Sabtu, 4 Oktober 2025

Bocah Blitar yang Ditemukan Hanyut di Sungai Brantas Mengenakan Baju Kesukaan

Kaus itu kerap dipakai Suryadi pada siang hari selepas pulang sekolah dan ini memudahkan orangtua mengenalinya

Editor: Eko Sutriyanto
net
Ilustrasi 

Laporan Wartawan Surya Didik Mashudi

TRIBUNNEWS.COM, BLITAR - Jasad Suryadi (8), bocah kelas 2 SD asal Dusun Mojo, Desa Plosoarang, Kecamatan Sanankulon, Kabupaten Blitar, ditemukan di wilayah Ngadiluwih, Kabupaten Kediri, Rabu (13/3/2019).

Saat ditemukan, tubuh Suryadi mulai membusuk dan hanya mengenakan kaus oblong.

Selain ciri-ciri tubuh dan wajah, kaus yang masih menempel di tubuh Suryadi menjadi petunjuk bagi orangtuanya kalau mayat itu benar-benar Suryadi.

Kaus berwarna cokelat dengan tulisan 'Mahabarata' di bagian dada itu merupakan  kaus  kesayangan Suryadi.

Kaus itu kerap dipakai Suryadi pada siang hari selepas pulang sekolah.

"Kalau celananya sudah terlepas. Hanya kaus saja yang masih menempel di tubuhnya. Dari kaus itu, saya yakin itu jenazah anak saya. Itu kaus kesayangannya yang sering dipakai siang hari," kata ayah Suryadi, Imam Mualib (50).

Imam mendapat kabar ada penemuan mayat di Kediri dari petugas Polsek Sanankulon pagi hari.

Baca: Deretan Prediksi Masa Lalu yang Menjadi Kenyataan, dari Tenggelamnya Kapal Titanic hingga Bom Atom

Polisi yang datang ke rumah menunjukkan foto penemuan mayat anak laki-laki seusia Suryadi.

Saat melihat foto-foto yang ditunjukkan polisi, Imam masih belum yakin kalau itu jenazah anaknya.

"Lalu saya berangkat ke Kediri untuk memastikan. Saya ditemani petugas Polsek dan perangkat desa. Ternyata benar, itu jenazah anak saya," ujarnya.

Keluarga sudah mengikhlaskan peristiwa yang menimpa Suryadi. Keluarga menganggap peristiwa yang menimpa Suryadi sebuah musibah.

"Kami dari keluarga sudah menerima peristiwa itu sebagai musibah," katanya.

Sebelumnya, Suryadi (8), diduga hanyut di Sungai Brantas, Senin (11/3/2019).

Dugaan Suryadi hanyut di Sungai Brantas setelah orang tua Suryadi, Imam Mualip (50) bersama warga menemukan sepeda bocah itu di jalan pinggir Sungai Brantas.

Korban sebelumnya dilaporkan hanyut di Sungai Brantas pada Senin (11/3/2019). Informasi yang dihimpun, korban tenggelam ini pertama kali diketahui oleh Imam warga setempat.

Saat itu Imam pergi ke Sungai Brantas hendak mencari ikan. Namun saat berada di bantaran sungai melihat sesosok jenazah yang mengapung. Saat ditemukan jenazah mengapung tersangkut di semak - semak bantaran sungai dengan posisi tubuh terlentang.

Baca: Khofifah dan Relawan Gelar Aksi Bersihkan Sungai Brantas dari Limbah Popok

Selanjutnya penemuan jenazah diberitahukan kepada Sulton, selaku ketua RT serta memberitahukan penemuan jenazah kepada Johan, selaku Kepala Dusun (Kasun).

Selanjutnya kejadian itu dilaporkan ke Polsek Ngadiluwih. Petugas Unit Reskrim Polsek Ngadiluwih dibantu warga kemudian mengevakuasi jenasah serta melakukan olah TKP.

Dari hasil pemeriksaan ciri-ciri mayat mirip dengan bocah korban tenggelam asal Blitar.

Selanjutnya Kanit Reskrim Polsek Ngadiluwih berkoordinasi dengan Polsek Sanankulon Polresta Blitar untuk menghubungi keluarganya.

Setelah dilakukan pengecekan jenazah anak korban tenggelam ini dapat dikenali oleh Imam Mualip orangtua Suryadi. Korban tenggelam sejak tiga hari silam di Sungai Brantas.

Aiptu Anwar Sanusi, Kasi Humas Polsek Ngadiluwih menjelaskan, setelah jenasah korban dapat dikenali selanjutnya jenazah diserahkan kepada pihak keluarganya.

"Penyerahan jenazah didampingi tiga Pilar Kecamatan Sanankulon, bersama Tim BPBD Kota Blitar," kata Anwar.

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved