Senin, 29 September 2025

Mahasiswi Kalbar yang Gantung Diri di Solo Dikenal Ramah dan Anak Seorang Guru

Selaku tetangga sebelah rumah DS, Uci mengaku jika dirinya selama mengenal DS sebagai orang yang asik dan ramah

Editor: Eko Sutriyanto
Pixabay
Ilustrasi gantung diri 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Nur Imam Satria


TRIBUNNEWS.COM, KETAPANG - 
Mahasiswi PTIK UNS Solo berinisial DF (25) yang ditemukan gantung diri dikosannya pada Senin (17/06/2019) siang, ternyata dikenal sebagai wanita yang baik dan ramah.

Selaku tetangga sebelah rumah DS, Uci mengaku jika dirinya selama mengenal DS sebagai orang yang asik dan ramah.

"Biasanya kalau lagi di Pontianak pas buka warung itu selalu nyapa 'Uci' manggil saya gitu kalau lewat," ungkap Uci saat ditemui Tribun, siang tadi Selasa (18/06).

Hal yang sama juga diakui oleh Ketua RT setempat, Faisal dan istrinya yang mengatakan kalau DS selama ini dikenal oleh warga sebagai orang yang baik dan ramah.

Baca: Hasanah Gantung Diri Menggunakan Selendang Warna Biru Motif Putih

"Baik kok ramah dia (DS) orangnya, tapi setau saya lebaran tahun ini dia tidak pulang," ujar Faisal.

DS sendiri merupakan anak pertama dari dua bersaudara.

Orangtua DS yaitu bapaknya bernama, Hamdi berprofesi sebagai guru di satu diantara SMP di Ketapang dan Ibunya yang biasa dikenal oleh warga mbak Umi kesehari-harianya menjaga usaha toko sembako dirumahnya.

Sebelumnya diberitakan, DN (25), seorang mahasiswi S2 PTIK Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS) Solo, ditemukan tewas gantung diri di kamar kosnya Senin (17/6/2019) sekira pukul 12.15 WIB siang.

Korban DN adalah warga Benua Kayong, Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat (Kalbar) berstatus sebagai mahasiswi aktif di S2 PTIK UNS Solo.

Baca: Dosen Asal Solo yang Sebarkan Hoax Server KPU Disetting Sering Pindah-pindah Selama Buron

Kapolsek Jebres, Kompol Juliana, mewakili Kapolresta Solo, Kombes Pol Ribut Hari Wibowo, mengatakan, kejadian gantung diri tersebut di sebuah kos di Jebres, Solo.

Awalnya, saksi bernama Sri Rahayu mengirimkan pesan berupa chat via WhatsApp kepada korban pukul 12.13 WIB.

Namun, chat tersebut tidak kunjung dibuka.

"Akhirnya dia datang ke lokasi kos korban untuk memastikan," kata Kompol Juliana seperti dikutp dari TribunSolo.com, Senin (17/6/2019).

Ternyata saat sampai di kosnya korban sudah ditemukan dalam keadaan menggantung.

Saksi yang kaget lalu menghubungi penjaga kos.

Penjaga kos meneruskan kepada pihak kepolisian.

"Setelah itu kami lakukan evaluasi pada korban," jelas Kompol Juliana.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
About Us Help Privacy Policy Terms of Use Contact Us Pedoman Media Siber Redaksi Info iklan