Sabtu, 4 Oktober 2025

Pencarian 4 Korban Tenggelamnya KM Nusa Kenari 02 Difokuskan di Perairan Pantar dan Tanjung Margeta

Badan SAR dan tim gabungan kembali melakukan pencarian empat korban tenggelamnya kapal penumpang KM Nusa Kenari 02 yang belum ditemukan.

Editor: Dewi Agustina
Tim SAR
Proses evakuasi korban kapal tenggelam KM Nusa Kenari 02 oleh tim SAR gabungan. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ryan Nong

TRIBUNNEWS.COM, KUPANG - Badan Pencarian dan Pertolongan (SAR) dan tim gabungan kembali melakukan pencarian empat korban tenggelamnya kapal penumpang KM Nusa Kenari 02 yang belum ditemukan sejak pukul 06.09 Wita, Senin (17/6/2019).

Operasi pencarian dan penyelamatan pada hari ketiga ini difokuskan di dua titik di perairan Kabupaten Alor, yakni perairan Pantar dan lokasi sekitar tenggelamnya kapal di Tanjung Margeta, Kecamatan Alor Barat Daya Kabupaten Alor.

"Pencarian pada Senin (hari ketigaKepala Kantor SAR Maumere I Putu Sudayana SE, M.Ap kepada POS-KUPANG.COM melalui telepon WhatsApp dari Alor.

Pencarian hari ketiga, kembali dilaksanakan oleh tim gabungan dari Kantor SAR Maumere, Pos SAR Alor, Kantor SAR Kupang, Polair Polda NTT, Polres Alor, Kodim Alor, BPBD Alor, KSOP Alor dan masyarakat sekitar lokasi tenggelamnya kapal.

Putu mengatakan, hingga pencarian pada hari kedua berakhir pada Minggu malam, telah ditemukan tiga korban meninggal, yakni Hariati Bana Makani (26) warga desa Kiraman Kecamatan Alor Selatan, Mathilda Sailana (42) warga Demang Desa Langkuru serta seorang bocah laki laki yang belum teridentifikasi namanya.

Operasi pencarian rencananya akan dilakukan selama tujuh hari pasca kejadian sesuai dengan regulasi operasi pencarian dan penyelamatan.

Apabila hingga hari ketujuh maka operasi akan ditutup.

Proses evakuasi korban kapal tenggelam KM Nusa Kenari 02 oleh tim SAR gabungan.
Proses evakuasi korban kapal tenggelam KM Nusa Kenari 02 oleh tim SAR gabungan. (Tim SAR)

Saat ini korban meninggal teridentifikasi sebanyak tiga orang, sedangkan yang belum ditemukan sebanyak empat orang.

"Jadi jumlah korban yang telah ditemukan sebanyak 48 orang yang terdiri dari 41 penumpang selamat dan 4 ABK serta 3 korban meninggal dunia dari total 52 POB," katanya.

Musibah tenggelamnya kapal motor penumpang KM Nusa Kenari 02 pada Sabtu (15/6/2019) dini hari itu terjadi akibat dihantam gelombang saat akan merapat ke pesisir setelah matinya mesin pompa air kapal.

Namun, selain faktor tersebut, kelebihan muatan juga terindikasi menjadi faktor pemicu masuknya air ke kapal setelah mesin kapal tersebut mati.

Kapolres Alor AKBP Patar Silalahi yang dikonfirmasi POS-KUPANG.COM, Minggu (16/6/2018) mengatakan berdasarkan penyelidikan pihaknya telah mengungkap penyebab kecelakaan yang menewaskan tiga orang serta empat orang hilang itu.

Patar menjelaskan, berdasarkan keterangan anak buah kapal (ABK) dalam pelayaran tersebut, sebelum kapal tersebut tenggelam kapal itu mengalami kerusakan pada mesin pompa air saat berada di Perairan Lingal.

Mesin pompa air itu sempat diperbaiki oleh ABK namun tidak bertahan sehingga menyebabkan air masuk ke dalam kapal.

"Bahwa dalam perjalanan, tepatnya di perairan Kampung lingal, KM Nusa Kenari 02 mengalami kerusakan pada mesin pompa air selanjutnya ABK dan nahkoda memperbaiki mesin tersebut dan mesin tersebut sempat menyala, tidak lama kemudian mesin pompa air tersebut mati lagi dan menyebabkan air masuk ke dalam perahu," katanya.

Saat air mulai masuk ke kapal, nakhoda mengambil inisiatif untuk mengemudikan kapal ke dekat daratan tanjung Margeta tepatnya dengan jarak sekira 200 meter dari daratan untuk melakukan upaya penyelamatan pertama.

"Tapi saat perahu tersebut sedang menepi ke dekat daratan, tiba-tiba bodi perahu bagian kanan dihantam gelombang sehingga perahu miring dan mengakibatkan bagian dek atas perahu terlepas," lanjut Kapolres Patar.

Kepala Kantor SAR Maumere I Putu Sudayana SE
Kepala Kantor SAR Maumere I Putu Sudayana SE, M.Ap bersama tim saat pencarian korban tenggelam KM Nusa Kenari 02 pada Minggu (16/6/2019). POS KUPANG/RYAN NONG

Ketika dek atas kapal tersebut terlepas, para penumpang yang berada di dalam perahu berusaha menyelamatkan diri dengan cara berenang.

Namun naas, karena para penumpang yang berada di dek bagian bawah mengalami kesulitan untuk keluar karena perahu dalam posisi miring dan air sudah masuk ke dalam perahu.

Pada saat kejadian, lanjut Kapolres Patar, nakhoda kapal atas nama Toni Terianus Plaituka ternyata tidak ikut berlayar.

Saat itu, kapal dikemudikan oleh nakhoda Peterson Plaituka dengan ABK yang terdiri atas Yupiter Mokola, Liku Malaikosa dan Epenetus Plaikari.

KM Nusa Kenari 02 yang berukuran 20 GT dengan kapasitas angkilut 10 ton tersebut bertolak dari pelabuhan laut Dulionong Kalabahi menuju ke Pelabuhan Pureman pada Sabtu sekitar pukul 01.00 Wita dengan rute pelayaran Pelabuhan Dulionong Kalabahi - Perairan Kampung Kelebana - Perairan Kampung Landau - Perairan Kampung Kiraman - Perairan Kampung Sibera - Perairan Kampung Mademang - Periran Kampung Pitoko - Perairan Kampung Pureman.

Saat melakukan pelayaran dari Pelabuhan Dulionong menuju ke pelabuhan Pureman, kapal tersebut membawa 48 penumpang.

Namun, saat itu kapal tidak dilengkapi dengan peralatan keselamatan berupa tabung pemadam api, dan pelampung yang tersedia tidak memadai jumlahnya karena hanya disiapkan 10 pelampung.

Dalam penyelidikan polisi, kata Kapolres, kapal KM Nusa Kenari 02 juga berlayar tanpa izin dari pihak Syahbandar.

"KM Nusa Kenari 02 sebelum berlayar tidak melaporkan kegiatan berlayarnya ke kantor Syahbandar (Adpel) Kalabahi, sehingga kapal tersebut dikategorikan berlayar tanpa izin berlayar dari Syahbandar," katanya.

Dalam pelayaran itu, KM. Nusa Kenari 02 juga mengangkut 800 sak beras Bulog ukuran 10 kg, 100 sak Semen Tonasa ukuran 40 Kg, 20 jerigen bensin dan solar ukuran 35 liter serta 150 lembar seng.

Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul 4 Korban Masih Hilang, Pencarian Hari Ketiga Korban KM Nusa Kenari 02 Dilakukan di Dua lokasi

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved