul, masyarakat menyampaikan bahwa ukuran buaya muara besar dan menakutkan, serta menyerang dan memangsa ternak warga.

Timbul kemudin memerintahkan Tim UPS BBKSDA NTT segera menindaklanjuti dengan menuju Desa Soliu dan tiba pada pukul 24.00 Wita tengah malam.

Baca: Galih Ginanjar Tuding Fairuz A Rafiq Gonta-ganti Pasangan, Kakak Sang Artis Ungkap Faktanya

Baca: Masuki Babak Baru, Fairuz A Rafiq Didampingi Keluarga Besar Laporkan Galih Ginanjar

"Tim lalu melakukan persiapan untuk penanganan terhadap buaya muara itu. Upaya evakuasi satwa berlangsung dramatis, mengingat ukurannya yang besar,"ungkap Timbul.
Berkat kerjasama tim UPS BBKSDA NTT dengan masyarakat sekitar, polisi dan pemerintah kecamatan, buaya itu berhasil dievakusi.

Selanjutnya buaya muara dievakuasi tim UPS ke kandang transit di kantor Seksi konservasi wilayah II di Kupang.

Tim juga melakukan perawatan terhadap buaya, karena kondisi tubuhnya mengalami luka pada bagian kepala, leher, dan mulut.

Tampak seekor buaya saat muncul di bawah Jembatan II Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu.
(ilustrasi) Tampak seekor buaya saat muncul di bawah Jembatan II Palu, Sulawesi Tengah, beberapa waktu lalu. (Tribunpalu.com/Abdul Humul Faaiz)

Selanjutnya, buaya itu akan ditampung sementara di kandang transit, sambil menunggu adanya lembaga konservasi yang berminat menampung buaya untuk digunakan sebagai indukan pada penangkaran satwa.

"Tentu yang memenuhi ketentuan peraturan yang berlaku,"ujar Timbul.

Timbul pun bersyukur, masyarakat punya kesadaran penuh untuk melaporkan kejadian itu ke BBKSDA.

"Saya apresiasi kepada masyarakat, yang sadar bahwa ini harus dilaporkan ke ahlinya dalam hal ini satgas di BBKSDA NTT," kata Timbul.

Dia menambahkan, kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan lagi dan ke depannya, pihak BBKSDA NTT akan fasilitasi masyarakat terutama yang bermukim di antara pinggiran batas antara muara sungai dan laut, untuk bisa dilatih cara awal mengamankan buaya, sehingga jangan sampai satwa itu menjadi cacat.

"Ini memang perlu teknik khusus dari tim yang sudah dapat pendidikan untuk turun sosialisasi ke lapangan, bagaimana cara penanganannya. Tim satgas elit kita yang menangani buaya dan terus akan kita bekali untuk makin sempurna cara kerjanya,"jelas Timbul.

Dia pun mengimbau kepada masyarakat terutama yang bermukim di pesisir dan di muara sungai, agar tetap berhati-hari, karena buaya ini memang hidupnya sebagian sudah dialihfungsikan habitatnya.

Sehingga, buaya akan pergi ke tempat nyaman untuk cari makan, termasuk ternak warga.

Penulis : Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Dramatis, Penangkapan Buaya Berukuran 4,5 Meter yang Terbesar di NTT 

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved